Epiphany

165 27 3
                                    

"Jungkook..."

Jungkook mengangkat kepalanya begitu mendengar suara eunbi yang begitu pelan memanggilnya. Jungkook bangkit dari kursinya dan mengusap kepala eunbi lembut. Jungkook tersenyum menatap eunbi.

"Kau sudah bangun, aku menunggumu" ucap jungkook lembut.

eunbi tersenyum, tangannya terangkat mengelus pipi jungkook.

"Terimakasih" ucap eunbi.

"Apanya yang terimakasih, aku ini kekasihmu. Wajar saja jika aku menunggumu disini sampai kau bangun" tutur jungkook.

"Hmm kekasihku ini selalu saja begitu" eunbi terkekeh dan mencubit pipi jungkook pelan. "Terimakasih sudah ada untukku jung" lanjut eunbi.

"Bukan apa - apa" jungkook tersenyum. "kenapa kau tidak bilang padaku soal penyakitmu?" Lanjutnya.

Eunbi menatap jungkook dan tersenyum tipis.

"Aku ingin bilang, tapi sulit. Lagipula ini bukan masalah besar. Aku baik baik saja jung" jawab sinb masih dengan senyumnya.

"Apanya yang kau bilang baik baik saja? Kau tau aku akan menonjok temanmu itu jika terjadi sesuatu padamu. Beraninya dia mengatakan hal sampah seperti itu" omel Jungkook.

"Temanku siapa maksudmu?" Tanya eunbi.

"Sowon" jawab jungkook

"Jangan begitu jung, kau dekat dengannya. Dia sebenarnya baik. Mungkin saat itu dia sedang emosi makanya dia mengucapkan kata - kata itu" tutur eunbi.

jungkook menggelengkan kepalanya.

"tidak begitu caranya, kau pikir aku dan jimin hyung kalau bertengkar tidak emosi? Kami emosi tapi kami tidak pernah mengatakan hal - hal sampah seperti yang dia katakan" ucap jungkook panjang lebar.

"Sudahlah, lupakan saja" ucap eunbi sambil mengelus tangan jungkook. "Tahan emosimu, kau ini emosian sekali" eunbi melirik jungkook dan mencubit lengan jungkook.

"Akh sakit!" Ringis jungkook.

"Biarkan saja, siapa suruh emosian" jawab eunbi.

"Aish" gumam jungkook. "Soal jimin hyung, bagaimana dia tau tentang penyakitmu?" Tanya Jungkook.

Eunbi menatap jungkook.

"Itu tidak disengaja, sudah lama. Sepertinya aku tidak terlalu ingat jadi akan kuceritakan beberapa yang ku ingat saja" ucap eunbi.

"Saat itu dislokasi bahuku kambuh, dan aku sesak nafas kepalaku sakit sampai menumpu tubuhku sendiri saja sulit. Tapi tiba - tiba jimin oppa datang, dia berusaha menyadarkanku. Lalu dia membawaku kerumah sakit dengan beberapa staff yang ada diagensi. Sepertinya dokter mengira dia adalah kakak ku jadi dokter memberitahu jimin oppa soal itu. Padahal saat itu kita sama sekali tidak mengenal satu sama lain"

"Lalu semenjak itu, aku dan jimin oppa jadi dekat. Dia menanggapku seperti adiknya sendiri begitupun sebaliknya. Aku menganggapnya sebagai kakakku sendiri. Aku menyuruhnya untuk merahasiakan ini dari siapapun, termasuk orang tua dan siapapun itu"

"Kau tidak menganggapnya sebagai kakakmu" ucap jungkook. "Kau bilang padaku jika ku menyukainya" lanjutnya.

"Jung-"

"Aku tidak tau bagaimana perasaanmu padanya sekarang, aku egois. Aku begitu mencintaimu dan ingin memilikimu" Jungkook menatap tangan eunbi. "Jika kau memang masih menyukainya sama seperti 5 tahun lalu. Aku kan melepaskanmu eunbi" lanjutnya.

"Kau bicara apa jung"

"Jimin hyung sepertinya masih sangat mencintaimu, dia juga perhatian padamu dan juga dia lebih mengenalmu dibandingkan aku. Padahal aku sudah lama menjadi pacarmu"

Labyrinth Where stories live. Discover now