Eunbi melepas pelukannya dari Jungkook. "Kau harus pulang Jung" ucap eunbi. Jungkook tersenyum tipis kemudian mengelus puncak kepala eunbi. "Aku akan pulang setelah melihatmu masuk" jawab Jungkook.
"Tidak, aku akan masuk setelah melihatmu pergi" ucap eunbi sembari menyedekapkan tangannya didada, Jungkook terkekeh pelan melihat tingkah eunbi. "Kalau begitu aku tidak akan pulang" jawab Jungkook santai.
"Yak!" Omel eunbi sembari mencubit perut Jungkook, berkali kali Jungkook meringis karena cubitan eunbi. "Aish! Kenapa suka sekali mencubit sih. Baiklah aku akan pulang" ucap Jungkook yang kini tengah mengelus perutnya yang tadi dicubit oleh eunbi.
eunbi bangun dari duduknya, begitupun Jungkook. Jungkook tersenyum menatap eunbi lama, eunbi yang ditatap terus meneruspun merasa malu sekaligus kesal.
"Berhenti menatapku seperti itu" ucap eunbi sembari mengalihkan padangannya dari Jungkook. Jungkook mendekati wajah eunbi "Wae? Ahh pasti kau malu ya ditatap oleh si tampan Jeon Jungkook ini" Eunbi memundurkan wajahnya kemudian mendorong pelan kepala Jungkook. "Mimpi" eunbi menepuk pundak Jungkook "sana pulang"
Jungkook mengganggukan kepalanya sambil tersenyum simpul, ia membalikkan tubuhnya bersiap untuk melangkah. "Jungkook-ah" panggil eunbi.
Jungkook kembali membalikkan tubuhnya. "Terimakasih" ucap eunbi pelan dengan senyum tipis, jungkook terkekeh pelan dan menganggukan kepalanya.
"Anytime eunbi" Jungkook pun kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda tadi, namun belum selangkahpun ia kembali membalikkan tubuhnya.
"Ada apa?" Tanya eunbi.
"Bagaimana cara agar bisa menghubungimu?" Tanya Jungkook, eunbi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Beri saja nomor ponselmu, aku yang akan menghubungimu nanti" ucap eunbi.
Tanpa babibu Jungkook menarik tangan eunbi, dan menuliskan nomor ponselnya ditelapak tangan gadis itu. Jungkook tersenyum ia menarik tangan eunbi dan menciumnya membuat eunbi terkejut.
"Yakk jeon jungkook!" Omel eunbi, belum sempat eunbi memukul pria itu sudah lebih dulu berlari sambil melambaikan tangannya pada eunbi. Eunbi terkekeh pelan melihat tingkah jungkook.
eunbi pun membalikkan tubuhnya bersiap untuk masuk, namun langkahnya terhenti.
grep
eunbi membalikkan tubuhnya.
"Eunbi-ya" ucap Jimin yang kini tengah menggenggam lengan eunbi. Eunbi mengalihkan pandangannya dari Jimin. "Sebenarnya ada apa? kenapa kau begini? Apa aku melakukan kesalahan" Tanya Jimin lembut.
Eunbi berusaha melepaskan lengannya dari genggaman Jimin. Namun, Jimin semakin mengeratkan genggamannya pada eunbi. "Jawab aku!" Ucap Jimin agak keras membuat eunbi terdiam dan memandang Jimin.
"Pergilah" ucap eunbi dingin.
"Tidak akan, kita perlu bicara eunbi" Jimin melepaskan genggamannya di lengan eunbi. "Tidak ada yang perlu kita bicarakan karena semuanya sudah jelas, kau dan eunha eonni memiliki ketertarikan satu sama lain" Jawab eunbi.
"Eunha? eunha siapa?" Jawab Jimin, ucapan jimin membuat eunbi mengalihkan pandangannya untuk menatap pria park yang berdiri dihadapannya ini. "Aku tidak mengenalnya eunbi" lanjut Jimin.
"Mwo? tapi kau memberikannya sebuket bunga bahkan kau menulis surat untuknya, berhenti membohongiku oppa" jawab eunbi.
"Bunga? hei eunbi, jangan bercanda. Aku memberikan bunga itu untukmu bukan untuk orang yang kau bilang tadi" eunbi menggelengkan kepalanya "Aku menitipkan buket bunga itu ke wanita tinggi yang entah siapa namanya, dia bilang dia mengenalmu eunbi. Jadi aku menitipkan itu padanya agar ia bisa memberikannya untukmu" Jelas jimin panjang.
YOU ARE READING
Labyrinth
Fanfiction"Jungkook-ah kemarilah" ucap Jimin. kini jungkook sudah berdiri disamping Jimin, dan menatap eunbi. Yang ditatap sedari tadi hanya tersenyum. "Eunbi kenalkan ini Jungkook, dan Jungkook kau pasti sudah tau bukan dia siapa?dia Eunbi" ujar jimin semba...