Loomed Over

155 25 1
                                    

"Aish! Jeon jungkook sialan itu" dumel eunbi sambil mengacak - acak rambutnya, eunbi teringat kejadian kemarin dimana pria jeon itu menariknya dan menciumnya tanpa permisi. Sebenarnya eunbi bingung, otaknya menolak namun hatinya tak sejalan dengan otaknya.

Eunbi mendongakan kepalanya menatap langit - langit practice room. Kemudian tersenyum, beberapa memori tentang pria yang ia sukai terlintas kembali. Eunbi dan pria itu selalu menghabiskan waktu didalam practice room, mereka selalu membuat koreo koreo baru setiap harinya.

Flashback on

Eunbi mendudukan tubuhnya sambil memakan ice cream dan tteoppokki, eunbi memang terkenal seantero bighit karena dance nya yang sangat powerful. Namun dia tak memiliki banyak teman, bisa dibilang gadis ini sedikit introvert.

Beberapa orang berusaha untuk dekat dengannya, tapi eunbi hanya menjawab pertanyaan mereka. Sehingga percakapan tersebut jadi tidak berlanjut, selain itu gadis ini tsundare sehingga banyak yang enggan untuk mendekatinya karena eunbi terlihat sangat jutek dan dingin.

"Hey sendiri saja" sapa seorang pria yang baru saja datang dan mendudukan tubuhnya disamping eunbi, eunbi tak menatap pria itu. Ia lebih memilih fokus dengan makanannya. "Aku menyapamu loh" ucap pria itu lagi.

Eunbi menoleh menatap pria tersebut "iya". Pria itu terkekeh mendengar jawaban yang dikeluarkan gadis itu, hanya 'iya' ? Astaga benar benar. "Namamu eunbi kan? Hwang eunbi?" Ucap pria itu lagi. Eunbi hanya bergumam sebagai jawabannya.

"Aku trainee baru disini, jadi temanku belum begitu banyak. Tapi aku mendengar orang-orang membicarakan tentang gadis dengan dance powerful yang sangat cuek, ah bukan hanya cuek sebenarnya dia memiliki wajah yang imut dan cantik juga" ucap pria itu sambil menatap eunbi yang terus saja memakan ice creamnya. Pria itu tersenyum.

"Kau, jangan bersedih dan menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi pada bahumu" lanjutnya, eunbi menghentikan kegiatan makannya dan menatap pria disampingnya. Pria itu tersenyum dan mengalihkan pandangannya menjadi lurus kedepan. "Aku tau sepertinya kamu mengalami dislokasi bahu, aku selalu memperhatikanmu dari jauh. Beberapa kali aku melihatmu menangis kesakitan di dalam practiceroom sambil mengumpat menyalahkan dirimu sendiri" ucap pria itu lagi. "Itu bukan salahmu, kau melakukan itu semua dengan sangat baik eunbi-ssi. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, dan mari berteman. Kamu tidak boleh terus menerus menyendiri seperti ini, itu tidak baik" lanjutnya.

Pria itu menoleh dan menatap eunbi yang sejak tadi menatapnya datar, kemudian ia mengulurkan tangannya "Park Jimin" ucap pria itu masih dengan senyum dibibirnya. Eunbi menatap uluran tangan pria park itu, dan perlahan menggerakkan tangannya untuk menggapai tangan pria dihadapannya ini "Hwang Eunbi" ucap eunbi.

Semenjak kejadian itu eunbi mengalami perubahan yang cukup drastis, eunbi yang dulunya pendiam dan tak pernah tersenyum. Kini perlahan mulai selalu tersenyum, dan menjawab pertanyaan lawan bicaranya dengan baik.

Itu karena jika eunbi sedang mode tsundare jimin selalu menegurnya, menurut eunbi ini tidak begitu buruk. Semenjak didekat jimin ia menjadi gadis yang lebih periang dan tidak jutek lagi pada orang lain. Ya meskipun ia masih tidak banyak berbicara setidaknya ada perubahan sedikit pada dirinya.

Eunbi belum pernah dekat dengan lelaki selain teman masa kecilnya, moonbin dan chanwoo. Sekarang mereka sudah tak bersama lagi tapi setau eunbi kedua pria itu juga sedang berjuang sama sepertinya.

Eunbi awalnya heran dengan jimin, tapi lama kelamaan ia mulai bisa menerima keberadaan pria park itu disisinya. Jimin adalah pria terbaik yang pernah ia temui, sifatnya itu yang selalu lembut dan perhatian padanya. Membuat eunbi menyukai lelaki itu sejak saat pertama pria park itu berbicara dengannya.

Flasback off

Eunbi memejamkan matanya, sebenarnya ia tidak tau apakah jimin memiliki perasaan yang sama sepertinya atau hanya ia saja yang memilikinya. Eunbi sering kali berfikir jika eunbi salah mengartikan sifat dan perbuatan pria park itu padanya, katakan saja eunbi berharap pada pria park itu.

Beberapa kali eunbi melihat jimin memang bersifat baik pada semua orang, baik pria maupun wanita. Jadi ia pikir mungkin ia terlalu berharap lebih padanya.

"Huh" eunbi menghela nafasnya perlahan.



__________

"Benar dugaanku" gumam jimin yang kini tengah membaringkan dirinya diranjang, saat kemarin pertemuannya dengan eunbi dan tiba - tiba saja gadis itu pamit dengan terburu buru. Ia mengejarnya, tapi bukan hanya dia yang mengejar gadis itu.

Jeon jungkook bahkan lebih awal mengejar eunbi, saat sudah dekat jimin menghentikan langkahnya dan melihat jungkook memeluk eunbi. Jimin mengepalkan tangannya saat melihat itu, awalnya eunbi tak membalasnya namun akhirnya eunbi membalas pelukan pria jeon itu.

Jimin berdiri cukup lama memandangi kedua manusia itu, sampai akhirnya kakinya kembali tergerak begitu melihat jungkook menarik tangan eunbi kesamping gedung kbs. Dan betapa terkejutnya dia melihat jungkook sedang mencium bibir eunbinya, rahangnya mengeras melihat itu. Dapat dilihat dengan jelas eunbi tak membalas lumatan jungkook, hanya jungkook saja yang melumatnya. Namun kenapa eunbi diam saja, pria park itu semakin kesal dan menonjok tembok disampingnya.

"Jungkook menyukai eunbi" gumamnya. "Jungkook-ah aku sudah banyak mengalah padamu, tapi kali ini biarkan aku mendapatkan yang aku inginkan. Mengapa kau selalu mengambil semua yang kuinginkan jeon jungkook". Jimin mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras ia memijat kepalanya dan menarik rambutnya kasar.

"Sudah cukup, aku sudah cukup mengalah padamu jeon jungkook"
















TBC

Jangan lupa buat voment yaa

Labyrinth Where stories live. Discover now