"Oppa maafkan aku kumohon bangunlah" eunbi sedari tadi tak bisa menahan tangisnya, eunbi menaruh kepalanya diatas tangan Jimin yang tengah terbaring dan masih belum sadarkan diri. Kurang lebih sudah hampir dua jam eunbi duduk dan menangis sembari mengucapkan kata maaf.
Perlahan Jimin membuka matanya, padangannya masih sedikit kabur. Jimin mendengar ucapan dan tangisan eunbi lalu tersenyum tipis, Jimin menatap eunbi yang masih setia menaruh kepalanya diatas tangan jimin. Jimin mengelus kepala eunbi pelan dengan tangan kirinya.
"Aku tidak papa eunbi" ucap Jimin pelan, sangat pelan.
Eunbi terlonjak kaget begitu merasakan usapan diatas kepalanya, eunbi mengangkat kepalanya menatap jimin dengan air mata yang menetes. Bukannya senang eunbi malah kembali menangis bahkan sekarang gadis itu menangis layaknya anak kecil.
Jimin terkekeh pelan.
"Kau kenapa tidak hati hati eoh?! Kau tidak tau aku khawatir?! Aku kira kau tak akan bangun lagi dan ini semua karena aku!" Eunbi semakin menangis sampai punggungnya bergetar.
Jimin menatap eunbi lembut, kedua tangannya terangkat menangkup pipi eunbi yang sedang menangis. Perlahan jarinya tergerak menghapus air mata yang mengalir dipipi chubby eunbi, jimin tersenyum tipis.
"Maaf eunbi, jangan menangis. Aku baik baik saja dan ini bukan salahmu, jangan menangis lagi hm" ucap Jimin lembut, Jimin menjauhkan tangannya yang tadi menangkup pipi eunbi. Kini ia berusaha untuk mendudukan dirinya.
Melihat itu eunbi dengan sigap membantu Jimin, meskipun masih dengan tubuh yang bergetar akibat tangisannya tadi. Jimin tersenyum begitu ia sudah berhasil duduk. "Kemarilah" Jimin merentangkan tangannya.
Eunbi seakan paham, gadis itu langsung memeluk Jimin dan kembali menangis dipundak laki laki itu. Jimin tersenyum lembut, mengusap dan mengecup kepala eunbi.
Semua itu tak luput dari penglihatan Jungkook, setelah berbincang dengan dokter jungkook niatnya ingin langsung masuk kedalam ruang rawat Jimin. Namun, laki laki itu mengurungkan niatnya ketika melihat eunbi sedang berbicara dengan Jimin.
Jungkook berdiri cukup lama didepan pintu, menatap kedua insan itu dari kaca kecil yang terdapat dipintu. Jungkook menghela nafasnya pelan dan memutuskan untuk duduk saja. Entahlah Jungkook sedikit kecewa melihat eunbi seperti itu, jungkook terkekeh pelan.
"ah kenapa aku jadi merasa dipermainkan begini" jungkook tertawa renyah.
Tak lama ponsel Jungkook bergetar, jungkook bangkit dari duduknya untuk mengangkat telfon.
"Halo Jin hyung"
"Jimin bagaimana?kami sedang dalam perjalanan"
"Dia baik baik saja, dia juga sudah sadar"
"Syukurlah, kau sendiri disana?"
"Tidak, ada eunbi disini"
"Mwo?"
"Aku yakin kau tidak tul-" Jungkook membalikkan tubuhnya, dan jungkook terkejut melihat eunha yang entah kapan datangnya. Jungkook langsung diam tak melanjutkan bicaranya begitu eunha masuk ke ruang rawat Jimin.
"Yak jeon jungkook!" Teriakan Jin terdengar dari ponsel Jungkook. Namun, jungkook tak menjawab apapun dan langsung mematikan ponselnya.
"Sinb?" Panggil eunha pelan, eunha terlihat bingung melihat sinb ada disini. Apa sinb dan jimin saling kenal satu sama lain?
Eunbi terkejut bukan main begitu melihat eunha, begitupun dengan Jimin. Untungnya sekarang eunbi hanya duduk dikursi yang terletak disisi ranjang Jimin.
YOU ARE READING
Labyrinth
Fanfiction"Jungkook-ah kemarilah" ucap Jimin. kini jungkook sudah berdiri disamping Jimin, dan menatap eunbi. Yang ditatap sedari tadi hanya tersenyum. "Eunbi kenalkan ini Jungkook, dan Jungkook kau pasti sudah tau bukan dia siapa?dia Eunbi" ujar jimin semba...