Note : Ff ini alurnya mundur, menceritakan kilas balik dari prolog. Dan karena original storynya pake orang pertama (SinB POV Only) jadi aku samain aja. Di akhir2 baru akan ada Jungkook POV 😉 nantikan saja yaa..
Happy reading ❤
▪️▪️▪️
"Sinb! Tolong senyum kearah sini!" teriak salah satu reporter, membuatku menoleh ke arah kamera. Alih-alih memberikan senyuman, aku hanya memberi tanda peace ke kamera karena walaupun aku tersenyum toh juga tidak akan tampak oleh mereka dikarena karena kami semua menggunakan masker hitam sedikit kebesaran.
Tidak heran, situasi bandara saat ini sangat ramai dipenuhi oleh banyak reporter dan penggemar yang datang untuk melihat eksistensi anggota grup bersamaku yang baru saja mendarat di Bandara Incheon. Kami baru saja menyelesaikan Konser di Asia Tenggara, dan negara terakhir adalah Hong Kong. Waktu untuk merampungkan konser tunggal ini cukup lama, itulah kenapa banyak orang yang menantikan kepulangan kami ke Korea.
...
"Hei! Mau clubbing malam ini?" Tanya yerin sambil menggerakkan alisnya ke atas dan ke bawah, menunggu jawaban yang lainnya.
Sementara mendengar itu, aku hanya memutar mata tidak tertarik.
Ya, wanita bernama Jung Yerin itu memang suka dengan suasana heboh di club. Berbeda dengan diriku yang tidak terlalu suka suasana ramai seperti itu. Tetapi mari bicara apa adanya, karena aku aku tidak mau menyangkal bahwa aku cukup sering menemani yerin kesana. Yerin dengan dunianya dan aku dengan duniaku yang cukup sekedar menikmati minuman disana.
Untuk ajakan yerin malam ini, aku berpikir dua kali sebelum mengiyakan. Oh ayolah.. konser kemarin sangat melelahkan. Tidak ada salahnya jika aku ikut ke club malam ini untuk sekadar meneguk minuman, bukan?
Setelah yang lainnya memastikan untuk ikut, aku pun menyumbangkan suara. "Call" kataku dengan yakin karena empat orang lainnya mulai bergerak untuk bersiap.
Menjadi idol adalah pekerjaan yang melelahkan. Kadang, aku juga butuh hiburan untuk diriku sendiri. Itu faktanya, bukan hanya aku.. tapi idol lainnya juga tak jauh berbeda. Mereka juga mencari hiburan lain yang menyenangkan bagi mereka.
Bolehkah aku jujur? Sebenarnya aku merasa sangat lelah dengan semua ini. Tapi bagaimanapun aku juga tidak bisa berhenti. Aku tidak bisa meninggalkan Gfriend begitu saja, karena dari dalam lubuk hatiku mengatakan itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. kadang aku berada di posisi yang sangat membingungkan, bahkan eomma sendiri juga ingin aku untuk berhenti, setelah mengetahui pekerjaan ini membuatku mengalami anxiety untuk beberapa waktu yang lalubdan juga karena aku tidak punya waktu untuk mereka bahkan untuk menelepon. Tapi aku ingin menjelaskan situasiku kepada kedua orang tuaku sebelum aku memasuki hiburan ini, mereka hanya belum tahu bagaimana memahamiku, bagaimana pekerjaan ini juga yang membuat aku bahagia.
...
Setelah bersiap, aku langsung membuka pesan dari adik kecilku yang baru saja masuk—
Hwang yeji
《Ibu bilang eonnie harus pulang, kita akan memilih gaun untuk perayaan pernikahan ibu dan ayah yang ke-30 tahun pernikahan mereka, minggu depan. Jangan sampai lupa🔪.》
Aku menarik napas dalam-dalam dan tidak berniat menjawabnya. Yeji adalah adikku yang paling kecil, cerewet dan juga mengerikan, terkadang. Dia juga bermimpi untuk menjadi seorang idola dan sedang menjalani masa trainee sekarang. Adik keduaku adalah Hwang Hyunjin, dia saat ini juga sedang berlatih untuk menjadi idola. Beruntung mereka berdua berada di agensi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
If It's Not With You
Fanfic(Completed) He's the real reason. My son. I left my job being an idol, because I was pregnant. 🥀 Genre : Idol life--Romance. [Disclaimer: this is a work of fiction. Names, characters, businesses, places events, locals and incidents are either the...