Sweet and chaotic night
▪️▪️▪️
Besok adalah tahun baru pertama yang kami lewati bersama. Sudah 2 hari sejak kami tiba di sini, kondominiumnya terasa sangat nyaman untuk ditinggali. Suasananya sangat cocok untuk kami yang mencari tempat untuk menikmati hari dan memulihkan diri. Aku dan Jungkook melakukan banyak hal di sini.Dia bahkan mengajari ku bagaimana caranya memasak beberapa hidangan. Meskipun aku sudah belajar, tapi tentu saja Jungkook tidak bisa membiarkan aku yang memasak dalam arti sesungguhnya. Karena satu-satunya makanan yang tidak hangus saat aku memasaknya adalah nasi. Dia hanya mengizinkan aku untuk memasak nasi di Rice cooker. Tugas lainya yang Jungkook percayakan padaku adalah mengiris rempah-rempah dan sayuran yang sudah dia siapkan, itu merupakan tugas termudah untuk dilakukan.
Karena malam tahun baru akan segera tiba, jadi aku dan jungkook sepakat untuk menghubungi keluarga kami secara bergantian. Ini pertama kalinya aku akan bertatap wajah dengan keluarga Jungkook meski melalui video call.
Sama seperti reaksi keluargaku saat bertemu Jungkook pertama kali, keluarga besarnya juga menyambut kehadiranku dengan hangat. Mereka dengan cepat mengingat namaku serta terlihat sangat tulus saat memuji penampilanku dan selalu tersenyum. Aku merasa bahagia, namun juga sedih karena tidak bertemu dengan mereka secara langsung. Dan disaat-saat seperti itu Jungkook lalu berkata tidak apa-apa, masih banyak waktu kedepannya untuk dia memperkenalkan aku secara langsung kepada kedua orang tua dan keluarga besarnya. Ya aku harap saat itu akan segera tiba, aku benar-benar ingin bertemu mereka secara pribadi.
▪️▪️▪️
"Ayo, Bi!"Aku mendengar suara Jungkook memohon, mencoba yang terbaik meyakinkanku untuk berenang bersamanya.
Dia berkata dengan alasan tempat ini memiliki kolam besar dengan view langsung ke pantai yang indah, jadi sayang jika tidak mencoba untuk berenang disana.
"Aku tidak tahu cara berenang, Jeon.."
"Aku akan memegangmu selalu dan mengajarimu berenang, bagaimana? Ayolah, Bi.. aku ingin berenang." kini dia merengek meraih tanganku.
"Ya Tuhan! Kau benar-benar bertingkah seperti bayi—"
"Bayimu." Dia memotong ucapanku. Aku memejamkan mata dan menarik napas dengan teratur, agar tenang untuk menghadapi sifat Jungkook yang satu ini.
"Kau tidak percaya padaku?" Dia bertanya. Aku tahu itu jebakan. Tapi dia akan marah jika aku tidak menjawab tss.
"Ya, ya,ya, aku pergi!"
Aku menghela napas, karena tidak punya pilihan selain berdiri dan bersiap-siap.
...
Aku duduk di tempat tidurnya dengan santai seperti kamar ini adalah kamarku. Itu efek dari kemurahan hati Jungkook sejak malam pertama aku menginap, dimana dia memutuskan untuk menyerahkan tempat tidurnya untukku dan dia rela tidur disofanya yang keras itu. Ya, dia sangat baik memberikan dan membuat batasan demi kenyamananku.
Aku duduk sambil mengoleskan sunscreen, meskipun aku tahu matahari tidak akan menyengat kulit hari ini.
Aku melihat tumpukan pakaian di dalam tas yang terbuka untuk memilih salah satu yang pas untuk aku kenakan. Setelah beberapa menit aku lalu menyadari, jika aku tidak membawa pakaian khusus berenang atau sejenisnya. Semuanya adalah pakaian panjang dan cukup tertutup, karena ini musim dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
If It's Not With You
Fanfic(Completed) He's the real reason. My son. I left my job being an idol, because I was pregnant. 🥀 Genre : Idol life--Romance. [Disclaimer: this is a work of fiction. Names, characters, businesses, places events, locals and incidents are either the...