❤
▪️▪️▪️
"Wah..Kau mata-mata atau apa? Keren sekali!" teriak yuju antusias saat melihat Moonbin berhasil menemukan mereka di lobi perusahaan."Apa yang kau lakukan disini, binnie? Jangan-jangan kau menguntit ya!" Geleng umji dengan pikirannya.
"Ah! Aku tahu.. kau pasti mau membawa Sinb dan Umji main ke luar kan? Kemana? Ke bar? Club?Aku mau ikut!" Sahut Yerin diangguk oleh Eunha. Sedangkan Moonbin hanya menanggapinya dengan kekehan.
Aku sontak menutup wajah dengan telapak tanganku. Seketika menarik napas dan menghembuskannya berat. Ayolah.. Tidak bisakah aku memiliki teman normal disini?. Aku layak mendapatkan, setidaknya satu yang normal. Bisakah aku berharap pada Sowon? Sejak tadi wanita itu tampak diam hanya menyimak obrolan.
"Tidak juga, aku datang ke sini untuk mengunjungi sahabatku." kata Moonbin santai dan melingkarkan tangannya di bahuku.
Aku memejamkan mata beberapa detik, mencoba bersabar menghadapinya sambil berusaha melepaskan tangannya.
"Jadi bagaimana kencanmu? Apa berjalan lancar?" Dia bertanya sambil menyeringai. Aku baru akan menjawab pertanyaannya, aku mendengar beberapa orang terbatuk di belakangku dan suara Sowon yang memanggil Jungkook kemari.
Ya, lewatnya seorang Jeon Jungkook dilobi perusahaan adalah suatu hal yang tidak bisa dihindarkan.
Refleks Moonbin sangat bagus, karena ia langsung melepaskan pelukannya di bahuku saat melihat Jungkook berjalan mendekat sambil memperhatikan kearah lengannya.
"Hei bro! Chill." kata moonbin bersamaan dengan kekehannya dan mengangkat kedua tangannya ke udara seperti menyerah.
Aku mendengar anggota lain terkikik sambil menatap kami dan aku tidak tahu harus berkata apa.
"Selamat pagi." Sapanya sambil menatapku.
Aku lalu melirik ke jam tangan, jelas menunjukkan waktu hampir jam 12 siang.
"Pertama-tama, sekarang sudah siang, Jeon. Kedua, apa kau tidak mau mengucapkan selamat pagi atau siang untukku juga??" Sela Moonbin.
"Aku tidak mengucapkan selamat pada laki-laki. Apa yang kau lakukan disini?"
"Santai saja, aku hanya ingin berkunjung untuk sahabat miniku ini." kekeh Moonbin melihat kearahku.
Jungkook menanggapinya dengan anggukan dan kemudian memberiku sebotol jus jeruk dan sandwich, penuh dengan sayuran. Wah,Apa aku terlihat seperti kambing dimatanya? Setidaknya sandwichnya harus ada daging atau telur, tapi ini tidak. Benar-benar hanya roti yang berisi sayur dan tomat yang dilumuri oleh saos dan mayones.
"Wah, asupan nutrisi yang romantis." Aku mendengar umji berkata dan tertawa menatapku.
"Langkah yang tepat Jungkook, kebetulan Sinb kami tidak sarapan pagi ini." Sowon berkomentar.
"Kenapa?" Kini beralih Jungkook yang bertanya padaku.
Yang benar saja, aku tidak mungkin mengatakan alasan jika aku terbangun semalaman karena memikirkan hal semalam.
"Em, Aku bangun terlambat..." kataku mencoba mencari alasan tapi otakku tidak bisa berfungsi dengan baik.
"Karena kita pulang larut malam?" Tanyanya lagi. Aku mendengar Moonbin terbatuk-batuk di sampingku.
"Oke, lain kali aku akan mengantarmu pulang lebih awal." Katanya dengan santai dan senyum tipis.
"Bisakah kita keluar sebentar?Secara pribadi, hanya berdua." Tambahnya sambil melihat Moonbin, yang sedari tadi seperti anak kecil yang menunggu ibunya selesai berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
If It's Not With You
Fanfiction(Completed) He's the real reason. My son. I left my job being an idol, because I was pregnant. 🥀 Genre : Idol life--Romance. [Disclaimer: this is a work of fiction. Names, characters, businesses, places events, locals and incidents are either the...