Sembilan

2.5K 271 23
                                    

Sasuke mencium bau yang enak. Hidung kecilnya mengendus-endus bau itu meskipun matanya masih dalam keadaan terpejam.

'Kawai!!!!!' Dua pelayan yang membawa makanan ke kamar Naruto tampak memperhatikan Sasuke yang masih dalam keadaan tertidur dengan mata berbinar.

"Apa yang kalian lihat dari calon permaisuriku?" tegur Naruto.

"Ah? Ano... Maafkan saya, pangeran Naruto. Silahkan, ini makan malam untuk anda dan Uchiha Sasuke-sama." ucap salah satu pelayan seraya menunjukkan makanan yang dibawanya kepada Naruto.

"Hm. Letakkan saja disana, lalu kalian keluarlah. Bereskan saat besok pagi saja. Jangan masuk lagi setelah ini." ucap Naruto.

"Ba- Baik!" Kedua pelayan itu pun melakukan apa yang Naruto ucapkan. Setelah meletakkan nampan makanan di meja di ruangan Naruto, mereka membungkuk hormat kepada Naruto dan pergi meninggalkan kamar Naruto dengan sopan.

Naruto bangkit dari ranjangnya. Dia lumayan kesal sekarang. Waktunya bermesraan dengan Sasuke terganggu oleh dua pelayan tadi. Padahal tadi dia sedang asik mengelus dan mengagumi bentuk yokai Sasuke. Dan tiba-tiba saja kedua pelayan itu masuk dan langsung memperhatikan Sasuke dengan mata yang tidak disukai Naruto.

"Hahhh..." Naruto mendesah lelah. Dia mengambil nampan yang tadi diletakkan kedua pelayannya di meja. Dia mengambilnya dan meletakkannya di hadapan Sasuke yang masih tertidur melingkar.

Hidung Sasuke mengendus cepat. Sangat lucu! Tak lama kemudian dia bangun dan langsung berdiri menatap makanan di depannya. Dia terlihat senang.

Naruto tersenyum melihat Sasuke, "Sudah lapar, Sasuke?" tanyanya kemudian.

Sasuke tak menanggapi pertanyaan Naruto. Dia masih menatapi makanan di depannya. Hal ini sedikitnya membuat Naruto kesal. Ketika Sasuke hendak menyerbu makanan di depannya, Naruto lekas mengangkat nampan makanan tinggi-tinggi.

"Miaw!" kesal Sasuke.

"Jika kau mau makan, tunjukkan dulu sopan santun mu padaku. Kau harus merubah wujudmu menjadi manusia." ucap Naruto.

"Nyuw..." kedua telinga Sasuke turun menandakan bahwa dia sedih. Jika dipikir, apa yang diucapkan Naruto memang benar. Jadilah dia menurut, dia berubah menjadi manusia.

Naruto senang Sasuke menuruti ucapannya. Dia mengelus kepala Sasuke dengan lembut sebagai hadiah. Hal kecil itu sukses membuat Sasuke merasa senang. Akhirnya Yokai kucing kecil itu kembali ceria. Naruto juga menyadari bahwa tangan Sasuke masih berbentuk seperti tangan kucing, dia pasti tak bisa memegang apapun. Dengan pikiran itu, Naruto membuat Sasuke bersandar di kepala ranjang dan mulai menyuapinya.

Sasuke tak masalah dengan ini. Dia senang Naruto peka akan keadaan tangannya. "Terima... kasih." ucapnya kemudian.

Naruto tersenyum, "Selama ini pasti Itachi selalu memanjakan mu. Dia pasti tak pernah mempermasalahkan perubahanmu yang tak sempurna ini, 'kan?" tanyanya kemudian.

Sasuke kembali sedih mendengar ucapan Naruto. Tapi kali ini dia menutupi kesedihannya itu dengan tersenyum. Ayolah... Dia sedang lapar. Tadi dia sangat senang melihat makanan dan benar-benar antusias untuk makan. Tapi sekarang rasanya dia sudah kehilangan nafsu makannya. Ucapan Naruto sukses menyakiti perasaan lembutnya.

"Ah... Maafkan aku. Ini, ayo lanjut makan." ucap Naruto yang sekarang sudah sadar perkataannya telah menyakiti Yokai manis dihadapannya.

"Naru...to, aku sudah...kenyang. aku...mau tidur."

"Tapi kau baru makan sedikit, Sasuke."

"Naru...to yang makan... saja."

Naruto sadar Sasuke bersikap seperti ini pasti karena ucapannya, "Sasuke, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti perasaanmu. Aku tau kau pasti lapar, 'kan? Jadi ayo makan sedikit lagi." rayunya kemudian.

YOKAI (NARUSASU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang