SY 1 : DENANDRA

24.5K 985 10
                                    

Ruang tamu yang luas dan juga berkelas bernuasan putih dan cream serta berbagai perabotan mahal di rumah mewah bak istana itu memiliki hawa dingin dan juga sunyi meskipun ada beberapa orang disana dengan ekspresi yang berbeda-beda.

Pria paruh baya yang duduk bersandar pada sofa single besar itu menampilkan ekspresi datar dan juga dingin tanpa mengucapkan apapun. Lalu wanita paruh baya yang duduk di sofa panjang tepat disamping sang suami menatap marah pada dua orang dihadapan wanita paruh baya itu yang duduk di sofa panjang lainnya.

Sebenarnya, semua baik - baik saja dari awal sebelum salah satu dari mereka yang disana mengatakan sesuatu hingga membuat suasana dingin ini terjadi. Seorang pria yang lebih muda hanya menampilkan ekspresi santai dan tenang setelah membuat dua orang tuanya terkejut karena ucapannya.

Sedangkan seorang wanita yang diperkirakan berusia 21 tahun yang berada disamping pria muda itu hanya bisa menundukkan kepalanya dengan badan yang kaku, wanita itu merasa takut dalam keadaan ini.

"Tidak! Mama tidak akan mengijinkannya, Liam!" setelah lama diam, wanita paruh baya itu membuka suara tegasnya dengan ekspresi yang sama.

Pria yang dipanggil Liam itu masih tidak bergeming. Masih bersikap dengan tenang. Lain halnya dengan wanita disampingnnya yang semakin menundukkan kepalanya dengan saling meremat tangannya.

"Mama tidak akan mengijinkan kamu untuk menikahi wanita ini, yang bahkan tidak tahu asal - usulnya dari mana! Bagaimana jika wanita ini adalah anak haram yang lahir dari seorang pelacur?! Apa kata media diluar sana?!" ucap wanita paruh baya itu tanpa memikirkan perasaan wanita yang duduk disamping anak semata wayangnya itu.

Wanita yang lebih muda itu merasakan hatinya sangat sakit. Tapi sekuat tenaga ia menahannya dan juga air matanya agar tidak jatuh meski sudah berada dipucuk matanya. Ia sudah mengira ini akan terjadi.

Mereka tidak akan pernah direstui karena latar belakangnya yang tidak jelas. Ia bahkan besar dipanti asuhan saat ia masih bayi. Bisa jadi yang dikatakan ibu dari pria yang dia cintainya itu benar. Jadi meski ia merasakan sakit ia tidak berhak untuk marah.

"Tapi Ma, dia kekasihku selama satu tahun ini." Liam berucap karena merasa Mamanya sudah keterlaluan.

"Mama tidak peduli! Kamu juga tidak pernah memberitahu Mama apapun tentang wanita tidak jelas ini. Bahkan kamu juga baru mengatakannya hari ini. Jika Mama tahu, Mama pasti sudah memisahkan kalian sejak awal. Apa kamu lupa, Liam? Kau terlahir dari keluarga apa?!"

Ini yang tidak Liam suka dari kedua orang tuanya. Mereka selalu membawa - bawa nama keluarga dan memandang setiap orang dari statusnya.

"Liam"

Pria paruh baya yang sedaritadi hanya menyimak kini membuka suaranya membuat semua orang menoleh pada pria paruh baya itu.

"Jika kamu lupa, akan Papa ingatkan. Dikeluarga kita hanya akan memiliki menantu dengan asal - usul yang jelas dan juga berasal dari keluarga terhormat, termasuk kamu salah satunya. Kamu Liam Denandra, putra tunggal dari Gyan Denandran dan Gisella Atmaja Denandra. Kamu pewaris tunggal untuk meneruskan warisan termasuk perusahaan keluarga, Liam. Dan kamu juga harus menghadirkan calon pewaris dengan latar belakang yang jelas."

Seperti inilah keluarga Denandra. Dari arti namanya saja sudah terbilang hormat, yaitu raja yang kaya raya. Dan itu memang benar adanya didunia ini.

Denandra terkenal dengan kekayaan yang berlimpah yang diperkirakan tidak akan pernah surut karena berhasil melahirkan keturuan hebat dan cerdas seiring waktu dari pasangan kalangan atas dari generasi pertama.

Merajai segala bidang perusahaan seperti, properti, perhotelan, resort, mendirikan pusat perbelajaan besar yang dikelola oleh keluarga Denandra dengan perusahaan yang bernama DN'K yang telah bediri hampir puluhan tahun dengan Liam yang menjadi pewaris generasi ketiga.

17 Years [Terbit E-Book]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang