warning! adegan 18+ di awal chap.
Happy Reading🌠
.
.
."eungh... shhh... akh... dad... sa... ahh... kith... uh... emhhh..." Gulf terus saja meremas ujung selimut putih miliknya, kedua matanya terpejam sedangkan didahinya terlihat kerutan seakan Ia menahan sakit yang teramat sama hole miliknya berkedut.
"Sabar Baby, aku akan menyelesaikan ini dengan cepat ah... kamu sungguh nikmat, Kana... shhh... ahhh" sang dominan masih saja mengggenjot junior miliknya dengan napsu menuju titik klimaks milik Gulf.
Tidak beberapa lama kemudian, Mew sudah mendapatkan klimaksnya, Ia menyeka rambutnya yang basah akibat keringat yang membanjiri tubuh dan juga kepalanya.
Mew menatap sang submitif dengan tatapan lapar, sedangkan Gulf? Ia hanya dapat membalas tatapan Mew dengan kedua matanya yang sayu tanpa mengatakan sepatah katapun.
Mew segera mengunci pergerakan dari Gulf dan mulai memberikan lumatan dan juga kecupan di sekujur tubuh Gulf tidak lupa meninggalkan beberapa tanda kepemilikan miliknya disana.
Sementara Mew sibuk dengan tubuh milik Gulf, perlahan kepala Gulf mulai berdenyut nyeri serta pandangannya memburam perlahan-lahan hingga mengantarkan Ia kedalam kegelapan.
•••
"TIDAKKK!!!" Gulf langsung terbangun dalam posisi duduk dengan peluh yang membasahi dahinya. Ia bahkan hampir jatuh dari tempat tidur jika tidak segera mengatur keseimbangan dirinya.
Jantungnya dapat berdegup kencang, sesekali Ia mengelus bagian dadanya untuk menghilangkan kepanikannya, setelah sedikit tenang Ia mulai mengedarkan seluruh pandangannya dan juga dirinya sendiri.
Ia masih tetap di kamar dengan berpakaian lengkap tanpa kekurangan satu apapun.
Ia sedikit termenung akan apa yang baru saja Ia alami, apa itu sungguhan atau mimpi, Ia reflek menolehkan pandangannya ke samping tempat tidurnya.
Terlihat Mew masih terlelap dengan damainya tanpa terganggu satu hal apapun, Gulf membulatkan matanya bersamaan dengan kedua pipinya yang mulai memerah karena malu.
"Shia! Bisa-bisanya aku memimpikan hal seperti itu, dasar bodoh!" Gulf mengacak surai rambut miliknya, Ia sungguh malu, bisa-bisanya Ia memimpikan hal senonoh seperti itu, namun jika itu Mew bisa saja itu terjadi bukan? Tapi bukan itu masalahnya!
Mew menggeliat tidak nyaman karena terganggu akan suara gaduh yang Gulf buat, pemandangan pertamanya adalah Gulf yang tengah menyembunyikan muka di dalam telapak tangannya.
Mew secara tiba-tiba menarik pinggang milik Gulf, mempersempit jarak mereka berdua.
"Ada apa Kana? Apa yang lakukan pagi-pagi begini? Apa ada yang mengganggumu?" tanya Mew dengan suara serak khas bangun tidurnya, matanya bahkan masih setengah terpejam, Ia menumpukkna beban kepalanya di bahu milik Gulf.
Seluruh tubuh milik Gulf menegang, Ia tidak dapat bergerak kemanapun karena kepala Mew sedang ada di bahunya.
Merasa tidak ada jawaban dari Gulf, Mew mengangkat kepalanya, lalu mengulurkan tangan kanannya, menyentuh dagu milik Gulf lalu menolehkannya kearahnya.
Kedua netra mereka bertemu, Mew dapat melihat wajah Gulf yang bak kepiting rebus.
"Ada apa? Kenapa wajahmu merah seperti itu?" Apa Kana sakit?" selidik Mew sembari melihat dengan detail setiap inci dari wajah Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Doesn't Feel✔
VampireDunia terserang virus mematikan dimana virus hanya menyerang manusia yang umurnya berada di angka 18 hingga 18 keatas. Gulf Kanawut Traipipatanapong, Ia merupakan seorang pemuda dari panti asuhan ditengah kota, hidup apa adanya dengan adik-adik kec...