Chapter 5 {rencana & run away}

4.3K 527 28
                                    

Happy Reading 🌠
.
.
.

Sudah 3 hari, Win dan Gulf tidak berbicara satu sama lain, membuat suasana kamar mereka menjadi canggung.

"Phi Gulf pergi bekerja dulu ya, kalian jangan nakal dan jangan merepotkan Phi Win!" Win tengah berada di kamar membereskan kamar milik adik-adiknya saat Gulf pamit untuk kembali pergi ke kastil untuk menemui Mew.

"Phi Gulf masih marahan dengan Phi Win?" Love bertanya dengan raut wajah sedih.

Gulf mengelus surai rambut mereka satu persatu "Hanya masalah kecil, nanti kami akan menyelesaikannya dengan cepat kok, kalian tidak perlu memikirkan ini ya" ujar Gulf.

Adik-adiknya mengangguk patuh, Gulf lalu tersenyum sembari melambaikan tangannya, sebelum akhirnya punggungnya menghilang seraya Ia menutup pintu kamarnya.

Di Kastil...

Gulf lagi-lagi tengah menemani Mew makan, selama 2 tahun ini Gulf hanya menemani Mew makan, Mew juga tidak pernah meminta apapun selain menemaninya makan.

Gulf terlihat tidak menikmati makanannya, pikirannya berkalut dengan hatinya, Ia harus mendengarkan Win dan berhenti menemui Mew atau Ia tetap pergi ke kastil dan mendapatkan segala keinginannya, rasanya sulit bergelut dengan pemikiran sahabatnya dengan dirinya sendiri.

Di tengah keterdiaman dan ketidakfokusan Gulf, Mew menatap Gulf bingung.

"Kana, ada apa? Apa makanan malam ini tidak enak? Aku bisa meminta Joss untuk membuatkan makanan lain" sapa Mew.

Dirasa ada suara yang memanggil dirinya, Gulf langsung mendongakkan kepalanya sembari menatap Mew.

"A-ah tidak apa tuan, ini enak, saya menyukainya" Gulf tersenyum manis menanggapi pertanyaan milik Mew.

"Baguslah jika kamu menyukainya, kamu dapat memakannya sebanyak mungkin, apakah kamu ingin membawa ini untuk adik-adikmu dan temanmu juga,Kana?" Mew menumpukkan dagunya di dipunggung tangannya, kedua manik merahnya seakan tidak ingin berhenti menatap Gulf.

"Saya tidak ingin merepotkan, tuan." tolak Gulf halus, walaupun Ia perlakukan baik oleh Mew, Ia tetap saja harus tahu akan batasan, makan malamnya belum selesai dan sebelum makan malam selesai Gulf tidak pernah meminta apapun terlebih dahulu.

"Kamu tidak merepotkan sama sekali, kamu dapat membawa makanan untuk mereka nanti, tenang saja, kamu tidak perlu takut menerima apa yang ingin aku berikan padamu" Mew menanggapi Gulf sembari menyuap makanannya.

Gulf mengangguk patuh, Ia akui makanan kerajaan memang berbeda levelnya, Ia dapat memakan makanan yang jarang Ia makan saat Ia berada di condo, lebih banyak makanan kalengan di sana, sehingga terkadang Gulf meminta pasokan bahan makanan premium dari Mew.

"Terimakasih, tuan. tuan sungguh baik, sudah 2 tahun ini, tuan selalu mencukupi saya, dan juga keluarga saya" Gulf berucap sumringah

"Bukan masalah, Kana." Mew tersenyum tipis.

Tepat malam harinya, Gulf sudah kembali kerumah, Ia memang tidak pulang larut, bagaimanapun adik-adiknya merupakan prioritasnya.

Kriet...

"Phi Gulf pulang!" Gulf memasuki rumah dan menemukan para adiknya yang sedang menonton televisi, Ia mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan Win disana.

"Phi Galp!" sapa adik-adiknya berbarengan.

"Siapa yang merindukan Phi? Lihat Phi bawa apa? Makanan untuk kalian, apa kalian lapar?"

Love Doesn't Feel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang