Happy Reading🌠
.
.
."Dik, apa adik memaksakan berjalan saat luka adik masih belum terlalu kering?" Malam itu perawat kembali mengecek keadaan Gulf, Ia terkejut melihat luka-luka yang berada di kaki Gulf kembali terbuka, padahal Ia baru mengganti perbannya pada siang harinya.
"..." Gulf terdiam, semenjak Ia kembali dari ruangan maut yang merenggut nyawa anak kecil yang Ia temui di depan kamarnya tadi Ia memilih diam, Ia kini hanya melihat kaki-kakinya yang tengah di balut perban kembali.
"Dik?!" panggil perawat itu sekali lagi.
"A-ah ya, sa-saya bosan tadi" ujar Gulf berbohong.
"Hah baiklah, tapi lebih baik lain kali tunggu hingga lukanya hingga sedikit mengering ya" jelas perawat itu, Gulf hanya bergumam.
"hah... harusnya aku tidak keluar tadi" gumam Gulf
🌼🌼🌼
"Apa ada orang lain selain kalian yang kemari?" ujar Mew datar kepada penjaga di depan ruangannya, kini selesai meminumi darah ternaknya, Ia tengah mengistirahatkan dirinya di ruangan itu.
"Tidak tuan, hanya kami berdua daritadi disini, dan yang terakhir adalah 2 bawahan yang membawa ternak untuk tuan tadi. " sahut salah satu penjaga.
"Tapi aku bisa menciun aroma darah dari orang lain, apa kalian membiarkan Kana keluar kamar?" tanya Mew dengan tatapan mengintimidasi.
"Ka-kami ti-tidak tahu, tu-tuan"
"APA YANG KALIAN TAHU HAH?! PANGGIL PENJAGA YANG TADI MEMBAWA TERNAK KEMARI, BIAR MEREKA BERBICARA PADAKU!" bentak Mew.
"Baik, tuan" mereka membalas serentak lalu menunduk, tidak beberapa lama kemudian 2 penjaga yang tadi membawa ternak pun datang.
"Katakan padaku, apa saja yang kalian lakukan sore hari tadi?"
"Kami menjemput ternak tuan, lalu saat kami ingin menuju ke ruangan tuan, tuan muda menghentikan kami"
"Kana? Menghentikkan kalian?" ulang Mew sekali lagi.
"Benar tuan, Ia tadi meminta kita untuk memperlakukan anak kecil tadi dengan baik, dan Ia bertanya anak kecil tersebut ingin di bawa kemana, kami mengatakan bahwa akan mengantarkannya ke ruangan tuan" jelas penjaga itu.
Mew mengangguk pelan "Kalian boleh pergi" dan bawahan itupun pergi.
"Apa Ia melihat semuanya?" gumam Mew.
Tengah malam, entah apa yang menuntun Mew kesini, tapi kali ini akhirnya Ia berada tepat di depan kamarnya kali ini, walaupun ini kamarnya, Mew jarang mengunjungi kamarnya karena Ia tahu Gulf tidak ingin melihatnya, Ia juga tidak tahu mengapa ingin membuat Gulf agar tidak perlu takut dengan kehadirannya.
Krek...
Mew memasuki kamar nya yang terlihat mewah, Ia berjalan tanpa membuat suara menuju foto keluarga besar yang terpajang di kamarnya.
"aku tidak butuh kalian!" wajahnya teredam emosi setiap melihat foto tersebut, namun Ia tetap membiarkan foto itu di kamarnya dalam waktu yang lama.
Kini, Ia berbalik badannya dan menemukan Gulf yang tengah bergelung selimut tengah nyaman terlelap dengan damainya.
Mew duduk di sisi ranjang yang kosong, pandangan merahnya melihat lengan Gulf yang tergulung perban baru.
Ia menyentuh perban itu dengan hati-hati, mengusapnya dengan lembut sembari menatap dengan tatapan datar.
"maaf" ujar Mew pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/247565925-288-k510071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Doesn't Feel✔
VampireDunia terserang virus mematikan dimana virus hanya menyerang manusia yang umurnya berada di angka 18 hingga 18 keatas. Gulf Kanawut Traipipatanapong, Ia merupakan seorang pemuda dari panti asuhan ditengah kota, hidup apa adanya dengan adik-adik kec...