"Lo ngapain sih gini terus?" Seorang perempuan berjalan menyusuri kelas sambil bertanya kepada laki-laki di samping kanannya.
"Lo nggak kasian apa sama orang tau lo?" Tanya Nara sekali lagi.
"Tiap hari buat keributan cuman masalah cewek," Omel Nara sambil melipat tangannya di depan dada.
"Lo nggak bakal ngerti tentang gue," Jawab Haruto.
"Gimana gue ngerti kalau lu aja nggak mau cerita," Kata Nara menindas.
Haruto berdiri menghalangi jalan Nara. "Ra, pokoknya gue nggak mau berhenti kalau lo nggak mau jadi pacar gue." Katanya ke Nara yang berdiri hanya setinggi dagu Haruto.
"Terserah" Kata Nara sambil menghindar dari Haruto.
"Pokoknya lu harus jadi pacar gue," kata Haruto sambil menghalangi jalan Nara.
"Kalau gue bilang nggak mau ya nggak mau, mau lo ajak gue seratus kalipun gue nggak bakal mau!" Nara membentak Haruto.
"Dasar playboy, cuman cewek bodoh yang mau sama lo." Cetus Nara.
"Lo mau jomblo seumur hidup, siapa sih cowok yang suka sama cewek yang kasar kek lo?" Tanya Haruto dengan bangganya dan meremehkan seorang Nara. Nara hanya memutar bola matanya malas.
"Gue yang suka sama Nara" Kata Doyoung yang muncul dari belakang dan merangkul Nara, menatap haruto dengan tajam.
"Yuk Ra" Doyoung berjalan dan menyenggol bahu Haruto.
"Makasih" Kata Nara ke Doyoung di depan kelas mereka.
"Akting lo keren juga ya young," puji Nara.
"Iya dong" jawab Doyoung sambil tersenyum manis.
"Ngapain sih lo deket-deket sama tuh orang, nggak baik tau bahaya." Kata Doyoung.
"Cuman kebetulan" balas Nara.
"Ya udah masuk kelas aja, sebelum Bu Jisoo masuk kelas." Suruh Doyoung.
Nara duduk di kursinya dan Jiyoon yang duduk di depan meja Nara bertanya, "Masalah yang tadi Gimana Ra, kamu nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Jiyoon.
"Aku takut waktu di suruh tinggalin kamu, Apalagi Kamu cewek sendiri lagi." Ucap Jiyoon khawatir.
"Nggak papa kok, serahin semuanya ke gue. Besok orang tua mereka juga di panggil ke sekolah." Jawab Nara.
"Ini nih yang gue suka dari Nara" Kata Yuna yang sangat bangga dengan teman sebangkunya, Jiyoon memberikan dua jempol ke Nara.
Tanpa mereka sadari Doyoung sedang melihat Nara dengan ekspresi khawatir.
Di tempat lain Haruto sedang duduk di kursinya sambil membuka Hp.
"Gue putusin aja pacar gue satu persatu, dah nggak ada gunanya juga mereka." Gumamnya.
"To, gue denger lu tadi berantem lagi ma kakak kelas." Kata Jeongwoo.
"Iya emang kenapa?" Tanya Haruto.
"Dah lah, lo nggak niat sekolah beneran emang. Kasian orang tua lo yang cari duit tiap hari biar lo jadi anak yang bener eh lo nya malah kek gini." Jeongwoo memberi nasihat ke Haruto.
"Lebih mending dari pada gue bolos sekolah," Jawab Haruto dengan santai.
"Sama aja anjir," balas Jeongwoo sedikit kesal.
"Kasian mama lu sendiri yang malu," Tambah Jeongwoo.
"Benerin wajah lu dulu sebelum lo benerin hidup orang lain," Haruto mengeluarkan kata-kata yang sangat tidak pantas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruto Itu?
Teen Fiction"Lo nggak bakal ngerti tentang gue!" -Watanabe Haruto. Seorang ketua OSIS Choi Nara terpaksa berurusan dengan masalah yang di buat oleh siswa bernama Haruto, yang terkenal dengan kenakalan nya. --- Tidak hanya berkisah tentang cinta namun menggamba...