Hari Kamis telah tiba pemenang telah di umumkan dan di lanjutkan dengan acara pementasan bakat secara suka rela. Acara tersebut berlangsung dari jam 12 siang sampai 3 sore di gedung teater sekolah.Setelah acara selesai Nara memberi arahan siswa di bolehkan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.
Posisi Nara masih di gedung teater dan OSIS masih berkumpul dan menyapu ruangan yang Sangat besar dan muat untuk 600 penonton.
Nara sangat beruntung bisa di terima di sekolah terbaik di kotanya, dengan fasilitas yang memadai dan lingkungan yang nyaman.
Satu jam telah berlalu dan pekerjaan pun telah selesai OSIS di persilahkan untuk pulang, tapi seperti biasa Nara pulang paling akhir.
"Ra nggak berasa ya bentar lagi libur, besok terima raport dan kita udah selesaiin tugas kita satu semester ini." Kata Doyoung yang duduk di kursi penonton paling depan di sebelah kanan Nara.
"Iya, dan tinggal setengah perjalanan kita bakal lulus dari sekolah ini." Jawab Nara dengan tatapan lurus ke panggung yang ada di depannya.
"Semoga kita tetep gini ya Ra, gue nggak mau pisah ma lo." Kata Doyoung, Nara pun menoleh dengan ekspresi tanda tanya.
"Gue pulang duluan ya," pamit Doyoung yang mengendong tasnya.
"Iya hati-hati." Jawab Nara.
Tidak lama kemudian Nara ikut keluar dari gedung teater.
"Pak gerbangnya di gembok yang bener loh ya, gedung di cek dulu takut nanti ada guru atau murid yang belum keluar." Kata Nara dengan nada tinggi tapi terkesan ramah.
"Siyap." Jawab pak satpam sambil mengacungkan jempolnya.
Di sekolah Nara ada tiga satpam, yang satu bertugas berkeliling gedung bagian depan. Yang satunya di belakang, dan yang satunya lagi menjaga gerbang sekolah.
Hari ini Nara menggunakan motor kakaknya, dan hari ini dia inisiatif memakai celana panjang.
Saat dia menaiki motornya, tiba-tiba seseorang loncat dan duduk di jok belakang, dan motor pun memental untung kaki Nara lumayan panjang.
Spontan Nara mengatakan, "Anjing lo kaget gue." Saat Nara menoleh ke belakang ternyata pelakunya adalah Haruto.
"Ngapain lo duduk di motor gue?" Tanya Nara.
Haruto tersenyum lebar, "Gue mau nebeng, motor gue kehabisan bensin." Jujur Haruto.
"Bo'ong, pergi gih gue risih" Suruh Nara.
"Ngapain gue bohong?" Tanya Haruto.
"Plis gue cuman mau pulang, gue nggak ada duit. Kapan-kapan gue traktir, suer beneran." Ucap Haruto memasang ekspresi meminta belas kasihan.
"Tumben lo crewet to?" Tanya Nara heran.
"Kalau gue diem berarti kita nggak sefrekuensi," Jawab Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruto Itu?
Fiksi Remaja"Lo nggak bakal ngerti tentang gue!" -Watanabe Haruto. Seorang ketua OSIS Choi Nara terpaksa berurusan dengan masalah yang di buat oleh siswa bernama Haruto, yang terkenal dengan kenakalan nya. --- Tidak hanya berkisah tentang cinta namun menggamba...