"Lu cantik loh yoon, lu juga pinter jangan pernah mau di jatuhin mereka. Lindungi dan sayangi dirimu sendiri, hargai dirimu melebihi lu hargai mereka." Kata Nara sambil menepuk pundak Jiyoon.
Bullying tidak pernah memandang fisik, tapi siapa yang diam dialah yang akan tertindas.
-Choi Nara 2021
.
.
.
.
.
.
.
.Seorang laki-laki berdiri di depan pintu kamar dan berkata, "Mau kemana nih?"
"Jalan sama kak Yuri," Jawab Nara ke kakaknya.
"Loh Yuri, kalian kenal?" Tanya Hyunsuk ke adiknya.
"Iya dong, siapa yang nggak kenal sama adek mu ini," ucap Nara sambil membanggakan diri.
"Oh nanti kalau pulang jangan lupa beliin kakak mie ayam," Suruh Hyunsuk.
"Ogah, beli sendiri tinggal pakai motor nggak ada 1Km juga." Kata Nara sambil memakai sepatu.
"Lah kakak kan belum mandi, mana di hari Minggu biasanya rame lagi."
"Itu konsekuensi, siapa suruh jam satu siang belum mandi." Ucap Nara dan kakaknya pun hanya mendengus kesal dan rebahan di kasur Nara.
"Ngapain ih bau tau," Kata Nara sambil memukul badan kakaknya dengan guling. Tapi kakaknya tetap diam di kasur, dan malah menarik selimut menutup matanya.
Nara yang sudah kesal dia hanya bisa pasrah dan membiarkan kakaknya tidur di kasur kesayangannya.
"Ma pa, Nara pamit mau kerja kelompok di rumah temen." Bohong Nara tapi orang tuanya tidak curiga karena Nara mengendong tas sekolahnya, Nara hanya memakai Hoodie berwarna putih, celana panjang berwarna hitam dan topi putih di kepalanya. Nara pergi dengan motornya.
Nara memarkirkan motornya di tempat parkir yang di sediakan oleh mall yaitu, di ruang bawah tanah.
Nara membuka hp nya dan mengirim pesan ke Yuri.
Me.
Di mana kak?.Kak Yuri.
Kursi depan mall
Yang samping ada pohonnya.Nara melihat berlari dan melihat sekitar, kayaknya ketajaman mata gue berkurang deh. batin Nara.
"NARA CHOI," Teriak seseorang sambil melambaikan tangannya.
Nara menghampiri arah suara tersebut.
"Sini duduk dulu," suruh Yuri. Nara pun duduk di kursi samping Yuri.
"Ngapain pakai tas gede?" Tanya Yuri.
"Gini loh kak, gue tadi bohongin ortu kalau mau belajar kelompok demi temenin lo." Jujur Nara.
"Loh kenapa nggak ngomong apa adanya aja?" Tanya Yuri.
"Gue sebagai anak ke dua apalagi cewek banyak batasannya, terpaksa gue bohong tiap hari kalau mau main ma temen, gue ngakunya belajar kelompok." kata Nara.
"Nakal juga lo ternyata," Ucap Yuri sambil terkekeh.
"Masuk yuk," Ajak Yuri dan Nara pun menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruto Itu?
Teen Fiction"Lo nggak bakal ngerti tentang gue!" -Watanabe Haruto. Seorang ketua OSIS Choi Nara terpaksa berurusan dengan masalah yang di buat oleh siswa bernama Haruto, yang terkenal dengan kenakalan nya. --- Tidak hanya berkisah tentang cinta namun menggamba...