Apa kau membenci ayah - Ayah Ten
...
Ace Side's
Setelah membersihkan diri dan merapikan isi koper, aku mulai turun ke meja makan sesuai perintah ayah. Kalian pasti bertanya-tanya siapa orang yang memelukku sebelumnya?
Dia ibu tiriku ternyata...
Ayah tidak pernah bercerita sebelumnya, tapi aku selalu menyuruhnya untuk menikah kembali agar ada yang merawatnya. Karena ayah terlalu sibuk dengan perusahaannya sehingga lupa untuk mengurus diri.
"Ace kemarilah, ibu sudah siapkan makanan untukmu."
Ayah ada di meja makan sambil tersenyum ke arahku yang sedang berjalan di kursi sebrangnya.
"Hmm... Maaf, boleh saya tidak memanggil anda ibu?"
Ayah terkejut begitupun istrinya, aku segera melanjutkan pembicaraan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Bukan begitu, maksud saya kata ibu hanya untuk mendiang ibu, bolehkah saya memanggil dengan kata lain—seperti bunda?"
"Boleh nak, ibu—bunda. Bunda kira kamu tidak menerima kehadiranku," balas bunda sambil mencium kepalaku.
"Kamu boleh panggil apa saja sayang," sahut Ayah.
"Bun.. Ace punya kebiasaan jika dirinya sudah berkata formal ada dua kemungkinan pertama ia takut kedua ia punya permintaan haha." Kekeh ayah.
Aku hanya membalas ejekan ayah dengan pura-pura tidak mendengarkannya, bunda memukul lengannya beberapa kali sebelum memberikan nasi pada piring di depanku.
Entah hari ini sangat menyenangkan sekali, bertemu dengan ayah lalu makan bersama juga ada sosok lain yang begitu hangat, semakin membuat diriku merasa seorang gadis yang paling beruntung di dunia ini.
Masih belum terbiasa dan sedikit canggung dengan bunda, tapi mau bagaimanapun aku harus menyanyanginya, bunda sudah merawat ayah dengan baik selama ini.
"Nak... Jadi bagaimana mau coba universitas lain, agar bisa mengambil fakultas kedokteran?"
"Nggak yah, aku akan tetap di CU University. Sangat bersyukur sekali aku keterima di fakultas psikologi."
"Yakin? Baiklah jangan merengek pada ayah nanti!"
"Ayah... Aku sudah besar!!"
CU University salah satu kampus terbaik di Thailand dan masuk peringkat 5 besar terbaik di Asia Tenggara, di dunia masuk Top 100. Jadi sudah keterima saja sudah bersyukur bagiku, kedokteran sangat sulit diraih. Padahal aku keterima di Indonesia jalur undangan tapi aku tidak di izinkan tinggal sendirian di negara itu...
"Cepat habiskan, nak. Ayah cukup menggoda Ace," titah bunda yang aku balas dengan anggukan.
"Oh iya, ayah siapa orang yang hampir menusukku tadi?"
Bunda kaget dengan pertanyaanku, matanya langsung menuju ayah untuk minta penjelasan.
Ayah tidak menjawab seperti biasa namum membalas dengan senyuman manisnya.
- 0 -
"Ayah ... Aku berangkat."
Aku mencium tangan ayah seperti budaya Indonesia yang sering di lakukan antara orang yang lebih muda ke orang lebih tua, ayah sudah terbiasa dengan itu.
"Salim bunda jangan lupa!!" titah ayah.
Anggukan sebagai jawabanku dan menghampiri bunda mencium pipi, memeluknya singkat juga tak lupa 'salim'.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]
Fanfiction[Bagian 1 The Love Universe] - Highest rank 4 #fiksiilmiah on February'16th 2021. Darah dominan sang pewaris begitu kental mengendap di sebuah tubuh, hingga takdir mengharuskan sang keturunan mewariskan segalanya .... Wanita adalah sosok yang lemah...