Saat kita bertemu,
Itu menghapus semua rasa sakit.
Jika kita berdua di takdirkan bertemu,
Kenapa harus di pisahkan.
Jika kita di pisahkan oleh waktu,
Aku rela menunggu.
Tetapi jika kita di pisahkan oleh takdir,
Aku harus menyerah, iya kan? - Skyline (如何)Song Recommendation - PP "Skyline"
...
Author Side's
Di bawah langit yang cerah, burung-burung berterbangan dari tempat satu ke tempat lainnya. Angin dari segala arah membuat segala sesuatu yang tertiup olehnya menunjukan beberapa reaksi dari sang objek.
Bahagia, harusnya ...
Namun, seseorang yang sedang berdiri memandang sendu langit biru saat ini. Ia masih tidak dapat mempercayai perkataan sang dokter, tapi semakin ia memikirkannya semakin ia larut dalam setiap katanya.
"Hei ... Kita mau kemana?"
Suara lembut dari sosok teman yang belum lama ini selalu menemani hari-harinya. Sosok yang selalu marah jika dirinya melupakan makan, memberi peringatan jika dirinya tidak bisa merawat diri, dan sosok yang selalu sabar menghadapi dirinya. "Kita akan jalan-jalan," ucapnya dengan senyum terbaik.
"Bukankah, ayah Ten tidak mengizinkan siapapun keluar?"
"Memang, tapi aku bosan. Ayo kita kabur nanti setelahnya kita kembali, bagaimana?"
Si pemilik hazel coklat tersebut sedikit memikirkan ajakan sang teman. Menatap gelisah ke sekitar, "oke ... Ayo!" dengan gerakan semangat.
"Kita naik sepeda, kamu pake itu." Tunjuk jarinya ke arah sepeda berwarna putih.
"Emm."
Kedua anak Adam, Arthit dan Win. Mereka keluar dari pelataran rumah besar dengan sepeda berwarna yang berbeda, hitam dan putih. Melihat itu Arthit sedikit tersenyum pahit, mengingatkan akan hal dirinya.
"Ayo kita balapan!"
"Jangan menangis jika kau kalah bayi besar!" balas Arthit dengan seringaian.
"Kita lihat saja."
Di jalan yang cukup ramai saat ini, tawa keduanya keluar sangat keras tidak memedulikan orang-orang sekitar.
Ini benar-benar menyenangkan ... Tapi kenapa harus saat ini juga sebuah kesenangan yang ia dapat harus dengan cepat meninggalkannya.
Teman bernama Win itu melaju di depannya dengan semangat, rasanya tidak boleh ada yang menyusul dirinya. Arthit tersenyum geli, tapi dia mengingat perkataan dokter suami temannya itu.
Pandangannya mulai turun perlahan, melihat seperti apa yang di ucapkan dokter Gulf. Tapi— entahlah saat ini napas dirinya tertahan, ia membutuhkan pasokan oksigen lebih. Ritme jantung tidak berdetak seperti seharusnya, apakah ini efek dirinya sudah lama tidak naik sepeda?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]
Fanfiction[Bagian 1 The Love Universe] - Highest rank 4 #fiksiilmiah on February'16th 2021. Darah dominan sang pewaris begitu kental mengendap di sebuah tubuh, hingga takdir mengharuskan sang keturunan mewariskan segalanya .... Wanita adalah sosok yang lemah...