I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]

17. Good Person

Aku tidak ingin semuanya terjadi, Tuhan dosa apakah keluargaku sebelumnya? - MD

...

Author Side's

"Berhasil!" pekik seseorang membuat orang yang berada disisinya sedikit mendekat. 

 Pandangannya berkeliling sembari sesekali melirik sebuah penjelasan di ipad yang berada di tangannya. 

 Cklekk! 

 "Apa yang berhasil?" kedua orang di depannya sedikit menoleh ke arah sosok yang baru saja masuk ke apartemen. 

 Chimon tersenyum tipis kepadanya, "sini dah kak, kejutan buat lu." 

 Orang yang di panggil menghampiri sosok tersebut dengan segelas air mineral di tangannya. 

 Glekk! 

 Suara air yang tertelan kedalam tenggorakan tersebut terdengar seperti sebuah reaksi keterkejutan orang yang lebih dewasa pada ruangan itu. 

 "Milly apa kau benar-benar anak kedokteran tahun ketiga, hah?" 

 "Hahaha ... Kenyataannya seperti itu," kekeh Milly melihat ekpresi Kao yang tidak mengedipkan matanya sama sekali. 

 "Chi lo yang jelasin, gue yang nunjukin barangnya," tambahnya. 

 Si kakak tertua itu mulai menatap si lebih muda agar cepat menjelaskan semuanya apa yang dia lihat saat ini. 

 "Baiklah, pertama kak Milly berhasil membuat Bio dan Chemical Weapons. Semua ini tidak akan cepat terjadi tanpa bantuan Arthit." 

 "Huh? Anak sialan itu?"

 Chimon tergelak mendengar penuturan kesal si orang lebih tua, lantaran karena Arthit dirinya hampir saja ketahuan oleh ayah Ten. 

 Tapi, memang itu perintah dirinya yang tergesa-gesa bukan? 

Jadi tidak sepenuhnya salah Arthit. 

 "Eung, dia men-supply segala kebutuhan item semua ini. Sebagian dari Indonesia dan Eropa, dia bilang di bantu oleh temannya bernama Win. Entahlah," acuh Chimon dengan menggulirkan jari di layar ipad. 

 "Lanjutkan, Chi!" 

 "I-iya sabarlah, gue perlu napas dulu!" decaknya kesal. 

"Pada umumnya Bio Weapons digunakan dan dibuat untuk pemusnahan masal, tapi kak Milly meriset untuk menyederhanakan pembuatan senjata ini agar tidak terjadi dampak negatif berkepanjangan seperti wabah virus."