10. Vampire

106 13 0
                                    

Aku jadi vampire - Chimon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku jadi vampire - Chimon

a/n

gaeiss... Hanya ingin menjelaskan, jadi tentang penyakit di chapter sebelumnya, itu nyata hasil aku baca di beberapa artikel. Hanya saja belum diketahui nama penyakitnya dan masih dalam tahap penelitian.

Penelitian ini dilakukan di kawasan French Quarter, New Orleans, AS. Narasumber masih di sembunyikan karena mereka masuk kaum minoritas, mereka tidak seperti vampire pada film yang kita tonton. Tapi tubuh mereka akan lemas, mual, dan nyeri sendi jika tidak meminum darah.

Aku tekankan lagi, ini cerita fiksi. Jadi nama penyakit yang aku sebutkan hanya fiksi, mengerti gaeiss ... Karena para pakar masih dalam tahap penelitian sampai saat ini.

- Thank you ❤ -

Author Side's

Gadis yang selama pelajaran mengantuk dan tumben sekali malas mengikuti pelajaran mulai berjalan dengan enggan ke cafetaria.

Dia tidak bisa hidup di kampus tanpa Chimon. Melihat ponselnya kembali, pesan dirinya tidak di balas oleh si brengsek Chimon.

Memasuki cafetaria sedikit aneh, biasanya Kao akan selalu hadir setelah dia masuk cafetaria. Tapi ini tidak.

Mengambil tempat di bawah pohon untuk duduk dan mengembalikan moodnya yang hancur hari ini. Ah ya ... Ace memiliki lemon tea di tasnya. Sudah yakin suaminya yang memasukan tempat minum tersebut ke tasnya.

"Chi lo sakit apa sih," gumamnya sambil menenggelamkan kepalanya di tumpukan tangan.

Tukk!

Sesuatu seperti menyentuh leher belakangnya, Ace mendongak dan sosok pria yang statusnya sudah menjadi suami ada di depannya.

Ace pikir ranting jatuh!

"Kenapa suntuk banget mukanya?" tanya Gulf.

"Aku bt nggak ada Chimon," keluhnya. "Kamu ngapain kesini, nanti anak-anak curiga loh!" sambung Ace sambil melirik kanan-kiri barangkali ada yang sedang jadi paparazi.

"Aku kesini sebagai Dokter Gulf, bukan Gupi suamimu," ejeknya dengan wajah yang sangat menyebalkan.

"Haha ... Wajahmu aku tidak menyukainya seperti itu."

"Seperti ini?"

"Ini ...."

"Ini ...."

Ace mencubit pipi Gulf hingga sang empunya mulai mengaduh kesakitan, "jangan cringe napa kalau lagi di kampus," kesal Ace malah mendapat kekehan dari lawan bicaranya.

"Ini aku ada kabar baik, menurutku sih baik, gatau kamu nganggepnya gimana?"

Ace sedikit mengernyit dahinya dengan pernyataan Gulf yang seperti itu. "Maksudnya gimana?"

I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang