...Rama VIII Bridge
Suara musik EDM memenuhi gendang telinga ketiga orang yang bertingkah seperti sedang menikmati pesta.
Atensinya sedikit mulai menajam pada sosok yang bergerak sedikit terburu-buru.
"P'Tay, gue nemu B2," ungkap Chimon.
"Ace bilang Max kabur, kemungkinan dia juga akan kabur."
Mendapat informasi itu, Chimon menepuk pundak kedua temannya Arthit dan Karin lalu mendapatkan anggukan.
Berjalan mundur ke arah pintu keluar, memandangi ruangan di sisinya. Siapa tahu Max terlihat oleh mereka keluar dari ruangan tersebut.
Chimon sedikit memejamkan matanya, Pria yang lebih tinggi mengetahui maksud sikap sosok tersebut. Berbicara dengan binatang!
Pria yang lebih tinggi mengenggam erat tangan Karin, bertepatan dengan Max yang sedang berlari setenang mungkin.
Brussshhhhhh....
Asap DCW yang di pasang sebelumnya mulai terbuka, membuat keadaan lantai dansa benar-benar berantakan. Bersyukurnya Max terkena jebakannya tersebut.
Namun, kebahagian belum bisa di dapatkannya hari ini. Sosok lain menggunakan masker khusus masuk membawa Max berjalan keluar.
Ketiganya hendak berlari, namun tembakan dari segala arah mulai mengarahnya secara bertubi-tubi. "Phi ... Gue terkepung, Max keluar sama B1 kayaknya."
....
"Sial!" gumam Tay di dalam mobil anti peluru buatan Amerika.
Membuat atensi keempat orang di sekitarnya sedikit menatap Tay dengan pandangan menilisik.
"Siapkan senjata, sepertinya kita akan kejar-kejaran dengannya," titah Tay.
Tak lama keluar mobil buatan Amerika lainnya keluar dari basement di dalamnya ada tiga orang yang sudah di yakini B1, B2 dan Max
Jalanan malam Bangkok begitu padat, kedua pengemudi sedang dalam aksi kejar tersebut mengeluarkan keterampilan berkendarannya saat ini.
Mobil terlihat berjalan tidak beraturan, bahkan membuat beberapa kendaraan lainnya mulai saling bertabrakan.
Max dan entah itu B1 atau B2 sedang menembaki mobil Tay, tapi itu tidak semudah yang dipikirkanya. Mereka lupa Tay adalah si tangan kanan sang tuan ketua mafia nomer wahid di Asia.
Boun, Kao, dan Gulf mengeluarkan masing-masing senjatanya. Boun dari arah depan, Kao sisi kiri, dan Gulf sisi kanan. Alvin tetap di tengah-tengah menjalankan tugasnya, yaitu meretas sinyal ketiganya menggunakan elektromagnetik...
Komplotan musuhnya mulai berdatangan dari arah timur, Tay harus berusaha sesekali menambrakan body mobilnya ke mereka.
DOORRR!!!
DOORRRR!!!
"Apa mereka bodoh, menembaki mobil anti peluru, hah?" kesal Tay.
Percuma saja menembaki mobilnya saat ini, apalagi sasarannya ban mobil. Itu tidak akan membuat ban jadi meletus, melainkan peluru yang di arahkannya akan mental kembali.
Pengejaran saat ini mereka fokus mendapatkan sinyal musuh, jika tertangkap itu bonus!
"Vin, gimana udah?"
"Susah Phi, mereka di kelilingi seorang hackers juga sekarang," balas Alvin menatap Tay dari spion.
Saat ini benar-benar berperang secara mental, kepintaran Alvin dan peretas sistem milik musuhnya sedang beradu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]
Fanfic[Bagian 1 The Love Universe] - Highest rank 4 #fiksiilmiah on February'16th 2021. Darah dominan sang pewaris begitu kental mengendap di sebuah tubuh, hingga takdir mengharuskan sang keturunan mewariskan segalanya .... Wanita adalah sosok yang lemah...