(a/n lucu aih si gulf di foto ini 😭)
Aku suka panggilan itu - Gulf...
Author Side's
Hari pertama dalam waktu seminggu yaitu hari senin membuat kesan beberapa orang cukup beragam. Hari sibuk, hari bahagia, hari melelahkan, hari menyedihkan dan masih banyak lagi.
Matahari pagi begitu hangat menembus kulit manusia yang berada di bawah sinarnya. Hal itu yang membuat pria tinggi 186 cm sangat menyukai berjemur sehingga kulitnya sedikit memerah.
Ketika sedang menikmati hangatnya matahari pagi di hari senin, dia melihat sosok yang dia pikir cukup aneh sebelumnya. Tapi--
"H-hai."
Sosok yang baru saja keluar dari condonium menoleh, mencari sumber suara yang menyapanya. Melihat wajah yang sedikit memerah membuat si sosok yang di panggil tersenyum dan menghampirinya, "kau sedang berjemur?"
Anggukan adalah jawabannya, sepertinya dia sedikit introvert. "Ingin pergi kuliah kah?"
"Emm ... Kau tidak kuliah atau kerja mungkin Win?" tanya balik Arthit yang entah mengapa wajahnya sedikit panas, apa cuaca pagi ini memiliki temperature sangat tinggi.
"Aku tidak kuliah, Arthit. Hanya berdiam diri disini, menunggu seseorang," ucapnya sambil memandang lurus kedepan.
Ah! Arthit mulai berpikir mungkin itu alasannya mengapa kemarin dia terlihat sedih. "Apa kau ingin ikutku ke kampus?" ajaknya.
Win cukup terkejut dan sedikit senang dengan ajakan orang di depannya ini tapi tak lama dia menunduk, "tapi aku harus menunggu seseorang, kau pergi saja. Nanti jika kau pulang, kita bisa bertemu kembali."
"Baiklah ... Sampai jumpa Win," pamit Arthit sedikit melirik arlojinya di lengan sebelah kiri.
Win benar-benar tersenyum bahagia, mungkin jika ada orang yang melihatnya saat ini, dirinya akan di tertawakan.
....
Gulf dan Ace baru saja selesai sarapan paginya, tidak dengan Kao. Entah kemana dia.
Ace hanya memasak omellete, roti panggang, dan beberapa daging yang di goreng acak. Kemampuan masaknya masih lemah, Gulf dan Kao adalah orang-orang yang pandai memasak dari pada Ace.
"Kamu berangkat sama Kao, gapapa kan?" ujar Gulf sambil membereskan piring-piring kotor, membawanya ke wastafel.
"Nggak papa, aku ngerti kamu ada meeting penting, ini data-data yang udah aku buat. Siapa tahu penting."
"Pasti penting dong, aku hanya perwakilan saja. Penelitian ini murni di bawah naungan kamu sayang," sahut Gulf yang masih memungunggi istrinya.
Gadis tersebut sedikit terkejut mendapatkan kata sayang dari suaminya, itu hal biasa seharusnya. Hanya dia masih belum terbiasa, anehnya setiap perlakuan kecil Gulf dia sering merasakan panas di wajahnya. Apa dia sudah benar jatuh cinta dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]
Fanfiction[Bagian 1 The Love Universe] - Highest rank 4 #fiksiilmiah on February'16th 2021. Darah dominan sang pewaris begitu kental mengendap di sebuah tubuh, hingga takdir mengharuskan sang keturunan mewariskan segalanya .... Wanita adalah sosok yang lemah...