25.2 Rama VIII Bridge

49 11 1
                                    


...

Rama VIII Bridge

Chimon terjebak dengan manipulasi kelompok tersebut, membuka pintu mobil yang ia pikir Boun dan Ace. Namun, saat dia buka sekumpulan orang bersenjata yang menarik dirinya keluar.

Beruntung Chimon sempat menutup pintu dengan kakinya, hingga musuh tidak dapat membuka mobil karena hanya bisa terbuka oleh sidik jari Boun.

Mobil Van hitam masuk pelataran rumah Ace, beberapa orang sudah menunggu dengan ranjang dorong yang entah dari mana mereka dapatkan.

Ketika Ace membuka pintu, ayah Ten langsung mengambil Chimon dan membaringkannya. Kao dan teman-teman segera membawa Chimon ke ruang bawah tanah untuk di obati.

"Kamu sudah melakukan yang terbaik sayang, Chimon serahkan pada ayah dan Kao oke?" ucap ayah Ten yang mendapat anggukan dari sang anak. Wajahnya benar-benar terlihat khawatir.

Boun membawa Alvin untuk masuk ke dalam mobil Van, karena selain Chimon hanya Alvin yang menguasai IT.

Saat ini apakah Ace harus bersyukur atau tidak, karena Arthit ada di hadapannya dengan keadaan sudah sehat kembali. "Lo ganti baju dulu, ayo gue temenin," ujarnya merangkul Ace.

Suaminya saat ini sedang bersama ayahnya untuk mengobati temannya. Ace hanya menurut berjalan ke kamarnya dengan Arthit.

....

Pemimpin aliansi benar-benar takjub dengan kehebatan Chimon, ia berhasil mendapatkan sinyal sang ketua kelompok berikut pengikutnya. Ia bisa mengambil data sedetail itu, bahkan sekarang Boun dapat melihat titik koordinat sang ketua.

Boun menghampiri Tay yang sedang berada di ruang buah tanah meng-install alat deteksi dari Karin.

"Boun, gimana Chimon?" tanyanya khawatir.

"Dia lagi di tangani oleh ayah Ten."

Jawaban rekannya tersebut membuat dia sedikit tenang, pasalnya sesuatu yang berada di tangan sang tuan, persentase keberhasilannya adalah 99%.

Alvin berjalan ke arah meja panjang, terdapat sebuah ponsel, namun bukan ponsel pada umumnya. Itu adalah alat yang akan di gunakan untuk mencari seseorang yang menggunakan permata dan menyimpan datanya.

Tay yang memperhatikan itu mulai menjelaskan. "Kao dan Gulf baru saja membunuh Erica."

Pernyataan sang tangan kanan tuannya itu membuat Boun dan Alvin terkejut. Alvin saat ini mulai mengerti bahasa Thailand sedikit-sedikit.

"Emm ... Kao mengambil permata di tubuh Erica. Sayangnya, permata ini bisa kita pakai untuk tiga orang saja. Aturan kita mengambil darah Erica tapi terlambat gue infonya," ungkap Tay menyesal.

"Gapapa, yang penting masih bisa masuk ke acara besok. Udah ketemu siapa tangan kanan si Max?"

"Sudah tapi hanya kode B2."

"Siapa?"

"Boy."

....

Chimon sudah baik-baik saja, walaupun beberapa jam sebelumnya sempat kritis. Bat syndrome yang di milikinya membantu penyembuhan luka lebih cepat.

Kao, Gulf dan ayah Ten tidak terkejut melihat itu. Tapi yang lainnya benar-benar tak menyangkanya. Bahkan saat ini Chimon sedang bermain dengan Arthit.

"Bisa berkumpul dulu semua!" titah tangan kanan ayah Ten masuk melalui pintu otomatis yang terbuka di ruang bawah tanah.

I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang