7. My Day

114 11 2
                                    

Aku bersedia - Dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bersedia - Dr. Gulf

...

Ace Side's

Perasaan aku lagi engga karuan dari semalem, semua serba mendadak. Di tambah aku pusing sama rengekan Chimon, kadang aku mikir kenapa aku bisa sayang sama anak ini sebagai teman.

Lupakan...

Saat ini di kamarku, terlihat seorang pria masuk dengan setelan suit putih dengan rambut tertata rapih. Siapa pun yang melihatnya sudah di pastikan mereka akan mengatakan tampan.

Sosok tersebut berjongkok di hadapanku yang sedang duduk menghadap cermin.

"Kamu kenapa kok gelisah dari semalem?" tanya Gulf membalikan kursi menghadapnya.

Aku melirik sekilas ruangan tersebut, hingga orang-orang styles, make up dan wardobe mengerti dan izin pamit undur diri.

"Aku masih kaget aja Gulf."

"Hm?"

"Aku nggak masalah nikah sama kamu, tapi--"

"Tapi kenapa hmm," balasnya sambil membenarkan poni rambutku yang sedikit keluar.

"Aku belum tahu maksud cinta itu apa, aku suka Gulf tapi aku nggak yakin apa aku cinta atau sebatas kagum. Aku pernah memiliki pacar sebelumnya tapi itu hanya perasaan anak remaja selewat atau bisa di bilang cinta monyet, aku belum pernah seserius ini."

Gulf tidak bereaksi hanya menatapku sambil mendengarkan kalimat panjang yang keluar dari mulut sialan ini.

"Emm ... Aku ngerti, untuk saat ini anggap saja aku sebagai salah satu penjagamu selain Kao. Oke?" ujarnya dan aku mengangguk.

"Erhhh."

"Ada lagi?"

"Ajarin aku juga buat belajar apa itu Cinta," ucapku sambil menunduk malu.

"Hahaha ... Pasti, aduh aku gemes banget sih sama kamu, pengen ngacak-ngacak rambut kamu tapi sayang udah rapih."

"Satu lagi."

"Iya?"

"Aku baru bisa memenuhin tugas seorang istri di usia 20 tahun nanti, boleh kah?" tanyaku ragu tapi Gulf hanya menaikan sebelas alisnya.

"Melakukannya di usia 19 tahun, itu tidak baik buat rahim. Aku pengen tunggu dulu dimana rahim udah siap untuk melakukan tugasnya di usia yang tepat."

Gulf hanya bangkit dan mencium pipiku singkat, terasa lembut bibir Gulf di tambah sentuhan lipblam dari penata rias wajahnya.

"Iya sayang, ayok aku tunggu di luar, acara udah mau mulai," ucapnya keluar sambil tersenyum.

Tunggu dia memanggilku sebutan sayang! Membuat seketika pipiku memanas dan menahan senyum.

I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang