6. Shock Therapy

140 10 4
                                    

Yaudah gue tidur sama ayah lo ! - Chimon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaudah gue tidur sama ayah lo ! - Chimon

...

Ace Side's

Calling

[Lo butuh sesuatu nggak, sorry gue kagak nganter lo balik ke condonium.]

[kagak Ace, gue udah baik-baik aja. Stop being possesive!!]

[Okelah...]

[Ada masalah lagi? Sampe harus balik mendadak kemarin?]

[Kayaknya, tapi gue masih belum tahu.]

[Yaudah, kabarin gue...]

Pip!

Kemarin aku hampir aja mendadak serangan jantung, karena sedang asyik membicarakan tentang penyerangan kompetitor yang ingin membunuhku, tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok ayah yang mengejutkan semua. 

 Sempat bertanya tapi aku alihkan kalau kita sedang membicarakan masa laluku, yang mendapat anggukan paham dari ayah. Ayah bilang hari ini akan ada kejutan untukku, dia bilang kalau diriku tidak menyukai kejutan ini maka aku harus memaksakan diri untuk menyukainya. 

 Kejutan apa yang membuat diriku tak suka? 

 Pukul 7 adalah waktu yang di beritahu oleh ayah, namun berhubung aku sudah rapih menggunakan kemeja putih dengan rok selutut bermotif kotak dan pundakku di balut oleh scraft bunga, aku memutuskan untuk turun ke ruang tengah. 

 Tangga lantai 2 ke lantai 1 tepat disisi dapur, terdengar ayah sedang berbincang dengan seseorang. Aku seperti tidak asing dengan sosok yang sedang mengobrol dengan ayah, mencoba memincingkan mata namun suara bunda dari arah dapur masuk ke dalam indera pendengaranku. 

 "Sayang sudah cantik aja." 

 "Itu siapa bun?" 

 "Tamu kita malam ini, hanya saja belum datang semua," jawabnya. 

 Aku coba memincingkan mata kembali dan gerakan kepalaku seketika terhenti saat kedua pupil mata kita saling beradu tanpa sengaja, membuat sosok yang dipandang tersenyum singkat. 

 "I-itu kan Dokter Gulf?" gumamku tidak bertanya pada bunda. 

 "Huh?" 

 "Kenapa bun?" 

 "Kau mengingatnya?" 

 "Eh? Maksudnya bun, Dokter Gulf dosenku sekaligus pebimbing penelitian," sahutku membuat wajah bunda melemah tidak sesemangat sebelumnya. 

 "Bawakan ini makanan ringan ke ayah," titah bunda yang seketika menjadi unmood. Memang aku melakukan kesalahan saat ini kah? 

 "Siap bun." Aku membawa nampan hitam ini menuju ke ruang tengah dan memberi senyuman kepada ayah juga Dokter Gulf. Sebenarnya aku kurang mengerti kenapa dosenku ada disini, apakah rekan kerja ayah? 

I'm Not D.I.D: The Beginner of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang