👠12

3.8K 447 10
                                    

Jungkook terdiam, kerutan di keningnya terukir jelas. Ia bahkan tidak ingat menjanjikan kencan apapun tadi malam. Ada apa dengan gadis itu?


"Astaga, Jungkook ... bagaimana bisa kau melupakan kencanmu dengan Lalisa. Si supermodel itu pasti sangat kesal saat ini. Lihat saja, begitu kau kembali nanti ke New York, dia pasti sudah berkencan dengan yang lain," celetukan Soobin segera mengembalikan Jungkook dari pertanyaan-pertanyaan yang melintas di kepalanya saat ini.

Tapi, dari semua kalimat yang di katakan Soobin barusan, kalimat terakhirlah yang begitu mengganggu ketenangan Jungkook, pria itu tidak lagi melanjutkan makan malamnya.

Jungkook berdiri dari duduk, berjalan keluar restoran berniat kembali ke hotel tempat ia menginap.

Soobin mengikuti dengan tergopoh dari belakang. Ia tidak paham apa yang terjadi pada Jungkook, ketika pria itu tiba-tiba beranjak dari restoran sebelum mereka menyelesaikan makan malam.

Begitu sudah di dalam mobil, Jungkook melajukan mobil dengan ugal-ugalan. Pikirannya tidak tenang.

"Apa yang terjadi padamu, Jungkook ? Padahal aku belum selesai makan dan kau pergi begitu saja," cerocos Soobin kesal.

"Jika kau masih lapar, kau bisa makan kembali di hotel begitu kita sampai nanti," ujar Jungkook tanpa melirik sedikitpun pada Soobin yang berhasil membuat dirinya kesal atas pernyataan pria itu.

"Argh ... kau memang menyebalkan, Jungkook," Soobin mengerang seraya mengacak rambut frustasi. Bagaimana ia bisa bersepupu dengan orang yang suka berbuat semaunya seperti makhluk di sebelahnya ini?

"Aku tidak peduli," sahut Jungkook seraya menginjak rem dengan kuat ketika tiba di parkiran.

Soobin terdorong ke depan, pria itu hanya bisa mengelus dada atas perbuatan sepupunya itu. Untung dia tidak lupa mengenakan seatbelt tadi, jika tidak, mungkin saja ketampanannya berkurang karena terantuk dashboard mobil ini.

Andai saja Soobin di perbolehkan mengendarai mobil sendiri di sini. Ia tidak akan selalu mengekori Jungkook kemana-mana. Sayangnya, sang daddy--Choi Milano--telah berpesan pada Jungkook untuk tidak membiarkan Soobin berkendara sendiri di negeri orang. Soobin sudah sangat sering berbuat ulah dan mereka tidak ingin pria itu membuat masalah di sini.

Debuman keras dari pintu mobil yang di tutup membuyarkan lamunan Soobin. Soobin menghembuskan nafas kesal. Sebenarnya apa yang terjadi pada kakak sepupunya itu, dari tadi bersikap seperti wanita yang kedatangan tamu bulanan saja. Lalu Soobin pun bergegas keluar mobil, memasuki hotel dan membelok ke arah cafetaria di hotel tersebut. Soobin masih harus menuntaskan rasa laparnya yang tersisa.

👠👠👠

Jungkook berusaha memejamkan mata di atas kasur empuk hotel dengan kedua tangan sebagai bantalan. Tak lama pria itu mendudukkan diri di kasur, lalu kembali membaringkan diri dengan tengkurap. Lalu sebentar kemudian mendudukkan diri lagi di kasur.

Jungkook beranjak dari kasur, berdiri di sisi tempat tidur. Jungkook berjalan mondar-mandir selama beberapa menit, lalu kembali mendudukkan diri di pinggir tempat tidur.

"Argh ... kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya!" Jungkook meraung frustasi, seraya mengacak-acak rambutnya.

Jungkook meraih ponsel dari nakas yang berada di samping tempat tidur, mencari kontak Lalisa, namun tidak berhasil menemukannya. Jungkook baru ingat, bahwa ia tidak memiliki nomor ponsel gadis itu.

Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang