👠52

2.6K 342 14
                                    

Begitu mengangkat pandang Jungkook malah terkesiap begitu menatap siapa yang saat ini sudah berdiri di hadapannya.

"Kau kenapa?" Suara Lalisa berhasil menyentak Jungkook.

Jungkook menundukkan kepala, kini Lalisa sudah mendongak ke atas, iris coklat itu bertemu dengan iris hitam Jungkook. Sama persis dengan iris coklat yang bertubrukan dengannya beberapa detik lalu.

Jungkook kembali menatap ke depan dan orang tersebut masih berada pada tempatnya.

"Kau?" lagi-lagi suara Lalisa berhasil menyentak Jungkook, namun begitu melihat wanita itu, Lalisa malah tengah menatap orang di hadapannya.

"Aku seperti pernah melihatmu sebelumnya, Tuan. Apa kita pernah bertemu?" tanya Lalisa dengan tangan yang sudah tidak lagi melingkar di pinggang Jungkook.

Wanitanya itu malah dengan seksama meneliti pria bersetelan jas formal di hadapannya.

Pria baya dengan beriris coklat di hadapannya malah tidak mengucap satu katapun.

Jungkook akhirnya memilih membuka suara, "Sepertinya kita harus membicarakannya sekarang. Namun, tidak di tempat ini," ujar Jungkook membuat kening Lalisa mengernyit bingung.

***

Di sinilah ketiganya berada saat ini, VVIP Anas Cafe yang terletak tak jauh dari tempat street food tadi.

Jungkook memesan ruang VVIP, karena mereka akan membicarakan hal penting dan tidak ingin menjadi pusat perhatian orang banyak. Lalisa yang tadinya sangat antusias dengan jajaran street food tadi pun entah kenapa menurut saja ketika Jungkook mengatakan akan berbincang dengan pria baya yang saat ini tengah duduk berhadapan dengannya.

Jungkook berdehem, ketika pria baya di hadapannya, menatap aneh penampilan Jungkook. Sama dengan orang-orang di luar sana tadi.

Bersamaan dengan itu dering ponsel dari pria baya itu di atas meja mengalihkan atensi ketiganya.

"Anas Cafe. Datanglah ke sini, VVIP room," kira-kira itulah yang di ucapkan oleh pria baya itu sebelum memutus sambungan.

Jungkook melirik Lalisa yang sedari tadi tak lepas memandangi pria di hadapan mereka dengan kening berkerut seperti tengah mengingat sesuatu.

"Dia, Alarich Baldomero," cetus Jungkook tiba-tiba lalu kembali menatap penuh pada berusia senja yang tengah menatap balik ke arahnya.

"Oh ya, salam kenal, Mr. Baldomero. Saya Lalisa Manoban," ujar Lalisa seraya menjulurkan tangan dengan senyum tersungging manis di bibirnya.

Alarich Baldomero tampak memandang ragu uluran tangan Lalisa, namun tak lama ia tetap menerima dan menjabat tangan wanita itu.

Jungkook dan Alarich Baldomero menatap Lalisa yang kini sudah asik melahap burritos dan tacos.

"Kau di sini, Paman. Daritadi aku mencarimu kemana-mana," ucap seseorang yang baru saja memasuki ruang VVIP tersebut.

Jungkook dan Alarich Baldomero menatap orang yang tak lain adalah Diego Alfonso, yang kini sudah duduk tenang di samping pria baya itu.

"Nona Manoban ?" sapanya pada Lalisa yang sepertinya belum menyadari kehadirannya.

Lalisa tampak menghentikan aktivitasnya.

"Oh, halo, Tuan. Maafkan aku, aku sudah sangat lapar hingga tak tau jika ada orang yang baru bergabung di sini," ujar wanita itu seraya meringis.

"Aku mengerti, wanita hamil memang selera makannya cukup besar," balas Diego Alfonso dengan kekehan kecil.

Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang