Kisah sang Billionaire muda berbakat, Jeon Jungkook dengan sang supermodel papan atas, Lalisa Manoban. Berawal dari insiden lecetnya bumper mobil, hingga ke insiden lemparan maut dari stiletto heels milik Lalisa Manoban keduanya di pertemukan. Ketik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hi, Babe. Buat yang tanya papanya Lisa kemana ? Orang tua-nya Lisa kemana ? Di chap sebelumnya aku udah tulis disana mereka kecelakaan, mobilnya pun hancur. Otomatis Orang tua-nya Lisa meninggal, ya.
Kalian yang baca dengan sangat teliti pasti tau kalo Lisa selamat karna apa dan siapa yang selamatin, ya.
Kalo masih belum paham, parah sih aku udah sampe chap 40 nih masa gapaham juga 😭😭.
Yeah, Thank u Babe. Selamat membaca!
° ° ° | | | ° ° °
"Aku tidak ingin berbasa-basi. Tujuanku menemuimu, yaitu untuk meminta cucuku kembali," tuntut Alarich Baldomero dengan senyum miring di wajah yang meskipun sudah berusia senja, masih memancarkan aura memikat dan ketegasannya.
Jungkook yang semula menatap santai lawan bicara di hadapannya, sontak terdiam dengan tubuh menegang, tak dapat ia kendalikan.
Soobin tak urung mengernyitkan dahi, bingung akan arah pembicaraan ini.
Jungkook memejamkan mata sesaat, menerawang kembali ke belakang.
***
"Raymond ... Raymond, pa-papa ingin mengambil Lalisa. Pa-papa ingin mengambil anak kita." Anna--mama Lalisa--datang dengan tangis bercucuran begitu sang suami turun dari mobil sepulang bekerja.
Jungkook yang baru saja turun dari mobil sebagai supir sang majikan pun menghentikan langkah sebentar. Lalu kembali melanjutkan langkah untuk menjauhi tempat itu, mengerti akan posisinya. Namun, Jungkook tak benar-benar pergi dari sana. Pria remaja berusia sembilan belas tahun itu berhenti dan bersembunyi di balik tembok.
Berusaha mencuri dengar pembicaraan tuan dan nyonya rumah ini. Sebenarnya, Jungkook tidak pernah berpikir untuk menguping pembicaraan orang lain. Akan tetapi, nyonya rumah yang membawa-bawa nama Lalisa--kekasihnya--dalam pembicaraan membuat Jungkook mau tidak mau harus mendengarkan percakapan mereka lebih lanjut. Jungkook melihat semuanya dari balik tembok.
"Anna, tenanglah dulu. Ceritakan secara perlahan, aku tidak mengerti," kata Raymond seraya memegang kedua bahu sang istri untuk menenangkan.
"Papa, papa menginginkan Lily, Lalisa-nyakita, Raymond. Usia Lalisa sudah tujuh belas tahun dan papa ingin menjadikannya penerus perusahaan. Pa-papa mau mengambilnya dari kita." Tangis Anna kembali pecah.
"Bagaimana bisa! Ayahmu itu tidak menginginkan dan merestui pernikahan kita! Maka dari itu, Alarich Baldomero tidak ada hak atas anakku!" Teriakan murka dari Raymond menyentak Jungkook yang masih berada di persembunyiannya.
Jungkook segera bersembunyi ketika Raymond masuk ke rumah dengan penuh amarah meninggalkan Anna yang masih setia menangis di depannya.