Soobin gelagapan sendiri atas pernyataan Jungkook.
"Ya. Ku harap kau bukan hanya bermain-main pada Ye Bin," timpal Lalisa dengan menatap Soobin garang.
"Tenanglah, Lisa. Soobin memperlakukanku dengan baik," lontar Ye Bin mengusap bahu Lalisa.
Jungkook dapat melihat wanitanya mendengus pelan. Sepertinya Lalisa masih belum bisa mempercayai Soobin, yang notabene seorang buaya untuk bersama dengan Ye Bin, manager sekaligus orang yang sudah ia anggap sahabat dan kakak sendiri. Sama seperti Jungkook.
"Kau bisa mempercayai aku, Lalisa. Aku benar-benar mencintai Ye Bin," tandas Soobin penuh keyakinan. Berusaha membuat Lalisa untuk merestui hubungan mereka
"Percaya pada Soobin, Lisa. Meskipun dia brengsek, adik sepupuku itu bisa di pegang ucapannya," papar Jungkook mengecup pelipis Lalisa.
"Apa kau sudah lelah? Mau pulang?" tawar Jungkook begitu melihat Lalisa yang terlihat kelelahan.
Lalisa tampak mengangguk pelan.
"Kita pulang," tandas Jungkook lalu meraih tangan Lalisa untuk di ajak berdiri. Lalisa menerima uluran tangan Jungkook dengan senyum melengkung indah di bibirnya.
"Soobin, Ye Bin, kami duluan," pamit Jungkook pada kedua orang itu yang langsung di angguki oleh mereka.
"Aku pulang dulu, Bin,"--pamit Lalisa dengan memeluk Ye Bin sebentar lalu melempar tatapan tajam pada Soobin--"dan kau, jaga Ye Bin. Jangan biarkan dia lecet sedikitpun," tambah Lalisa kepada Soobin.
Soobin menarik senyum, setidaknya Lalisa sudah memberinya izin untuk menjaga Baek Ye Bin malam ini. Lalisa tampak memutar bola mata melihat senyum lebar Soobin.
Jungkook terkekeh pelan lalu merangkul pinggang Lalisa. Membawa wanitanya untuk pamit terlebih dahulu pada kedua orang tuanya.
Ornaldo dan Nichola masih tampak berbincang-bincang. Sebenarnya hanya Nichola saja, sementara Ornaldo hanya sesekali menimpali percakapan itu.
"Mama, Papa, kami mau pulang terlebih dahulu. Lalisa sudah kelelahan," ujar Jungkook membuat kedua orang tuanya mengalihkan atensi pada mereka.
"Tentu saja. Kau tidak boleh membiarkan calon menantuku ini sampai kelelahan, Jungkook. Dia sudah membuatku bahagia hari ini," ujar Nichola seraya mengerlingkan mata menggoda Lalisa.
Jungkook tersenyum kecil melihat rona merah merambat di pipi Lalisa atas ucapan sang ibu.
"Selamat menjadi calon nyonya Jeon selanjutnya, Nak," timpal Ornaldo santai, membuat rona di pipi Lalisa semakin tampak jelas.
Kolega mereka yang ada di sana pun turut tertawa melihatnya.
"Jangan menggodanya Ma, Pa. Wanitaku ini tidak tahan dengan godaan," ungkap Jungkook dengan menyeringai menatap Lalisa penuh arti.
Setelah berpamitan pulang duluan, Jungkook pun melajukan mobil membelah jalanan kota New York di malam hari. Sepanjang jalan, senyum di bibir pria itu tidak pernah luntur barang sedikitpun. Ia akan mengingat hari ini sebagai salah satu hari paling bersejarah dalam hidupnya.
***
"Terimakasih sudah menerimaku, Lisa," ucap Jungkook seraya memeluk wanitanya dari belakang.
Saat ini, mereka tengah berada di kediaman Jeon, tepatnya di kamar Jungkook. Lalisa tengah menghapus riasannya di depan kaca ketika Jungkook tiba-tiba memeluk wanita itu dari belakang.
"Kenapa berterimakasih, hm? Aku mencintaimu, oleh karena itu aku menerima mu, Jungkook," ujar Lalisa, dengan mengelus sisi wajah Jungkook yang menempelkan dagu di bahu wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]
RomanceKisah sang Billionaire muda berbakat, Jeon Jungkook dengan sang supermodel papan atas, Lalisa Manoban. Berawal dari insiden lecetnya bumper mobil, hingga ke insiden lemparan maut dari stiletto heels milik Lalisa Manoban keduanya di pertemukan. Ketik...