"Aaaaa!"
Jeritan Lalisa terdengar dari dalam ruang peristirahatan Jungkook. Jungkook memijat pelipis pelan. Ada apa lagi dengan gadis itu--pikirnya.Jungkook bangun dari kursi, berjalan ke sumber suara. Begitu membuka pintu ruang istirahat, hantaman stiletto heels berwarna hitam menyapa pelipis kiri Jungkook.
Jungkook mengusap pelipis yang kini berdenyut hebat dengan perlahan, darah segar mengalir dari sana. Stiletto heels tersebut ternyata berhasil merobek sedikit pelipisnya. Kebiasaan melempar gadis itu, tidak pernah berubah.
Jungkook menghela napas, berniat mendekati gadis yang terlihat akan mengeluarkan amukannya. Namun, langkah Jungkook terhenti begitu Lalisa mengeluarkan suara.
"Dasar pria tidak tahu malu! Apa maksudmu menculikku, hah?! Kau berniat meniduriku, kurang ajar!" Lalisa meraung seperti orang kesetanan.
Jungkook bergeming di tempat, tidak langsung menyanggah, dia membiarkan gadis itu meluapkan semua isi pikirannya dahulu.
"Aku akan menuntutmu! Tindakanmu sangat kotor, Jeon! Aku pasti akan mengumbar perbuatanmu ini pada publik, agar mereka tahu kedok asli dari Jeon Jungkook yang mereka bangga-banggakan itu!" Lalisa melempar semua barang-barang yang ada di sekitarnya, selimut, guling, bantal bad cover, kini sudah tergeletak naas di lantai.
"Kau sudah selesai berbicara?" Jungkook bertanya seraya berjalan mendekati Lalisa yang bernapas tidak teratur di atas kasur.
Lalisa memilih membuang muka.
"Hei, Lisa, kau lupa jika tadi tertidur di sofa ruang kerjaku? Dengar, aku tidak memiliki maksud apapun, apalagi menidurimu seperti yang kau tuduhkan. Aku lihat kau tidak nyaman tertidur di sana, jadi aku memindahkanmu ke sini agar kau dapat beristirahat dengan tenang," jelas Jungkook begitu tiba di hadapan Lalisa yang masih memalingkan wajah.
Lalisa yang mendengar penjelasan Jungkook, merasakan wajah putihnya seketika memanas. Dia sudah berburuk sangka pada pria itu, benar-benar memalukan!
Lalisa berdehem kecil, berusaha menetralkan kembali ekspresinya yang sudah seperti kepiting rebus. Begitu merasa sudah lebih baik, ia mengalihkan pandangan dan menatap Jungkook.
"Lupakan saja. Aku minta maaf. Kau tahu, bagaimana bisa aku tidak berburuk sangka padamu, jika kau saja selalu mengganggu ketenanganku. Kalau begitu, aku mau pulang," Lalisa bangkit dari kasur, mengambil stiletto heels yang berada di samping kasur dan satunya lagi di samping pintu yang tadi ia lemparkan pada Jungkook, lalu segera memakainya.
Jungkook mendekati Lalisa yang masih memasang stiletto heels-nya. Lalisa yang melihat sepasang sepatu pantofel di hadapannya, lantas mendongak dan mendapati tubuh tegap Jungkook yang menjulang.
Lalisa berdiri, melangkahkan kaki bergegas meninggalkan tempat itu, sebelum sebuah lengan kekar memeluk perut ratanya dari belakang.
Jungkook menelusupkan kepala pada ceruk leher Lalisa, menghirup aroma blueberry yang menguar dari rambut gadis itu dalam-dalam.
"Kau mau kemana, Lalisa ?" bisik Jungkook tepat di samping telinga Lalisa.
Bulu kuduk Lalisa meremang bersamaan dengan degup jantung yang bertalu kencang, begitu Jungkook berbisik lirih di telinganya.
"A-ku, mau pulang. Dua jam lagi aku ada pemotretan," Lalisa bernapas lega ketika bisa menutupi kegugupannya.
"Pemotretan masih dua jam lagi. Berkencan denganku dulu. Kau tidak ingin aku membakar foto itu, 'kan?" Jungkook berujar dengan menekankan kalimat, menunjukkan bahwa ia tidak bermain-main dengan ucapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/255382775-288-k233222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]
RomantizmKisah sang Billionaire muda berbakat, Jeon Jungkook dengan sang supermodel papan atas, Lalisa Manoban. Berawal dari insiden lecetnya bumper mobil, hingga ke insiden lemparan maut dari stiletto heels milik Lalisa Manoban keduanya di pertemukan. Ketik...