👠55

2.4K 323 15
                                    

"Taehyung, selidiki pelaku penembakan di Gurano Hotels pagi ini. Istriku terkena tembakan. Pastikan kau membawanya hidup-hidup di hadapanku," ujar Jungkook tanpa basa-basi begitu sambungan telah terhubung di seberang sana.

"Apa? Lalu bagaimana keadaan istrimu?" tanya Taehyung bersimpati atas pernyataan Jungkook.

"Lalisa masih belum sadarkan diri,"--ujar Jungkook seraya menunduk menatap tanah yang ia pijak saat ini yang beralaskan rumput hijau--"dan aku kehilangan anakku," lanjutnya kemudian.

Suara Jungkook begitu tercekat, sedetik kemudian, air mata yang tadi sempat tertahan kini kembali mengalir keluar.

Beberapa saat hening di seberang sana. Taehyung tidak tahu harus mengatakan apa.

"Akan ku pastikan pelaku penembakan itu ku bawa dalam keadaan hidup-hidup. Kau bisa memilih mengeksekusinya dengan cara apa nanti," ujar Taehyung kemudian. Hanya itu yang dapat ketua mafia itu katakan.

Jungkook hanya mengangguk meskipun ia tahu bahwa Taehyung tak dapat melihatnya, lalu setelahnya Jungkook memutus sambungan.

Sebelum mengangkat wajah yang tadi sempat di tundukkan, Jungkook mengusap kasar wajahnya terlebih dahulu.

"Kau bersihkanlah dirimu dahulu, Jungkook. Aku akan membelikanmu pakaian. Kau sudah mirip gelandangan saat ini." Soobin berkata seraya terkekeh, berharap gurauannya itu di tanggapi oleh Jungkook.

Namun, lagi-lagi usaha Soobin tidak membuahkan hasil, karena Jungkook hanya mengangguk singkat sebelum kembali memasuki rumah sakit.

Soobin menghela napas, lalu ikut beranjak dari sana berlawanan arah dengan Jungkook untuk membelikan kakak sepupunya itu pakaian.

***

Jungkook memasuki ruang rawat Lalisa. Di sana masih ada keluarga yang masih menunggu.

Jungkook dapat melihat wajah Nichola dan Ye Bin yang sudah sembap, kedua wanita itu habis menangis. Jocelyn Choi dengan wajah sendunya berkali-kali mengusap bahu Ye Bin. Sean Choi berdiri di samping sang istri. Sementara Ornaldo tengah mengusap kepala Nichola menenangkan. Alarich Baldomero tengah duduk di single sofa dengan Diego Alfonso yang berdiri di sampingnya.

Begitu Jungkook sudah benar-benar berada dalam ruangan itu, semua atensi teralih kepadanya.

Semua hanya diam tanpa bersuara. Tidak tahu harus mengatakan apa. Semua terjadi begitu tiba-tiba. Padahal baru kemarin mereka berbahagia atas pernikahan Jungkook dan Lalisa, namun sekarang mereka sudah di selimuti kesedihan yang mendalam.

Sepertinya kalimat yang mengatakan roda akan terus berputar kini terbukti. Kita tidak akan tahu apa yang terjadi di hari esok, sekalipun hari ini kau tengah dalam keadaan berbahagia.

Jungkook tanpa kata kembali mengambil posisi di sebelah ranjang Lalisa, wanita itu masih belum sadar. Jungkook hanya berdiri dan menatap wajah damai wanitanya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Tak lama kemudian, Soobin datang dengan menenteng sebuah paper-bag di tangannya.

"Kau bersihkan dirimu dahulu," lagi-lagi, Jungkook hanya mengambil paper-bag itu tanpa sepatah katapun. Jungkook berjalan memasuki kamar mandi yang berada di dalam ruangan itu.

***

Jungkook keluar dari kamar mandi setelah menghabiskan waktu sampai setengah jam di dalam sana. Bukan apa-apa, Jungkook hanya ingin menenangkan pikirannya dengan air shower yang mengalir dan mengguyur tubuh letihnya.

Jungkook menatap jam yang tergantung di dinding berwarna putih khas rumah sakit tersebut. Sudah pukul tujuh malam.

"Kalian pulanglah, aku yang akan menjaga Lalisa," ucap Jungkook kepada orang-orang yang masih menunggu di sana.

Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang