👠15

4.5K 483 28
                                    

Lalisa beranjak dari duduk, berjalan ke arah Jungkook yang saat ini tengah mencuci piring dengan lihai di wastafel, seperti sudah terbiasa melakukan hal itu.

Jungkook masih nampak sangat tampan dengan kemeja semalam masih melekat di tubuh tegapnya, lengan di gulung sebatas siku dan rambut acak-acakan sehabis bangun tidur, nampak menggoda para gadis untuk segera menelusupkan jari jemari mereka pada helaian rambut coklat pria itu.

Lalisa bersandar pada meja pantry seraya memerhatikan lekat Jungkook yang masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya. Mengagumi wajah sempurna dari pria yang sangat menginginkan dirinya itu.

Lalisa kadang berpikir, kenapa Jungkook begitu mengharapkan dirinya. Padahal, pria itu bisa saja membuat para wanita dari kalangan manapun bertekuk lutut pada pesonanya hanya dengan jentikan jari saja. Banyak juga para supermodel seperti dirinya yang sangat mendambakan pria itu, namun sampai saat ini Jungkook tidak pernah di kabarkan dekat dengan siapapun dan dari kalangan manapun.

Bagaimana bisa ia menjadi gadis pertama yang di sukai pria itu. Padahal Jungkook dan bahkan semua orang jelas-jelas tahu, bahwa supermodel Lalisa Manoban adalah gadis yang sangat tidak betah dalam hubungan jangka panjang dan sangat sering sekali berganti-ganti pasangan kencan.

Jungkook bisa saja mencari supermodel cantik lain yang begitu menginginkan pria itu dan bisa di ajak berkomitmen bersama, namun Jungkook malah memilih untuk tetap menunggu Lalisa yang masih memantapkan hati untuk memulai sebuah komitmen dengannya.

Sebenarnya apa alasan utama pria itu? Kenapa harus Lalisa ? Serta kenapa sikap pria itu ketika pertama kali bertemu dengannya begitu berbanding terbalik sejak pria itu menyita dompet miliknya? Lalisa meredam semua pertanyaan yang memasuki pikirannya saat ini. Belum saatnya dia mengetahui alasan di balik sikap pria itu. Ia masih belum siap menerima kenyataan yang mungkin saja nanti bisa mengubah keadaan mereka yang sekarang ini menjadi asing kembali.

"Lisa ?" panggilan serta tepukan ringan pada bahunya membuat Lalisa tertarik kembali dari lamunannya.

Jungkook kini telah berada di hadapannya dengan raut wajah penuh tanya. Lalisa melongokkan wajah pada wastafel dan tidak mendapati piring kotor lagi di sana. Rupanya pria itu sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Apa yang sedang kau pikirkan sampai tidak menghiraukan aku, hm? Aku sudah memanggilmu beberapa kali tadi," Jungkook memberikan tatapan meneduhkan untuk Lalisa.

"Ah, tidak apa-apa. Bukan sesuatu yang penting, lupakan saja," tukas Lalisa seraya mengibaskan tangan ke udara. Melihat Jungkook yang masih terdiam seolah sedang mencari-cari kebohongan dalam ucapan Lalisa, membuat gadis itu panas dingin sendiri.

"Uhm, kau sudah selesai, 'kan? Aku akan berganti pakaian dulu kalau begitu," Lalisa mengatakan itu seraya berjalan menjauhi Jungkook, memasuki kamar untuk berganti pakaian.

Jungkook masih terdiam menatap punggung gadis itu yang perlahan hilang di balik pintu kamar. Menghela napas karena ia memang masih belum punya hak meminta Lalisa untuk menceritakan semua masalah yang di hadapi gadis itu.

Tak lama kemudian, gadis itu keluar dengan jumpsuit berwarna navy dengan sepatu kets putih membalut kakinya. Rambut di kuncir satu ke atas, make up natural, serta sling-bag yang tersampir di pundaknya. Penampilan gadis itu membuatnya terlihat lebih muda seperti gadis yang masih belasan tahun. Sangat berbeda dari penampilan dewasa yang selalu ia tampilkan.

Jungkook terpaku, bukan karena gadis itu yang nampak sangat manis dengan penampilan itu, tapi sesuatu yang lain. Jungkook merasakan dadanya menjadi begitu sesak sekarang ini, matanya memanas, sesuatu yang sudah lama terkubur di bagian hati terdalamnya kembali menguar ke permukaan. Dan ia sadar bahwa semua itu masih sama, tidak ada yang berubah.

Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang