Sepulang dari menjumpai Taehyung dan Yeo Jin tadi, Jungkook melajukan mobil kembali ke rumah sakit. Sedari tadi hati pria itu gelisah. Entah karena apa. Tidak mungkin jika istrinya kenapa-kenapa, bukan? Jika itu terjadi, pasti keluarganya akan memberitahu Jungkook.
Jungkook semakin melajukan mobilnya. Dengan terburu-buru Jungkook turun dari mobil ketika sudah tiba di parkiran rumah sakit ternama itu. Jungkook berjalan cepat dengan langkah lebarnya. Pria itu bahkan tak jarang menabrak orang yang berlalu lalang di koridor rumah sakit.
Jungkook tidak peduli, yang ia inginkan saat ini adalah segera mencapai lantai 20 tempat istrinya di rawat. Jungkook menekan tombol lift berkali-kali, namun pintu lift tersebut tak kunjung terbuka.
"Sial! Aku akan menuntut rumah sakit ini nanti," geram Jungkook ketika lift tak kunjung terbuka.
Ketika berbalik, ia malah menatap palang yang bertulis 'lift sedang dalam perbaikan untuk beberapa saat'.
Jungkook yang melihat itu mengumpat kesal. Kenapa palang tersebut baru muncul sekarang. Padahal Jungkook saja yang tidak lihat-lihat sekitar sangking buru-burunya.
Jungkook memutuskan untuk menggunakan tangga darurat. Tidak ada waktu lagi untuk menunggu perbaikan lift tersebut bahkan lima menit pun. Jungkook menaiki anak tangga dengan berlari, ia menapaki tiga anak tangga sekaligus dengan kaki jenjangnya. Jungkook melirik angka yang tertera pada dinding, menghitung dalam hati, 17 ... 18 ... 19 ... 20.
Jungkook mendesah lega. Peluh mengucur membasahi wajah tampannya. Jungkook kembali berlari menyusuri koridor lantai 20 ini, hingga pada saat akan sampai di ujung koridor, di mana ruang rawat sang istri berada, Jungkook menghentikan langkah.
Sepuluh langkah lagi dari tempat ia berdiri, Jungkook dapat melihat Nichola yang tengah menangis histeris di pelukan Ornaldo, serta Ye Bin yang tengah duduk di kursi panjang depan ruangan itu dengan kepala menunduk dan sesekali menyeka air mata, tanpa Soobin. Sepertinya pria itu masih sibuk di kantor.
Jungkook beralih menatap pintu ruang rawat Lalisa yang kini sudah tertutup rapat. Jungkook menahan napas hingga beberapa detik, dadanya serasa di remukkan begitu kuatnya. Berbagai spekulasi buruk tidak bisa di elakkan. Otak jeniusnya yang biasanya bisa di ajak berkompromi untuk memahami masalah yang terjadi di depan matanya.
Jungkook berdiri mematung di tengah koridor bak orang bodoh. Beberapa detik setelahnya, tatapan Jungkook bertemu dengan Ornaldo yang saat ini juga tengah menatap ke arahnya. Tatapan pria paruh baya itu seakan meminta Jungkook untuk mendekat.
Jungkook meneguk saliva susah payah. Dengan langkah berat, Jungkook memaksa menarik kakinya untuk berjalan mendekat. Begitu sudah tiba di sana, Jungkook menoleh sebentar ke pintu yang tengah tertutup rapat, sebelum akhirnya menatap sepenuhnya pada sosok Ornaldo.
"Apa yang terjadi?" percayalah, kalimat tersebut keluar dengan susah payah dari bibir Jungkook. Nada tercekat mengiringi pengucapannya pada tiga kata itu.
Jungkook dapat melihat Nichola yang tadinya menangis pada dada bidang Ornaldo kini menoleh dan turut menatap ke arahnya, begitu juga Ye Bin yang ikut mendongak.
Hening untuk beberapa saat. Isak Nichola dan Ye Bin masih bersahut-sahutan. Jungkook yang tidak mendapat jawaban itu pun kembali berusaha membuka suara.
"Ada apa?" tanya Jungkook kini dengan kalimat yang lebih singkat. Namun, pria itu tahu jika mereka pasti mengerti maksud dari pertanyaan yang ia tujukan.
"Satu jam lalu, Lalisa drop. Dia kejang-kejang dan kini tengah di tangani oleh dokter," jelas Ornaldo dengan suara khawatir yang tidak bisa di sembunyikan.
Jungkook tercekat. Tertegun. Mematung untuk beberapa saat. Jantungnya bertalu kencang. Jungkook berkali-kali membatin jika yang di katakan sang ayah adalah kesalahan pendengaran Jungkook saja, namun ketika pria itu menatap raut Ornaldo, ia sadar bahwa itu adalah faktanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/255382775-288-k233222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]
RomanceKisah sang Billionaire muda berbakat, Jeon Jungkook dengan sang supermodel papan atas, Lalisa Manoban. Berawal dari insiden lecetnya bumper mobil, hingga ke insiden lemparan maut dari stiletto heels milik Lalisa Manoban keduanya di pertemukan. Ketik...