"Si bodoh itu jatuh cinta," celetuk Taehyung dari belakang sana, sebelum Rave sempat mengeluarkan suara.
Jungkook mengernyitkan kening, sedikit bingung atas jawaban Taehyung. Apa hubungannya?
Seakan tahu isi hati Jungkook dalam keterdiamannya, Taehyung kembali angkat suara.
"Orang yang dia cintai adalah pelaku penembakan atas istrimu, Kawan."
Jungkook yang mendengar hal itu, terdiam. Sedetik kemudian tangannya sudah bertengger pada kerah kaos yang di pakai Rave. Jungkook mencengkeramnya dengan kuat, sehingga Rave lagi-lagi hanya merintih kesakitan.
"Bagaimana bisa? Jelaskan padaku sekarang juga, Rave. Atau aku akan benar-benar membunuhmu," geram Jungkook dengan napas memburu.
Melihat keterdiaman Rave berusaha menutup mulut, Jungkook kembali berujar, "Kau memilih berkhianat?"
Rave menggeleng cepat. Bagaimana bisa ia memilih berkhianat pada orang-orang yang sudah bersama dengannya selama tujuh tahun terakhir itu, membantu Rave untuk mendapat kehidupan. Rave masih sangat ingat ketika dulu ia hanya tidur di jalanan dan terkadang tidak memiliki makan dan minum.
Taehyung mengajaknya bergabung, lalu Jungkook yang setahun kemudian membantu dengan menyuntik dana pada mereka. Hingga mereka berada pada hidup yang serba kelebihan seperti sekarang.
"Jadi, jelaskan sekarang," desak Jungkook seraya melepaskan cengkeramannya.
Jungkook masih dalam posisi jongkok menunggu perkataan Rave.
"Kami dua bulan lalu bertemu di club. Aku menyukainya begitu saja. Ketika aku mendekat, dia malah dengan senang hati menerimaku. Aku senang. Beberapa lama kami berhubungan dia akhirnya tahu aku seorang anggota mafia," ucap Rave dengan bahasa non-formalnya.
"Tepat ketika berita pernikahanmu akan di adakan, dia meneleponku dan mengatakan membutuhkan peluru jarak jauh. Aku bertanya dan ia mengatakan itu akan di gunakan ayahnya untuk latihan," jelas Rave lagi, tentu saja dengan jeda berkali-kali karena aura intimidasi Jungkook yang merasuk hingga ke tulang.
"Aku memberikannya, karena dia mengatakan itu sebagai bukti jika aku benar-benar mencintainya. Aku tidak tahu jika kejadiannya akan seperti ini," lanjutnya lagi dengan menggumam lirih di akhir kalimat.
"Maafkan aku, Tuan."
"Kau dengar, bukan? Bedebah ini! Mana mungkin wanita itu mencintaimu, dia hanya memanfaatkanmu, Rave. Kau itu bodoh sekali," seloroh Taehyung lagi-lagi dari arah belakang.
"Kau sudah lihat bukti-bukti tadi, bukan? Dia seorang wanita rendahan!" ucap Taehyung lagi.
Jungkook dapat melihat Rave yang tertunduk lesu, Jungkook menghela napas kasar.
"Katakan, siapa 'dia' yang kau maksud?" tanya Jungkook kembali pada topik utama mengapa ia berada di sini sekarang.
"Dia ... Serra Remington," ujar Rave, Jungkook dapat mendengar nada getir di sana, namun ia tidak peduli, meskipun itu adalah orang yang di cintai Rave, Jungkook tetap akan memberinya neraka karena sudah berani mengusik ketenangannya.
Jungkook mengangguk, lantas berdiri dari duduknya. Namun, beberapa detik setelahnya, Jungkook kembali berbalik dan menatap penuh tanya pada Rave.
"Kau bilang dia siapa?" ulang Jungkook ketika tersadar nama itu pernah ia dengar sebelumnya.
"Serra. Serra Remington."
"Aku merasa tidak asing dengan namanya. Jordan, tunjukkan fotonya," titah Jungkook yang kini berbalik menatap Taehyung dan Jordan.
![](https://img.wattpad.com/cover/255382775-288-k233222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire & Mrs Supermodel | LIZKOOK ✔️ [DINOVELKAN]
RomansaKisah sang Billionaire muda berbakat, Jeon Jungkook dengan sang supermodel papan atas, Lalisa Manoban. Berawal dari insiden lecetnya bumper mobil, hingga ke insiden lemparan maut dari stiletto heels milik Lalisa Manoban keduanya di pertemukan. Ketik...