WARNING!!!
PROLOG DI SINI ADALAH KUMPULAN SOP ILER DARI CHAPTER-CHAPTER YANG AKAN DATANG. JADI, NGGAK WAJIB DI BACA.SEKIAN TERIMA IBRA.
---
Harry memandang aneh pada sosok dengan jubah hijau-perak berlambang ular itu. "Apa maksudmu? Setelah kau memancing emosi ku dengan membawa kematian Cedric, kau mengatakan hal bodoh ini?" Tanya pemuda itu lelah.
Draco tersenyum tipis. Bukan senyum menghina atau sarkas seperti yang biasa dia tunjukkan. Benar-benar senyum tipis yang tulus. "Aku sudah berjanji kan? Aku akan membuatmu ingat lagi tentang ku."
Itu adalah kalimat paling konyol pertama yang pernah Harry dengar dari sosok penyandang marga Malfoy ini, di tahun kelima nya.
Ia yakin, Draco tak menjanjikan apapun padanya selama ini. Tentu saja, yang mereka lakukan hanyalah saling membenci dan saling melempar mantra jika bertemu.
Apa janji yang di maksud pemuda slytherin itu?
Mungkin 𝚜aja Draco hanya mengarang untuk membuat dia penasaran. Atau mungkin....
Memang ada janji yang harus Draco bayar, namun pemuda bermata emerald itu yang melupakan nya?
_______
Siswa tahun ke-lima itu menghela napas. Menyebutkan kata sandi asrama Gryffindor pada lukisan Fat Lady yang entah kenapa menatapnya aneh kali ini.
"Fat Lady?" Tegurnya. "Apa kata sandi ku kurang tepat?" Tanya Harry memastikan.
Wanita gemuk itu tersadar dari lamunan nya, menggeleng kecil. "Tidak nak, kata sandi mu tepat seperti biasa. Hanya saja, pakaian mu kali ini sedikit mengingatkan ku akan seseorang..." Ucapnya sambil tersenyum lirih. "Kau, persis dengan orang itu."
Kali ini Harry tak bisa menahan dahinya untuk berkerut penuh kebingungan. "Orang itu... Siapa?"
______
"Mione, kau sedang membaca apa?" Harry memperhatikan sahabat perempuan nya yang sedang fokus membaca salah satu buku tebal milik perpustakaan.
"Diadem Rowena Ravenclaw." Jawabnya singkat namun dengan pandangan serius. "Aku sedang membaca asal usul mahkota ini. Dan, ternyata batu safir dari diadem ini asal mula nya adalah milik putra seorang Marquess yang wajahnya...."
Hermione menggantung ucapan nya, menatap Harry dengan pandangan tak terbaca. Membuat pemuda itu berkali-kali lipat lebih penasaran."Ada apa dengan wajah anak Marquess itu?" Tanya nya curiga. "Mione jawablah! Memang apa yang aneh dengan rupa anak seorang Marquess di buku yang kau baca?"
Hermione menarik napas panjang. "Harry, anak Marquess ini.... Mirip dengan mu."
_____
"Aku tahu kau bisa menjaga nya untuk ku, Granger." Pemuda itu tersenyum sendu.
"Itu sudah tugas ku, tapi apa kau yakin untuk berhenti mendapatkan hatinya lagi?"
Ia menggeleng. "Aku memang berhenti untuk mengembalikan memori lama nya, tapi aku tak akan pernah berhenti untuk menarik perhatian nya."
Gadis dengan rambut coklat ikal itu mendengus. "Kau hanya mengganggu dan membuatnya kesal."
"Well, that's the way I did it" Sahutnya tak mengacuhkan ungkapan, atau lebih tepatnya protesan Hermione.
•••
TBC...
Tetep vote ya Bund T_T

KAMU SEDANG MEMBACA
The One That Got Away | DRARRY [REVISI]
FanfictionDraco tersenyum tipis. Bukan senyum menghina atau sarkas seperti yang biasa dia tunjukkan. Benar-benar senyum tipis yang tulus. "Aku sudah berjanji kan? Aku akan membuatmu ingat lagi tentang ku." Itu adalah kalimat paling konyol pertama yang pernah...