Idiot 10.0

3.1K 519 56
                                    

Vote ama comment awas kelupaan😊

____

"Lepaskan, jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu bodoh!"

Suara itu menggema ke seluruh area pesta. Termasuk Harry yang sedang di sidang oleh Severus di pojok ruangan.

"Professor Slughorn, anak ini daritadi berdiri di depan pintu. Dia mengatakan bahwa dia juga diundang ke pesta ini." Lapor Filtch tanpa melonggarkan cengkraman tangan nya di kedua pergelangan Draco.

Remaja tahun ke 6 itu mendesis kesal. "Fine, aku mengaku. Aku tak di undang!" Gerutu nya. Dan tepat saat Draco mengatakan hal itu, manik kedua nya bertemu. Selama beberapa saat. Sebelum Draco sendiri lah yang memalingkan muka dan enggan menatap emerald Harry lagi. Itu membuatnya sedikit...

Sakit.

Severus yang sedang mengintrogasi nya pun terpaksa mengakhiri dan berjalan dengan jubah berkibar khas nya. Mendatangi Draco yang kini menjadi pusat perhatian orang-orang. "Ah, maafkan atas kekacauan ini. Kurasa dia adalah tanggung jawab ku." Severus tersenyum datar, langsung menarik tangan Draco dari genggaman si penjaga sekolah dan menarik anak itu paksa.

Harry yang melihatnya tanpa sadar melangkahkan kaki mengikuti mereka. Siapapun tahu betapa besar jiwa stalker nya tumbuh.

"Kau gila? Jika masalah di sana tambah besar, aku yang harus bertanggung jawab pada ibu mu!" Severus menahan anak baptis nya itu ke tembok. Membuat Draco tak mampu mengelak ke mana pun.

Yang di omelin malah balas menantang, menatap guru ramuan nya itu tajam. "Kalau begitu jangan peduli kan aku. Karena aku sama sekali tak membutuhkan perhatian siapapun!" Bantahnya.

"Aku tahu kau tertekan Draco. Tapi gunakan kepala mu. Keadaan bisa bertambah parah jika kau gegabah." Pria dewasa itu memijit pangkal hidungnya, semakin tak habis pikir dengan tingkah remaja yang juga menjadi anak asrama nya.

Sosok dengan pakaian formal serba hitam itu berdecih. "Bagaimana aku tidak gegabah? Bagaimana aku bisa tenang Severus?" Tanya nya dalam. "Bagaimana mungkin kau bisa berpikir waras saat nyawa orang kau kau cintai dalam bahaya ?!" Bentak nya keras. Bahkan suara Draco menggema ke seluruh penjuru koridor.

Termasuk Harry yang bersembunyi di balik tembok.

"AKU YANG DARK LORD PILIH SEVERUS, AKU!"

PLAK!

Suara tamparan keras itu bahkan membuat Harry ngilu dengan sendiri nya. Bisa dia perkirakan seberapa kuat nya layangan tangan Professor killer itu pada anak asramanya.

"Tenanglah Draco, atau aku tak bisa membantu mu untuk menyelamatkan anak itu jika kau bertindak bodoh begini." Suara dalam Severus akhirnya mampu membuat Draco terkendali sesaat. Namun tak lama, karena anak itu langsung menjatuhkan dirinya dan berteriak histeris.

Anak itu?

Harry membeku di tempatnya, siapapun juga akan ngilu mendengar teriakan itu. Termasuk dia yang kini memegang dadanya yang sakit entah kenapa. Apa yang salah? Seharusnya dia tidak seterkejut dan sesakit ini mendengar raungan itu. Mereka tak memiliki hubungan apapun. Hanya dua musuh yang berdamai karena lelah bertengkar.

Ingatkan Harry bahwa Draco sendiri yang menolak pertemanan nya.

Si pemilik rambut raven itu menghela napas pelan, memutuskan untuk mengakhiri rasa penasaran nya dan pergi dari sana.

•••

"Blaise, aku tahu kau mata-mata yang Pangeran tunjuk untuk mengawasi ku."

Pria dengan kulit coklat itu menghentikan kunyahan nya. Menatap teman seperjuangan nya yang sedang menyusui sang anak.

The One That Got Away | DRARRY [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang