Extra Chapter

5.3K 573 162
                                    

Vote ama comment kgk mau tauuu

___

7 years after

"MOMMY WHERE DID YOU PUT MY SOCK ON?!"

Pria berusia 23 tahun yang tengah memasak di dapur itu mendongak ke lantai atas. Menggeleng kecil sebelum akhirnya memutuskan untuk mematikan kompor dan berjalan menaiki tangga, menuju kamar salah satu putra nya.

"Albus, what am I told you about yelling?" Tanya Harry sambil melangkah masuk ke dalam kamar dengan banyak ornamen dinosaurus di dalamnya. Sang putra yang baru berusia 6 tahun hanya nyengir merasa tak bersalah.

"Upsie, sorry Mommy." Celoteh nya sambil menggeser badan, memberi tempat bagi Harry untuk mencari barang yang di maksud.

Harry mulai membongkar lemari satu pintu tempat baju anak pertama nya di taruh. Mencari kaos kaki berlogo sekolah Albus. "Ini apa?" Tanya nya tajam begitu tangan nya mengangkat benda putih dengan garis merah dari laci ke tiga. "Young master, Mommy told you many time, cari lah yang benar." Ucapnya mulai menceramahi anak itu.

Dari dulu dia selalu mengajarkan pada kedua putra nya jika mereka harus mandiri dan bertanggung jawab dengan barang pribadi mereka. Walau Harry sangat kaya dan mungkin harta nya tak akan habis walau membeli sebuah pulau mahal pun, pria yang menjadi pahlawan perang itu tetap mengajarkan pola hidup sederhana pada kedua putra nya yang masih duduk di bangku kindergarten.

"Cepatlah bersiap dan bangunkan adik kembar mu." Sambung Harry sembari sibuk merapikan sisi-sisi kasur Albus, menaruh topi sekolah di atas meja belajar.

"Mom memanggilku?"

Seorang anak berambut platina muncul dari balik lemari, sudah siap dengan seragam TK bahkan tas kotak merah nya. Scorpius Hyperion, anak itu melangkah masuk ke kamar kembaran nya. Duduk di atas kasur sembari memperhatikan ibunya yang sibuk mempersiapkan keperluan Albus.

Kira-kira seperti ini rutinitas pagi mereka. Harry yang memasak sarapan sekaligus membantu anak-anaknya berbenah. Semua di kerjakan sendiri di flat cukup luas yang Harry beli 3 tahun lalu. Saat dia memilih keluar dari Grimmauld Place dan hidup di lingkungan muggle. Pria itu hanya ingin hidup tenang bersama anak kembarnya, tanpa gangguan dari siapapun dan apapun. Dan dia berhasil, 3 tahun hidup dalam ketenangan di lingkungan manusia biasa. Tanpa sihir, tanpa apapun yang biasanya dia temui kala remaja dulu.
Fokus mengurus kedua anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.

"Mommy, ada hal yang ingin aku tanyakan." Scorpius membuka percakapan pagi itu. Harry yang memang kebetulan sudah selesai dengan perlengkapan sekolah Albus langsung duduk di sebelah putra bungsu nya, dengan Albus di pangkuan. "Jika kita masuk ke sekolah muggle, apa kita tetap akan mendapat surat ke Hogwarts?"

Pertanyaan Scorpius membuat nya terdiam sejenak, di elus rambut lembut yang begitu mirip dengan orang itu. Tersenyum lembut dia berkata, "Hogwarts tahu siapa saja anak yang harus menjadi murid mereka. Walau anak itu berada di ujung dunia sekalipun." Jelasnya. "Kenapa kau bertanya tentang Hogwarts, son? Masih 5 tahun lagi untuk kau layak masuk ke sana."

"Tapi aku dan Scorpie sudah sangat ingin ke sana Mom!" Sahut Albus yang merengek di pangkuan nya. "Rose saja kemarin ke sana, kenapa Mommy juga tak ikut?"

Harry terkekeh. "Kalau Mommy ikut dan mengajak kalian, kalian bisa menjamin akan menjadi anak baik dan tertib?" Pertanyaan Harry langsung membuat Albus diam. Anak itu sadar diri kalau dia terlalu hyperactive. Ya kalau tidak, Harry tak akan mungkin di panggil ke sekolah karena ulahnya yang memecahkan 3 kaca kelas ketika bermain bola.

The One That Got Away | DRARRY [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang