jangan lupa voment yaaa.
selamat membaca
________________________"Hey bangun"
Aku mengerutkan dahiku ketika merasa ada yang menendang-nendang kakiku. Apakah pelakunya Gladys? Hm pasti dia. Kerjain ah pura-pura tidur.
"Bangun atau ku siram?"
Eh tapi sejak kapan suara Gladys terdengar seperti . . . laki-laki?!
Sontak aku membuka mata. Objek yang pertama kali aku lihat adalah seorang anak laki-laki yang menatapku dengan tangan bersidekap. Mataku mengerjap begitu melihat tampangnya yang bisa dibilang tak manusiawi.
"Berhenti menatapku dengan tatapan mesum"
"Apa?"
Apa katanya tadi? Mesum?
Aku mengubah posisiku menjadi berdiri. Namun baru 2 detik aku langsung terhuyung hingga terjatuh ke bawah. Tanganku mencengkeram erat kepalaku saat potongan-potongan memori terputar bagai kaset rusak.
Memori saat aku tertabrak juga bercampur dengan memori seseorang yang tidak aku ketahui.
Sangat pusing. Rasanya seperti ada yang berputar-putar di kepalaku.
Selang beberapa saat, rasa sakit itu perlahan mereda. Lelaki tadi bahkan memegang bahuku dengan tatapan penasaran.
"Ada apa Rei?"
Aku menggeleng dengan senyum canggung.
"Gapapa"
"Hah?"
Aku terdiam. Apa dia tidak paham? "Maksudku tidak apa-apa"
Lelaki itu mengangguk. "Aku tak tahu apa yang kau rasakan hingga berkeringat seperti itu, sebaiknya kau tunggu disini. Biar aku yang menanam bibitnya"
Mataku menatap lurus punggungnya yang perlahan mengecil seiring langkahnya. Setelah melewati rasa sakit tadi, aku mendapat informasi bahwa aku sedang bertransmigrasi.
Yah seperti cerita novel yang kubaca dikehidupan sebelumnya. Tidak menyangka bahwa aku akan mengalaminya langsung. Tapi ngomong-ngomong dunia yang kumasuki ini dunia novel atau bukan ya?
Aku menempati tubuh seorang perempuan yang bernama Reira Alia. Biasa dipanggil Rei. Kok menurutku terdengar seperti panggilan lelaki ya? Apa cuma perasaanku aja?
Dan lelaki yang bersamaku tadi bernama Sean Adelardo yang notabenenya saudara angkatku. Tapi aku tak tahu apakah dia menganggap aku keluarganya atau bukan. Soalnya keluarganya lah yang menemukanku 1 bulan yang lalu karena terdampar di pinggir danau.
Singkatnya, aku itu cuma orang asing yang numpang di rumahnya.
Menurut ingatan ditubuh ini, Reira kehilangan ayahnya yang merupakan satu-satunya keluarganya. Karena kesedihan yang terlalu dalam, akal sehatnya perlahan hilang dan berpikir untuk menyusul keluarganya dengan cara tenggelam ke dalam danau.
Tapi kenapa malah aku yang hidup ditubuh ini? Jiwa asli Reira dimana?
Karena aku yakin 100% bahwa aku bertransmigrasi, maka aku juga harus tahu seluk beluk dunia ini. Berkat ingatan ditubuh ini, aku tahu bahwa saat ini hidup di wilayah kekaisaran.
Kedua kakiku kulangkahkan menuju Sean yang sedang menanam bibit sawi di lahan milik keluarganya. Oh iya, bisa dibilang kami itu hanya rakyat biasa dan bukan bangsawan.
Aku berjongkok dengan jarak yang sangat dekat dengan Sean. Sean yang terkejut langsung menjauhiku.
"Mengapa disini?"
"Mau nanya, sekalian bantuin lo"
Sean mengernyit.
"Apa?" beoku.
"Bahasamu ... terdengar aneh"
Lah iya ya.
Harusnya pake bahasa formal.
"Ekhem, saya mau bertanya"
Lagi, Sean mengernyit. Kali ini disertai tatapan sinis. Salah apalagi coba?
"Bahasamu terlalu formal"
"Memang biasanya saya bicaranya bagaimana?" tanyaku sabar. Jujur saja berada di dekat Sean selalu salfok dengan wajahnya.
"Intinya tidak seformal itu"
"Sudahlah, cuma cara bicara dipermasalahkan. Saya mau bertanya, siapa nama Kaisar yang memimpin wilayah ini?"
"Ganti kosa kata saya menjadi aku"
"Mengapa?"
"Karena biasanya kau seperti itu" ucapnya pelan.
"Ya ya, sekarang jawab pertanyaanku tadi"
"Itu pertanyaan konyol. Bagaimana bisa kau tidak tahu nama beliau? Kaisar wilayah ini namanya Yang Mulia Markus William"
"MARKUS WILLIAM?!"
Sean sontak menutup mulutku dengan tangan kotornya yang penuh tanah. Brengsek.
"Tanganmu kotor!" kesalku sambil melepaskan tangannya dimulutku.
"Hati-hati berbicara. Bisa-bisanya kau menyebutnya tanpa embel-embel Yang Mulia. Jika seseorang dengar, kau bisa dihukum"
"Ya maaf"
Tentu saja aku terkejut. Markus William, nama itu tak asing karena itu adalah nama tokoh novel yang kubaca dinovel pinjaman Gladys. Dia adalah Kaisar di Kekaisaran Valharn.
"Lalu nama putranya?"
"Tuan Muda Leonard Abercio William"
Tuh kan bener. Aku isekai dinovelnya Gladys. Namaku juga tak disebutkan dinovel. Apakah aku jadi tokoh figuran?
Jika iya baguslah. Hidup keduaku akan tenang. Karena aku tak menjadi tokoh penting dinovel. Itu artinya aku bisa hidup bebas.
Tapi ... nama Sean pernah disebutkan. Dimasa depan, dia akan menjadi ahli pedang yang hebat di Kekaisaran. Karena Sean diam-diam berguru dengan salah satu kesatria disana. Ngomong-ngomong ini rahasia Sean, bahkan keluarganya tak tahu bahwa dia belajar pedang diam-diam. Dan sekarang aku mengetahuinya, entah kenapa aku senang.
Menurut novel, keahlian pedang Sean masih tak sebanding dengan Leonard. Memang ya, tokoh utama itu selalu diagungkan.
"Oh iya Sean, berapa umur Tuan Muda Leonard?"
"Sama seperti kita, 14 tahun"
2 tahun lagi alur novel dimulai. Aku sangat penasaran dengan wajah tokoh-tokoh disini. Kira-kira aku bisa lihat tidak ya? Meskipun dari jarak jauh.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Peran Figuran
Teen Fiction[FANTASI - HUMOR] [TERSEDIA DI KARYAKARSA] Setelah isekai ke novel temanku, keinginanku cuma satu. Hidup tenang tanpa merusak alur. Tapi kenapa ... "Kau hanya bisa pergi dari sisiku dengan satu keadaan, kau mati" -tokoh utama pria. "Kau sudah punya...