22. Confess

34.3K 6.4K 240
                                    

selamat membaca
______________________________

"Shofia maaf jika aku mengungkit ini lagi, tapi kejadian tadi juga diluar dugaanku. Jangan menjauhiku ya?"

"Buat apa aku menjauhimu? Kau kan tidak salah apa-apa"

"Tapi sejak tadi sikapmu berbeda"

"Berbeda bagaimana? Aku tetap seperti biasa"

"Kau jadi lebih pendiam dari biasanya"

Shofia menghela nafas. "Sebenarnya aku hanya kaget. Tidak menyangka saja Putra Mahkota menyukaimu. Dari sekian banyaknya orang kenapa dia menyukaimu ya?"

"Aku juga tidak tahu. Sejak pertama kali datang kesini aku tak pernah mendekatinya"

Shofia menelungkupkan kepalanya dimeja. Setelahnya dia menatapku sambil diam. "Dunia kejam sekali ya?"

"Maksudmu?"

"Lupakan. Aku salah bicara"

Aku berpikir keras bagaimana caranya agar Shofia kembali ceria seperti biasanya.

"Lia, kau tidak menyukai Putra Mahkota kan?"

"Tidak, kenapa?"

"Syukurlah. Jika kau menyukainya, maka aku tak akan mendapat kesempatan untuk memilikinya. Jadi kau dukung aku terus ya seperti biasa?"

Aku mengangguk. "Tentu, aku akan mendukungmu"

Shofia mengangguk. Setelahnya dia kembali mencoret-coret bukunya. Melihat Shofia yang seperti ini membuatku sedih sendiri.

Apa aku bisa mengubah takdirnya supaya dia tidak memandang Leonard saja? Diluar sana pasti ada laki-laki yang bisa menghargainya.

Tapi siapa lelaki yang kira-kira cocok dengannya?

Vincent? Kurasa dia tidak cocok. Karena dia orangnya sombong, mantan pembully, angkuh, dan suka kesal dengan alasan yang tak jelas.

Aksara? Menurutku dia orang yang baik. Hanya saja Aksara sendiri yang tidak menyukai Shofia. Begitupun sebaliknya.

Sean? Ini nih. Sangat cocok untuk Shofia. Sudah perhatian, baik, tampan, tsundere, pokoknya list sifat baik Sean itu banyak. Jika mereka bersama aku pasti akan mendukungnya paling depan.

Tapi ada satu masalah. Kalian tahu sendiri kan bagaimana Shofia dipandangan Sean?

"Lia! Tiba-tiba aku ada ide"

Aku tersentak ketika mendengar pekikan Shofia. "Ide apa?"

"Kau kan disukai Putra Mahkota, kau mau kan membantuku untuk lebih dekat dengannya?"

Tiba-tiba perasaanku jadi tidak enak. "Membantu bagaimana?"

Shofia mendekat. Dia membisikiku yang membuatku tercengang saat itu juga.

"Kau mau melakukannya untukku kan? Katamu kau akan mendukungku, jadi kuharap kau mau"

👑👑👑

Terjebak Peran FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang