selamat membaca
____________________________Besok paginya.
Pukul 5 pagi tadi aku dan paman dibangunkan kusir karena sudah sampai tujuan. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 dan jalanan menuju kediaman Kaisar sudah dipadati orang-orang.
Pada akhirnya, kita tak bisa memasuki wilayah sekitar istana karena penjagaan yang ketat.
"Kita akan menunggu disini" ucap paman.
"Sampai kapan?"
"Sampai Kaisar muda keluar dari gerbang dan menyambut semua orang di sini"
Aku menghela nafas panjang. Aroma-aromanya kita berdua bakalan berdiri sangat lama dan dilanda kebosanan.
Kuamati sekelilingku yang benar-benar sangat ramai. Pedagang keliling juga berjualan kesana kemari. Untuk saat ini aku bisa tenang karena jika dipikir-pikir tidak mungkin mereka yang merupakan golongan bangsawan ikut berkumpul di sini. Karena mereka pasti berada di dalam istana sebagai tamu VIP.
"Tuan, mau membeli minuman ini?" tawar seorang pedagang keliling yang tiba-tiba muncul.
Paman menatapku. "Bagaimana Rei? Kau haus tidak?"
"Paman saja, aku tidak haus"
"Baiklah, satu saja ya" pesannya dan pedagang itu mengulurkan minumannya.
Setelah pedagang itu pergi, aku kembali fokus menatap sekitar. Paman juga sibuk mengagumi bangunan-bangunan di sekitarnya karena desainnya yang keren. Maklum, paman suka seni.
bruk!
Minuman yang dibeli paman tadi terjatuh. Reflek aku menunduk mengambilnya sebelum semua isinya berpindah ke tanah.
"Pegang yang e-----"
Perkataanku terputus ketika paman memegangi dadanya dengan wajah pucat yang sangat kentara.
"Paman kenapa?!"
"S-sakit..."
Kepanikanku semakin melanda kala paman terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah. Sial, kenapa bisa seperti ini? Setahuku paman tak memiliki riwayat penyakit apapun.
Jadi ini maksudnya? Sejak paman mengajakku ke ibukota dan kutolak, aku sudah menebak bahwa dia akan pergi sendiri kesana. Ada alasan lain kenapa aku mengiyakan tawarannya selain tokoku akan direnovasi olehnya.
Karena aku mempunyai firasat buruk. Batinku menyuruh pergi dengannya tapi otakku melarangnya. Dan pada akhirnya aku memilih mengikuti kata hati karena aku juga tak ingin paman kenapa-kenapa. Dia adalah satu-satunya orang yang kupunya saat ini.
"Paman ayo kita ke rumah sakit"
Ah iya. Di sini kan orang-orang menyebutnya bukan rumah sakit, tapi tempat pengobatan.
"..."
"Bertahanlah, sebentar saja ..."
Dengan sekuat tenaga aku menuntunnya dan mencari kereta kuda. Padahal disini ada banyak orang dan kenapa tak ada satupun yang mau membantuku?!
Usahaku membuahkan hasil. Beberapa meter di depanku ada kereta kuda dan langsung saja kuhampiri.
"Tolong antarkan kami ke tempat pengobatan terdekat di sekitar sini. Secepatnya!"
Kusir itu terkejut saat melihat keadaan paman. Dia langsung membantuku memindahkan paman ke dalam.
Di dalam kereta kuda aku terus merapalkan doa supaya paman masih bisa bertahan sampai mendapat pertolongan. Kereta kuda berjalan cukup cepat, meskipun terkadang berhenti karena gerobak yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Peran Figuran
Teen Fiction[FANTASI - HUMOR] [TERSEDIA DI KARYAKARSA] Setelah isekai ke novel temanku, keinginanku cuma satu. Hidup tenang tanpa merusak alur. Tapi kenapa ... "Kau hanya bisa pergi dari sisiku dengan satu keadaan, kau mati" -tokoh utama pria. "Kau sudah punya...