selamat membaca
____________________________"Rei katakan sejujurnya siapa kau sebenarnya. Bagaimana bisa dua orang yang menjadi idola paman menyukaimu?! Bukankah kedua orang itu panglima dan pendiri tempat ini?!"
Begitu masuk, aku sudah langsung ditodong pertanyaan oleh paman.
"Memangnya siapa yang bisa menolak pesonaku?" ucapku sedikit sombong. Tidak ada salahnya membanggakan diri sendiri.
"T-tapi ini sulit dipercaya"
Paman belum tahu saja bahwa bukan hanya mereka yang menyukaiku. Masih ada 2 lagi. Tapi itu dulu. Kalau sekarang 2 orang itu masih menyukaiku atau tidak ya aku mana tahu.
"Lebih baik paman istirahat, biar cepat pulih dan kita bisa pulang"
"Kalau bisa ketika kita pulang nanti ajak kedua orang itu ke rumah kita" ucap paman semangat.
"Apa?! Buat apa?!"
"Hah kau ini. Kau tidak akan tahu rasanya jika rumah kita didatangi orang yang kita idolai"
"Memangnya mereka bakalan mau?"
"Melihat cara mereka menatapmu, 100% paman yakin bahwa mereka akan menuruti semua yang kau katakan"
"Tapi kita juga harus tahu keadaan. Mereka kan orang sibuk"
"Hm benar juga"
"Lebih baik paman segera istirahat"
"Yah jika itu maumu"
👑👑👑👑
Aku ketiduran.
Dari jendela bisa dilihat langit berwarna hitam bercampur oranye. Berarti ini sudah mau pagi. Lalu bagaimana nasib kedua lelaki yang kuusir malam tadi? Dengan cepat aku bangun dan langsung menuju pintu.
Pintu memang terbuka. Tapi tak bisa didorong karena ada sesuatu yang mengganjal dari luar. Tak berselang lama, pintu dibuka dari luar dan menampilkan Sean dengan muka bantalnya. Dia juga mengucek-ucek matanya.
"Ada apa?"
"Jangan bilang kau tidur di depan pintu?"
Sean menatapku. "Aku takut kau pergi diam-diam lagi. Jadi aku sengaja tidur di depan pintu supaya ketika kau pergi, aku langsung terbangun"
Ini bahaya. Jika sampai ada orang yang tahu bahwa aku memperlakukan Panglima seperti ini, aku pasti langsung dikeroyok.
"Aku tidak akan kemana-mana, dan dimana Aksara?"
"Dia pergi. Sudahlah tak usah pedulikan dia" jawabnya dengan nada kesal.
Mungkin Aksara menangani pasien lain.
"Yasudah, jangan tidur di depan pintu lagi. Nanti jika ada yang lihat aku pasti sudah ....... seperti itulah pokoknya"
"Iya a---"
"LIAAAAA!!!"
Teriakan seseorang membuatku terkejut dan langsung menoleh ke asal suara. Disana terlihat Aksara berlari menghampiri kami.
"Jangan teriak-teriak, nanti mengganggu yang lain" ucapku saat Aksara sudah di depanku.
"Oh iya lupa, habisnya senang sekali melihatmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Peran Figuran
Teen Fiction[FANTASI - HUMOR] [TERSEDIA DI KARYAKARSA] Setelah isekai ke novel temanku, keinginanku cuma satu. Hidup tenang tanpa merusak alur. Tapi kenapa ... "Kau hanya bisa pergi dari sisiku dengan satu keadaan, kau mati" -tokoh utama pria. "Kau sudah punya...