selamat membaca
______________________________Setelah bertemu Vincent barusan, satu hal yang bisa kusimpulkan. Yaitu Vincent masih menyukaiku. Ajakannya tadi juga membuktikan bahwa perasaan sukanya itu tak main-main.
"Lia, apakah kau ingat pernah mengatakan padaku untuk mencari kesibukan saat teringat denganmu?"
"Kau masih mengingat itu?!"
"Tentu saja. Asal kau tahu, aku sudah mencari kesibukan bahkan sampai saat ini"
"Wah, kau melakukan apa saja?"
"Ayahku akan menyerahkan gelarnya padaku saat usiaku 21 tahun. Selama itu aku terus dilatih, dididik, diuji. Tapi semua itu belum cukup membuatku sibuk. Makanya selama aku memiliki waktu luang, akan kugunakan untuk hal-hal bermanfaat supaya tak teringat denganmu. Tapi ternyata tak sesuai dugaanku. Sesibuk apapun, nyatanya aku tetap teringat denganmu "
Dia ini maniak kerja ya? Bisa dilihat bahwa Vincent sejenis tipe orang yang tidak mau buang-buang waktu. Makanya setiap ada waktu kosong langsung diisi kegiatan, apapun itu yang penting waktunya tidak terbuang sia-sia.
Cocok dijadikan panutan.
"Jangan terlalu memaksakan diri, bagaimana pun juga kau butuh istirahat"
"Buktinya aku tidak apa-apa"
"Mata pandamu menjelaskan keadaanmu, pulanglah lalu istirahat"
"Pulang?! Setelah aku menunggumu beberapa tahun dan saat kita bertemu kau menyuruhku pulang? Kau bercanda?" tanyanya dengan wajah kecewa.
"Astaga bukan begitu. Maksudku kau terlihat kelelahan, lebih baik kita bertemu saat kondisimu stabil"
Vincent menatapku intens. "Kau tidak akan kabur lagi kan?"
"Tentu saja tidak, hanya saja aku akan kembali ke rumahku secepatnya. Jadi mungkin kita akan-----"
"Tuh kan kau ingin pergi! Dan setelah itu kau akan menyembunyikan diri kedua kalinya. Kau pikir aku akan percaya perkataanmu begitu saja bahwa kau tak akan kabur?!"
"Kalau begitu aku akan memberi tahu alamat rumahku, dan kita bisa saling ngobrol lewat surat. Bagaimana? Sudah percaya?"
Vincent menatapku sesaat. Entah apa yang dia pikirkan, tapi setelahnya dia mengangguk dengan wajah yang sedikit lega.
"Itu lebih baik, ngomong-ngomong saat ini kau sedang luang kan?"
"Tidak, aku harus kembali ke tempat pengobatan menjaga pamanku"
"Kalau begitu niatku yang ingin menunjukkan hasil kesibukanku selama ini harus diurungkan. Ayo kita ke tempat pengobatan menjenguk calon kel--- maksudku pamanmu"
Vincent barusan bukannya mau ngomong calon keluarga?
"Memangnya tidak apa-apa?"
"Tentu saja tidak apa-apa!"
Kita berdua mulai berjalan. Yah semoga saja tidak terjadi kehebohan karena putra Marquess tiba-tiba muncul di rumah sakit.
Kira-kira jika Aksara dan Vincent bertemu nanti, apakah mereka akan bertengkar? Seperti Aksara dan Sean tadi yang terus menerus adu mulut.
"Oh iya, katanya kau mau menunjukkan hasil kesibukanmu. Memangnya mau menunjukkan apa?"
"Pertama-tama aku akan menunjukkan restoran yang kudirikan. Kau harus bangga dan memujiku nanti!"
"Restoran?"
"Iya, karena kurang kerjaan jadi aku berbisnis. Aku sudah mendirikan 3 restoran mewah kelas atas, 2 toko yang menjual kereta kuda, lalu apa lagi ya ..... argh lupa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Peran Figuran
Fiksi Remaja[FANTASI - HUMOR] [TERSEDIA DI KARYAKARSA] Setelah isekai ke novel temanku, keinginanku cuma satu. Hidup tenang tanpa merusak alur. Tapi kenapa ... "Kau hanya bisa pergi dari sisiku dengan satu keadaan, kau mati" -tokoh utama pria. "Kau sudah punya...