23

713 81 27
                                    

Typo!!












"Bagaimana?!" tanya Gun cemas saat melihat Mark berjalan menghampirnya.

Mark memeluk Gun tanpa menjawab pertanyaannya. Gun masih merasa gelisha, karena Mark tidak mengatakan sepatah katapun saat mereka bertemu di pagi harinya. Sebelumnya Mark mengatakan pada Gun jika dia akan mengakhiri pertunangannya dengan Plan. Gun sempat melarang, tapi Mark berhasil menyakinkannya.

"Apa dengan ini kita masih bisa bersama?!" bukannya menjawab, Mark justru balik bertanya pada Gun.

Gun mengeratkan pelukannya pada Mark, dia tidak tahu apakah mereka akan terus bersama, karena ayah Gun sangat menentang hubungan sesama jenis.

"Aku tidak tahu, tapi jika kita memang tidak bisa bersama. Aku harap phi menemukan orang yg akan benar-benar mencintaimu, jangan lagi tertipu dengan orang-orang yg hanya ingin memanfaatkanmu."

"Gun, aku mungkin tidak bisa mencintai orang lain, selain dirimu. Apapun yg terjadi, aku akan terus berusaha agar kau tetap di sisiku." Mark mengendurkan pelukannya, menatap Gun yg kedua pipinya telah basah oleh air matanya.

Mark mengusap pipi Gun yg basah, lalu mengecup keningnya.
Perlahan Gun tersenyum, meski sebenarnya didalam hatinya dia merasa takut. Takut jika orang tua Mark juga menentang hubungan mereka.

"Mae ku ingin bertemu dengamu, jadi tersenyumlah. Jangan tunjukkan wajah menyedihkan mu itu." Mark mencubit pipi Gun.

"Aku.. Aku tidak mau ikut!"

"Kenapa?!" Mark mengerutkan alisnya bingung.

"Bagaimana jika mae phi marah saat melihatku?!"

"Mae tidak akan mengundangmu jika dia tidak menyukaimu." Mark tertawa mendengar jawaban Gun.

Gun mengedipkan matanya, dia masih memproses ucapan Mark dan menatap Mark yg masih menertawakannya.

"Jadi kalian sudah putus?!"

"Umb!" angguk Mark.

Gun kembali memeluk Mark, dia terlihat senang mendengar kabar itu. Setelah itu Gun menyetujui ajakan Mark untuk bertemu dengan ibunya.

*****

Saint masih berdiri dengan wajah masamnya di depan sang ayah, dia menuntut jawaban atas pertanyaannya mengenai apa yg ayahnya katakan pada Perth. Dan  ayah Saint tidak menjawab, pria itu justru tetap dengan pekerjaannya.

"Pho~ kenapa tidak menjawabku?!" Saint menghampiri ayahnya.

"Kau sudah tahu jawabannya, kenapa masih bertanya?!" jawab tuan Suppa, tanpa melihat Saint

"Apa hanya karena Pho tidak bisa memiliki cucu jika aku bersama dengan Phi Perth?!"

"Itu salah satu alasan terbesarku."

"Apalagi alasannya?!"

Pria tua itu membuka kacamatanya, lalu menatap anak semata wayangnya dengan menarik napas panjang.

"Tuan Jira, tidak ingin Perth selamanya bersamamu. Mengertilah~ Pho selalu menuruti apapun maumu, tapi jika ini menyangkut kebahagiaan  keluarga lain, pho harap kau tidak egois." 

Saint terdiam, dia tahu jika keluarga Perth adalah keluarga terpandang, dan status ibu Perth adalah sepupu dari penguasa Thailand. Jadi kemungkinan untuk mereka bersama sampai menikah itu terdengar mustahil.
Saint kembali memandang Ayahnya yg masih menatap prihatin padanya.

"Apa jika itu bukan Phi Perth, pho akan membiarkan Saint menikah dengan seorang pria?!"

"Apa kau benar-benar tidak bisa menyukai wanita?!" tuan Suppa balik bertanya pada putranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang