18

1.5K 188 25
                                    

Hai hai...
Ff lumutan update..
Udah berapa abad ini ff ga up ya.. 🤔🤔
Ifa juga lupa.. 😁😁
Mungkin udah pada males nungguin nya..

Kalo gitu.. Ga perlu banyak ngemeng.. Cuss baca..
Abaikan typo nya.. 😘😘























Mean yang baru sadar jika Plan kabur darinya, ia segera menyusulnya, begitu juga dengan Mark.
Saint yang telah mendapatkan makanannya segera makan tanpa mau melihat ke arah Perth, entah kenapa ia tiba-tiba saja malu, padahal baru saja mereka melakukan sesuatu yang membuat keduanya mendesah tertahan di dalam toilet.

"Bunny.."

"Hemb.." jawab Saint tanpa mau melihat Perth.

"Kenapa wajah mu memerah hemb?"  tanya Perth agak khawatir.

"Ini semua salah phi.."

"Apa kau masih sakit..?"

"Isshh.. Bukan itu.." Saint semakin menunduk, mendengar ucapan Perth.

"Lalu kenapa?"

"Aku.. Aku malu.. Kenapa phi mengatakannya pada mereka.." Saint melihat sekilas ke arah Perth.

Perth tertawa lalu mengusak rambut Saint. Saint yang kesal karena di tertawakan kini mencubit keras pinggang Perth.

"Aw sakit!! Oke phi.. Minta maaf na.. Lain kali tidak akan phi katakan pada mereka.. Hemb!"

"Tidak ada lain kali!!" balas Saint dengan wajah nya yang cemberut.

"Ohh.. Ayolah bunny.. Jangan marah na.. Maaf kan phi.. Na na.." Perth mulai merengek pada Saint, namun Saint masih acuh, dan dengan santai memakan makanan nya.

Saint beranjak dari tempatnya setelah selesai dengan makanannya, dan mengabaikan Perth yang terus merengek padanya.
Dan saat mereka sampai di loby kampus seseorang memanggil Perth, dan Perth sangat hafal dengan suara itu.

"Perth.."

"Pho.."

Saint segera melepaskan tangan Perth yang bergelayut manja pada nya, Saint menunduk takut, sedangkan Perth ia menggaruk tengkuknya karena sekarang sang ayah sedang mengamati nya penuh selidik.

"Jadi..?"  pertanyaan ayah Perth membuat Perth dan Saint saling pandang tak mengerti.

"Apa dia pacar mu sekarang?" jelasnya, dan kini Perth mengangguk saja.

Saint sedikit mundur dan bersembunyi di balik punggung Perth, karena Pho Perth kini mendekat padanya.
Beberapa orang juga terlihat sedikit gugup saat melihat pemilik kampus itu mendekat pada Saint dan juga Perth.

"Tidak buruk, lain kali ajak dia makan malam di rumah. Mae mu ingin mengenalnya." ujar pria paruh baya itu, kemudian meninggalkan Perth dan Saint begitu saja.

Perth dan Saint terdiam di tempatnya, mereka berdua masih mencerna apa yang di katakan oleh ayah Perth dan detik berikutnya, Perth sadar dan segera memeluk Saint erat, karena ternyara Phonya tak mempermasalahkan hubungannya dengan Saint.

"Tapi phi.. Apa akan baik-baik saja?" tanya Saint khawatir.

"Tenang saja.. Mae ku orang yang sangat baik, jangan khawatir." ujar Perth meyakinkan Saint, agar kekasih manisnya itu tidak merasa takut.

Perth bisa bernafas lega, setidaknya ke dua orang tuanya tidak memepermasalahkan hubungan mereka, dan ia masih saja memikirkan tenang ucapan ayah Saint.
Tapi Perth yakin jika cintanya kali ini benar-benar tulus untuk Saint dan dia bertekad akan memperjuangkan cintanya sampai akhir.

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang