03

3.4K 367 30
                                    

Typo bertebaran harap di maklumi..!!

      
Sudah hampir satu bulan lebih Plan tidak lagi menunjukkan dirinya di hadapan Mean, dan dalam waktu satu bulan itu Mean merasa kehilangan, biasanya dia akan diam-diam tertawa melihat tingkah aneh Plan saat sedang menguntitnya.

Siang ini entah kenapa Mean merasa sakit hati saat melihat Plan bergelayut manja di lengan Type anak fakultas teknik.
Mean akui bahwa Type memang tampan dan juga dia senior Plan di tim sepakbolanya.

Dan kini layaknya seorang penguntit Mean mengikuti kedua orang itu pergi ke kedai makanan di pinggir jalan.
Mean menutupi wajahnya dengan sebuah buku seperti yang biasa di lakukan oleh Plan.

         "Phi.. apa kau yang bayar? Aku punya uang.. tapi dompetku ketinggalan di tas.. dan tasku ada di dalam kelas."

Ujar Plan dengan tingkah konyolnya itu.
Type hanya mengangguk lalu tersenyum dan tangannya mengusak rambut grey milik Plan.
Mean meremas buku yang ada di tangannya itu, Mean tidak suka ada yang menyentuh Plan. Apalagi sampai membuat Plan tersenyum manis pada orang itu.

         "Plan.. sebaiknya kau ubah lagi warna rambutmu.. phi tidak suka jika ada yang melihat wajah menggemaskan mu seperti ini."

Type mencubit kedua pipi Plan, Plan cemberut dan mengusap kedua pipinya.

      "Phi.. aku lebih suka seperti ini.. bukankah kau bilang aku sangat menggemaskan jika seperti ini..?"

Plan mengedipkan matanya lucu, seperti anak kucing, Type tertawa dan kembali mengusak rambut Plan.
Mean jadi iri terhadap Type yang kini bisa bercanda dan tertawa bersama dengan Plan.
Karena tidak tahan dengan apa yang ia lihat, akhirnya Mean memilih untuk pergi dari sana.

🍁🍁🍁

        "Aim.. aku minta maaf.. jangan marah lagi na.. Aim.. please.. dengarkan aku dulu.."

       "Cukup Perth. Aku tidak mau mendengarkan penjelasanmu lagi, dan mulai hari ini kita putus, jangan temui aku lagi, kejar saja sana pria gay itu, karena dia kau berubah."

Aim pergi meninggalkan Perth sendiri di taman belakang kampusnya.
Perth duduk di bangku taman itu dengan tangannya menjambak rambutnya sendiri, dia benar-benar kacau dan ini karena seorang Saint, Perth sering sekali mengikuti Saint dan saat ingin mendekatinya, Saint selalu kabur darinya. Dan Perth sering melupakan janjinya untuk bertemu dengan Aim, sehingga Aim lama-lama bosan dengan tingkah laku Perth yang sudah tidak lagi memperhatikannya.

        "Sialan, apa hanya karena satu malam itu aku sudah berubah? Arrgghh.."

Perth kembali mengacak-acak rambutnya, dan segera pergi dari taman itu.

🍁🍁🍁

         "Gun.. tunggu.. phi ingin bicara padamu.."

Mark terus saja mengejar Gun yang selalu menghindarinya, sudah seminggu ini Mark terus saja mengejar Gun.

         "Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. Jangan ikuti aku lagi."

Gun terus saja berjalan menghindari Mark sampai dia bertemu dengan Earth dan menggandeng lengan Earth sampai ke mobilnya.
Mark terus saja menggedor-gedor kaca mobil Gun.

         "Nong... Tolong dengarkan phi dulu.. phi minta maaf.. nong.."

Gun menjalankan mobilnya dan tidak memperdulikan Gun yang mengejarnya dengan berlari.

         "Apa kau tidak keterlaluan Gun..?"

         "Tidak, aku sudah tau siapa dalang yang menjebak kita waktu itu. Aku tidak akan pernah memaafkan dia, aku tidak masalah jika hanya aku yang dia perlakuan seperti itu, tapi kenapa harus kalian juga? Aku tidak terima dengan semua perlakuan mereka."

Earth hanya diam tidak menjawab ucapan Gun,  karena dia juga tidak bisa memaafkan Kengkla dan teman-temannya yang tega mempermainkan mereka seperti itu.

🍁🍁🍁

Perth, Mark, Mean dan juga Title berkumpul di kantin fakultasnya, dengan wajah yang kusut.
Perth memegangi kepalanya yang terasa pusing karena masalahnya dengan Aim, Mean hanya diam melamun begitu juga dengan Title.
Mark juga tak kalah kacaunya karena dia kini meletakkan kepalanya di atas meja, dengan rambutnya yang acak-acakan.

         "Dengar guys.. tadi aku lihat P'Saint sedang jalan dengan P'Godt, mereka berdua terlihat serasi.."_gadis1

Para gadis di kantin itu mulai bergosip dan ke empat pemuda yang sedang duduk tidak jauh dari tempat mereka bisa mendengar dengan jelas ucapan para gadis itu.

        "Oya..?  Aku kira P'Saint lebih serasi dengan P'Perth.. dan bukannya P'Saint suka pada P'Perth?"_gadis2

        "Tapi P'Perth sudah punya pacar, dan pacarnya itu sangat cantik."_gadis3

(Kalo bikin namanya satu" malah bikin gw bingung, jadi gw bikin gini aja.. 😁)

         "Yah kau benar, aku tidak suka jika ada yang menyakiti P'Saint yang manis itu.."_gadis1

Percakapan itu semakin membuat Perth merasa bersalah pada Saint, dan juga dia merasa tidak nyaman mendengar Saint dengan orang lain.

          "Apa yang akan kalian lakukan sekarang? Aku sudah berusaha membujuk Gun, tapi_"

         "Dia selalu menghindar darimu, bukan begitu?"

Sela Title pada ucapan Mark.
Mark hanya mengangguk lesu.
Mean mendesah berat, ia kini berubah menjadi seorang penguntit, karena dia tidak bisa dan tidak berani mendekati Plan, hanya untuk sekedar minta maaf.

         "Lalu apa kita akan diam saja? Dan membiarkan mereka membenci kita selamanya?"

Perth mulai bersuara, dia merasa geram dengan ketiga temannya itu.

         "Aku tidak tau apa yang kalian rasakan pada mereka, yang jelas aku sudah tau dengan perasaanku sendiri, jadi aku akan terus mengejarnya sampai dia berbalik melihatku lagi."

Ujar Perth, kemudian ia pergi meninggalkan teman-temannya yang masih diam di tempatnya.

        "Bukan Mark jika tidak bisa mendapatkan apa yang di mau.. aku tidak akan menyerah."

Mark tersenyum untuk menyemangati dirinya sendiri.
Sedangkan Mean dan Title saling pandang dan kembali melamun.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Maaf kalo part ini pendek banget ya..
Ini aku ketik ulang.
Karena yang tadi malam udah ilang semua.

Makasih yang udah mau baca vote dan juga koment... 😊😊

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang