08

2.7K 321 40
                                    

Sorry for typo..
Happy reading..








Plan duduk di samping Mean yang masih memejamkan matanya karena pingsan. Pria tampan yang kini berubah menjadi seorang penguntit itu berhasil ia jebak dan berakhir di kamar Hotel yang sama dengan Perth dan yang lainnya.

Kedua tangan dan kaki Mean di ikat dengan kuat, namun Plan tidak menutup mulut Mean seperti apa yang Saint lakukan.

           "Kenapa kau tampan sekali phi.."

Gumam Plan masih memandangi wajah Mean.

           "Benarkah?"

Plan terlonjak kaget karena Mean yang masih memejamkan matanya itu menjawab ucapannya.
Karena sebenarnya Mean sudah siuman dari tadi.

            "Ish... Kau menyebalkan."

Plan beranjak dari tempatnya dan berjalan menjauh dari Mean.

            "Plan... Lepaskan ikatan ku."

            "Mai..!!"

            "Kenapa kau mengikatku?"

             "Agar phi tidak kabur."

              "Aku tidak akan kemana-mana.. kita bisa bicara dengan baik-baik na.."

Bujuk Mean. Namun Plan hanya menjawab dengan gelengan.
Plan yang masih memakai kemeja putihnya karena dia belum sempat mengganti pakaiannya setelah pulang dari universitas Plan langsung ikut Type untuk menjalankan rencana ini.

Plan mengambil lolipop dari saku celananya dan menjilati lolipop itu tanpa mengatakan apapun pada Mean.
Mean tertegun melihat Plan yang sedang asyik dengan permen di tangannya,  dan satu tangannya lagi perlahan membuka kancing kemejanya.

Mean meneguk ludahnya, entah kenapa Plan di depannya terlihat seksi meskipun ia hanya sedang memakan lolipopnya.

            "Plaan.. jangan menggodaku."

Plan menoleh kearah Mean, ia mengerutkan keningnya bingung.

           "Siapa yang sedang menggoda mu phi..?"

          "Tentu saja kau, memang siapa lagi?"

          "Aku hanya gerah karena belum mandi, tidak ada yang ingin menggodamu."

Ujar Plan, dan ia kembali pada aktivitasnya memasukkan lolipop itu kedalam mulutnya dan kedua tangannya bermain game online di ponselnya.
Plan benar-benar mengabaikan Mean yang sedari tadi memandanginya.

Pipi Plan mengembung lucu akibat permen yang ada di dalam mulutnya, dan karena ke asikan  bermain game air liur Plan sampai keluar dari mulutnya dan mengalir pada leher Plan dan turun ke dadanya.

Mean benar-benar merasa panas kali ini, Plan memang tidak menggodanya, hanya saja tingkah bodoh Plan itu membuat Mean gemas dan ingin sekali menerkam Plan yang bertingkah imut di depannya.

            "Shiaa... Aahh.. kau jorok sekali Plan..."

Plan merutuki kebodohannya sendiri, dan mencari tisu di dalam tas ranselnya.
Plan membuka seluruh kancing kemejanya di depan Mean dan mengusap dada serta lehernya dengan tisu basah itu.

Plan berdiri dan membuka seluruh pakaiannya dan hanya menyisakan celana boxernya saja.

          "Apa yang kau lakukan?"

          "Au.. tentu saja mandi.. aku tidak ingin membuang uang ku hanya dengan diam dan mengamati mu phi.."

Ujar Plan, kemudian ia masuk kedalam kamar mandi.
Mean berusaha melepaskan ikatan di tangannya, ia tidak tau apa yang sebenarnya sedang di rencanakan oleh Plan.

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang