06

2.8K 324 34
                                    

Typo ✌✌
Selamat membaca..









Cinta memang tidak pernah berjalan sesuai keinginan kita, adakalanya kita harus berjuang dan juga harus menyerah.
Dan jika memang mereka di ciptakan untuk bersama, maka sesulit apapun rintangannya, mereka akan tetap bersatu dalam ikatan cinta yang sudah di takdirkan untuk mereka.




Saint kini sedang duduk di bangku taman bersama dengan Godt, entah apa yang sedang mereka bicarakan, namun Saint terlihat sangat senang dan tertawa bahagia bersama dengan Godt.

       "Akhh.."

       "Ada apa nong?"

       "Sepertinya mataku kemasukan debu phi.."

Godt mendekatkan wajahnya untuk melihat mata Saint yang terpejam karena kemasukan debu.

Dan adegan itu terlihat ambigu di depan mata Perth, Perth yang sedari tadi melihat mereka berdua dari jauh mengepalkan tangannya dan segera pergi dari sana.

          "Nah.. apa sudah baikan?"

Tanya Godt setelah meniup mata Saint yang kemasukan debu.

         "Hemb, trimakasih phi.."

Setelah mengatakan itu Saint tersenyum manis pada Godt.
Andaikan saja Saint sedang tidak menyukai siapapun mungkin Godt akan lebih berusaha untuk mengejar pria manis di sampingnya itu.

Siapa yang akan menolak pesona pria manis di sampingnya itu.
Bahkan jika Godt tidak di minta untuk berpura-pura menjadi orang yang sedang dekat dengan Saint pun, dia akan dengan senang hati mendekati Saint.

Saint melambaikan tangan di depan wajah Godt yang sedang melamun dan menatap dirinya tanpa berkedip.

        "Phi.. P'Godt.. phi.."

Saint menepuk pelan pipi Godt untuk menyadarkannya.
Godt menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena dia merasa malu, telah menatap wajah Saint seperti itu.

          "Ah maaf, phi tidak sengaja melamun tadi."

         "Kenapa phi melamun?"

       
         "Tidak ada, hanya sedang memikirkan seseorang."

Saint hanya mengangguk saja, mendengar ucapan Godt.
Tak lama kemudian Gun datang menghampiri mereka bersama dengan Earth dan juga Plan.

         "Apa kau sudah menunggu lama?"_Gun

         "Tidak, mungkin cuma 15 menit aku di sini bersama dengan P'Godt."

        "Kalau begitu kita pergi sekarang. Aku sudah lapar.."_Plan

         "Apa di otakmu hanya ada makanan Plan?"_Earth

         "Tidak, masih banyak lagi yang ada di dalam sini."

Jawab Plan sambil menunjuk kepalanya sendiri. Earth menggeleng mendengar ucapan Plan, sedangkan yang lain hanya tertawa kecil.

          "P'Godt.. trimakasih sudah mau menemaniku.."

Saint berdiri dan melambaikan tangannya pada Godt kemudian ia berjalan mengikuti ketiga temannya.

🍁🍁🍁🍁


            "Gun.. aku dengar kemarin kau menampar P'Mark.. kenapa?"_Earth

           "Dia sangat menyebalkan, dia menciumku di depan para seniorku di tim basket."_Gun

           "Wah... Gerakan cepat."_Saint

Gun melemparkan bantal yang ada di pangkuannya tepat mengenai wajah manis Saint.

           "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?"_Earth

Gun mengedikkan bahunya, dia malas untuk membahas masalah ini lagi. Karena ia benar-benar kesal dengan Mark waktu itu.
Saint dan Earth hanya saling pandang karena Gun enggan menjawab.

           "Kalian tau.. rasanya lucu sekali saat melihat P'Mean diam-diam mengikutiku. Aku jadi teringat tingkah bodoh ku dulu.. dan jujur itu juga menyebalkan. Kini aku tau bagaimana perasaan P'Mean saat aku terus mengikutinya."

Plan yang tengkurap di atas tempat tidur Gun kini tersenyum sendiri mengingat kejadian kemarin hingga hari ini.

            "Apa kau mulai luluh Plan?"_Earth

            "Hei.. bahkan aku tidak pernah marah padanya.. dia saja yang tidak berani mendekati ku seperti teman-temannya yang gencar mendekati kalian."

Plan mencebik kesal, dan kini ketiga temannya itu juga ikut merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Gun yang sangat besar itu.

             "Bagaimana jika mereka menyerah?"

Saint menggigit bibir bawahnya, karena dia takut Perth akan menyerah untuk mengejarnya.

             "Tenang saja.. jangan terlalu di pikirkan Saint.. kalau pun P'Perth menyerah.. kau masih punya P'Godt."

Seru Gun sambil menyenggol lengan Saint, Saint mempoutkan bibirnya.

            "Aku hanya berteman dengan P'Godt, tidak lebih."

            "Aku rasa P'Perth tidak akan menyerah semudah itu. Hei.. bahkan kita belum memulai perang ini."

Mata Earth terlihat berkilauan, saat mengingat bahwa mereka harus membalas perbuatan Para pria tampan itu.

            "Aku punya ide.. tapi.. aku tidak yakin kalian mau melakukannya."_Earth

Earth bangun dari rebahannya, dan duduk di antara teman-temannya.
Saint,Gun dan Plan menatap antusias kepada Earth.
Kemudian Earth berbisik di telinga Plan, dan Plan melotot kearah Earth.

              "Kau gila, kau bahkan lebih mesum dari pada P'Title."

Ujar Plan sambil memukul kepala Earth, Saint dan Gun hanya mengerjapkan mata melihat kedua temannya beradu mulut.

             "Sudah cukup, katakan apa rencananya?"

Ujar Gun mulai kesal.
Earth segera menjelaskan apa yang ada di pikirannya, berharap teman-temannya itu mau menyetujui ide gilanya.

            "Bagaimana?"

Earth menatap antusias kepada ketiga temannya yang kini sudah duduk di depannya.
Ketiganya langsung menggeleng.

            "Aku tidak ingin jatuh ke lubang yang sama, aku tidak mau."_Gun

            "Oh.. ayolah.. ini hanya pura-pura.. lagi pula mempermainkan mereka sesekali itu sangat menyenangkan."

Saint terdiam, ia berpikir tidak ada salahnya untuk sesekali membalas perbuatan Perth padanya, ia sangat ingin Perth memohon padanya.
Sedangkan Plan bergidik ngeri membayangkannya. Karena dia bukan orang seperti itu, beda halnya dengan Earth yang mempunyai wajah polos dan manis , tapi otaknya sangat mesum.

Gun tetap bersikeras dan menggeleng, ia tau seperti apa Mark, dan tidak mudah untuk mempermainkan pria itu, jadi Gun tidak ingin mengambil resiko lagi. Dan berakhir seperti waktu itu.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Apa yang sebenarnya mereka rencanakan..?

Tunggu kelanjutannya di chapter selanjutnya..
See you.. 😘😘
Pay pay..

Sstt.. jangan lupa untuk vote dan komentarnya.. 😊😊

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang