04

3.2K 343 25
                                    

Typo bertebaran..
Happy reading.. 😘😘















     Pagi itu ada pemandangan indah bagi para gadis fujo di fakultas ekonomi,  bagaimana tidak sekarang kedua orang yang sedang duduk di bangku koridor fakultas itu menjadi pusat perhatian karena mereka terlihat serasi, yang satu tampan dan manis dan yang satunya juga tampan dan lebih maskulin.

Kedua orang tadi sedang berbincang dan sesekali melempar candaan.
Tanpa memperdulikan tatapan mata yang ada di sekitarnya.


Dari kejauhan pemuda berkulit taning itu mengepalkan tangannya melihat orang yang akhir-akhir ini selalu menghindarinya bersama dengan orang lain.
Pemuda itu segera menghampiri mereka berdua dan menarik tangan pemuda manis itu menjauh dari tempat itu.

          "Phi... Lepaskan tanganku, phi.. ini sakit.."

Rengek pemuda manis itu.
Dan akhirnya mereka berhenti di depan ruang ganti para pemain sepak bola.

           "Berhentilah bertemu dengan orang lain Saint.. aku tidak suka melihatnya."

Ujar pria berkulit Tan itu yang tidak lagi adalah Perth.
Saint masih diam saja tidak menjawab ucapan Perth, dan memegangi pergelangan tangannya yang terasa sakit akibat Perth yang memegangnya terlalu kuat.

         "Aku tidak suka saat melihatmu tersenyum manis pada orang lain."

Ujar Perth lagi, dan kali ini Saint hanya merespon dengan senyuman kecut di wajahnya.

   

       "Apa peduli mu? Aku tersenyum dan dekat dengan siapapun itu urusanku. Dan kenapa aku harus menuruti ucapanmu? Kita bukan siapa-siapa phi.."

Jawaban Saint tepat menusuk relung hati Perth, ya.. seharusnya Perth sadar bahwa dia tidak berhak untuk melarang Saint bertemu atau berkencan dengan siapapun, karena mereka tidak ada hubungan apa-apa.

 

      "Tapi.. kau dan aku.. kita_"

     
       "Pernah tidur bersama? Itu
yang ingin phi katakan? Aku tidak pernah menganggap kejadian itu ada, karena kau sendiri yang bilang padaku untuk melupakannya.  Apa kau lupa dengan ucapan mu sendiri phi..?"

Potong Saint, Perth kembali terdiam meskipun matanya tetap menatap lekat ke arah Saint.
Pria manis yang pagi itu menangis karena ucapan kasar yang keluar dari mulutnya kini berani menjawab ucapannya dan itu membuat Perth semakin merasa bersalah.

          "Jangan menatap ku seperti itu, phi tidak perlu merasa bersalah padaku, hei.. aku laki-laki bukan perempuan, aku tidak akan hamil meskipun pernah kalian jebak dengan obat perangsang itu dan berakhir di campakkan oleh mu. Aku baik-baik saja. Phi bisa melihatnyakan? Aku masih bisa tertawa dan tersenyum."

Sarkas Saint, dan itu kembali membuat mulut Perth bungkam.
Karena perkataan Saint bertubi-tubi menghantam perasaannya.
Ia tau jika dirinya salah, namun bukannya meminta maaf, Ae malah semakin menyakiti Pete dengan ucapannya.

          "Dan berhentilah menggangguku phi.. aku muak padamu."

Sain pergi meninggalkan Perth yang mematung di tempatnya dengan perasaan yang terluka.
Ini bukan salah Saint, ini murni kesalahan Perth yang waktu itu menolak mentah-mentah ungkapan rasa cinta Saint padanya.

          "Aku.. aku mencintaimu phi.. hiks hiks.. kenapa phi bilang untuk melupakan semua yang terjadi.. hiks hiks.. aku.. hanya ingin kau melihatku.. dan setelah apa yang terjadi pada kita.. phi... Tega mengakatakan itu..? Hiks hiks.. kau jahat.."

Ingatan tentang perkataan Saint waktu itu masih berputar di kepala Perth. Dan bodohannya Perth malah meninggalkan Saint di hotel itu sendirian tanpa mau mengantar pemuda manis itu pulang ke rumahnya.

Perth menyandarkan tubuhnya pada dinding ruangan itu.
Ia bingung harus bagaimana lagi untuk membuat Saint kembali melihatnya dan kembali mencintainya.








🍁🍁🍁







Siang itu Earth duduk sendiri di kantin fakultasnya dengan handset yang menutupi kedua telinganya dia makan dengan lahap dan tidak menghiraukan sekitarnya.

Tiba-tiba ada sebuah piring berisi nasi omlet dan segelas minuman berada di depannya, Earth mendongak dan melihat wajah seseorang yang menurutnya sangat menyebalkan itu.
Orang itu tersenyum manis padanya, dan sebaliknya Earth justru tidak menghiraukan kedatangan orang itu.


Earth segera menyelesaikan makan siangnya, namun ia tetap tak beranjak dari duduknya, ia seperti menanti seseorang karena dari tadi dia melihat kearah pintu masuk kantin.
Pria di hadapannya itu seolah mengerti apa yang sedang di cari oleh Earth menghentikan makannya.

         "Apa kau menunggu seseorang?"

Seolah tidak mendengar apapun Earth sama sekali tidak menghiraukan perkataan pria di depannya itu, dan juga tidak melihat kearah pria itu.

Karena merasa Earth tidak menganggap keberadaannya pria itu menarik handset yang ada di telinga Earth.

         "Berhentilah menggangguku.. apa kau tidak ada pekerjaan yang lain? Bukankah sudah banyak gadis yang mau memuaskan nafsumu? Kenapa kau terus mengganggu kehidupanku huhh? Semuanya sudah berakhir, dan lupakan semua yang pernah aku ucapkan padamu."

Earth pergi meninggalkan pria itu, tanpa menunggu jawaban dari orang yang termangu mendengar ucapan Earth.
Title menatap makanan di depannya tidak selera, akhir-akhir ini dia seperti tidak merasa hidup, yaah.. kebiasaan buruknya tidur dengan seorang gadis tiap malamnya tiba-tiba hilang, dan setiap kali ia mencobanya dia selalu terbayang bayang wajah manis Earth, dan berakhir meninggalkan gadis yang sudah telanjang bulat itu di atas tempat tidur.

Dan kesalahan fatal yang Title katakan pada Earth bahwa dia tidak bisa melakukan sex dengan siapapun kecuali dengan Earth. Dan itu sukses membuat Earth memberikan sebuah tamparan keras dan wajah Title.
Dia bodoh? Sangat, itu yang Mean katakan pada Title waktu itu.
Dan sekarang nikmatilah bermain solo sepanjang hidupmu dengan membayangkan wajah Earth.
Karena pemuda manis itu tidak akan pernah kembali padamu.

Title mengacak rambutnya sendiri dan merutuki kebodohannya.








Penyesalan selalu datang saat kita benar-benar membutuhkan apa yang pernah kita buang dan kita sakiti.
Dan kisah cinta ini akan terus berjalan meskipun para pria manis itu kini sudah tidak menghiraukan orang-orang yang mereka cintai, tapi jauh di lubuk hati mereka.. masih ada cinta di sana..
Dan jika para pria tampan itu lebih keras lagi untuk berusaha..
Bukan tidak mungkin mereka akan kembali mendapatkan cinta dari para pria manis itu. 😘😘


🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang