19

1.4K 138 16
                                    

Setelah sekian abad.. 😂😂
Semoga masih pada ingat ama ini ff.. 😂😂
Maaf kan typo nya.. ✌✌


















Gun terlihat sedang mondar mandir di depan ke dua temannya.
Hanya ada Saint dan Earth di sana, karena Plan sedang keluar bersama dengan Mean.
Tak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Gun, padahal dia sengaja menghubungi ke dua temannya itu untuk menceritakan sesuatu.

"Gun!! Apa yang sebenarnya terjadi? Aku lihat kau terus saja mondar mandir, itu membuat ku pusing melihat mu." Earth yang tak tahan melihat tingkah Gun, akhirnya menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada sahabat nya itu.

Gun menggigit bibirnya kemudian duduk di depan mereka berdua, dengan wajah sedih nya.

"Ayahku sudah tau!!"

Saint dan Earth melihat Gun dengan tatapan bingung.
Gun menghela nafasnya, dan kembali melanjutkan ceritanya.

"Kemarin ayah pulang, dan dia tau jika aku mempunyai kekasih pria..  Aku harus Bagaimana? Ayah bahkan menyuruh orang untuk terus mengawasi ku, aku tidak bisa bertemu dengan P'Mark kalau terus begini.."

Keduanya mengangguk, kemudian mereka berteriak secara bersamaan.

"Kau serius?" kini Saint yang bertanya.

"Tentu saja, kalian tau seperti apa ayahku kan.. Aku tidak bisa membantahnya sama sekali, jika aku melanggar apa yang dia katakan, maka aku tidak akan bisa bertemu dengan P'Mark atau pun dengan kalian lagi.."

Gun tertunduk lesu, dia bingung harus Bagaimana.
Di sisi lain dia tak bisa melepaskan Mark begitu saja, dan dia juga tidak mungkin bisa membodohi ayahnya.

"Tenang lah dulu.. Kita pikirkan ini bersama.. Dan.. Apa kau sudah memberi tahu P'Mark?"

Gun menggeleng mendengar jawaban pertanyaan Saint.
Saint dan Earth saling pandang dan menghembuskan nafasnya.
Hubungan mereka memang rumit, tapi tak serumit hubungan Gun dan juga Mark.
Tapi walau bagaimana pun mereka berdua harus tetap membantu sahabat mereka itu.

"Baiklah.. Nanti aku akan membantumu untuk menjelaskan nya pada P'Mark."  ujar Saint menepuk pundak Gun.

Gun menggeleng, "tidak perlu Saint.. Biar aku saja yang mengatakannya. Dan mungkin sebaiknya aku menuruti perkataan ayah ku, karena aku juga tidak bisa kehilangan kalian."

"Hei.. Tapi bagaimana dengan P'Mark nanti? Apa kau tak memikirkan perasaannya?" Earth tak setuju dengan apa yang Gun katakan.

"Lalu aku harus Bagaimana? Lagi pula hubungan seperti ini juga tak akan bertahan lama!! Aku.. Aku.. Tidak bisa menyakiti nya lebih dari ini, jika dia terus bertahan bersama ku, aku yakin ayah juga tidak akan tinggal diam padanya."

"Setidaknya kau pikirkan hubungan Plan dan P'Mean!! Jika kau menyerah, itu berarti hubungan mereka berdua juga akan berakhir, dan aku tidak ingin kita saling menyalahkan nantinya." suara Earth semakin meninggi, karena Gun terlihat sangat putus asa.

"Lalu bagaimana dengan ku!!? Meskipun aku memaksakan untuk terus bersama nya, kami tidak akan benar-benar bisa bersama!! Aku akan kehilangan kalian juga. Apa ada yang memikirkan ku!? Kalian hanya peduli pada Plan!! Lalu bagaimana dengan ku!?"

Gun berteriak di depan kedua temannya dengan Air mata yang sudah membasahi kedua pipinya.
Saint dan Earth segera menghampiri Gun dan memeluk nya, mereka berdua merasa bersalah karena mengatakan itu, tapi tak bisa di pungkiri, jika keduanya takut kehilangan Gun juga Plan.

"Maaf.. Maaf kan kami na.. Jangan menangis lagi.. Kita akan membantumu.. Tapi.. Kau jangan mengatakan apapun dulu pada P'Mark, aku tidak ingin kalian berpisah.." Saint mengusap punggung Gun, agar dia berhenti menangis.

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang