07

2.8K 334 72
                                    

Sorry for typo..
Happy reading..








Hari ini mereka akan mulai menjalankan rencana mereka untuk membalas perbuatan para pangeran tampan yang tidak tau malu itu agar mereka bisa memberikan sedikit pelajaran kepada para pria tampan itu untuk menghargai perasaan mereka.
Sesuai rencana Earth sebelumnya,
Namun bedanya, mereka tidak memakai cara licik untuk membalas mereka, tapi lebih memakai otak dan strategi yang tepat agar para pria sombong itu tidak akan pernah bisa lepas dari ikatan yang mereka buat sendiri.

🍁🍁🍁🍁

Saint yang semula bersifat manis, lugu dan menggemaskan kini berubah menjadi seseorang yang sangat berbeda.

Perth mencoba mengatur nafasnya yang mulai tercekat saat melihat Saint yang kini sedang duduk di depannya dengan menggunakan kemeja berwarna putih yang sedikit transparan dan hotpants yang memperlihatkan pahanya yang putih mulus tanpa cela sedikitpun.

Bahkan tanpa memerlukan obat perangsang junior Perth sudah mengembung dari balik celananya.
Namun ia tidak bisa berkutik apalagi bergerak, niatnya membuntuti Saint yang terlihat sedang bersama dengan Godt di sebuah restoran berakhir di dalam kamar hotel dengan keadaan baru bangun dari pingsannya.

Perth meneguk ludahnya dengan susah payah. Keringat mulai membasahi dahi dan tubuhnya, dalam hatinya ia terus saja mengumpat karena dia tidak tahan lagi dengan godaan di hadapannya saat ini.
Saint menaikan sebelah kakinya dan meletakkan di atas kaki satunya.
Dan itu semakin membuat paha dalamnya terlihat jelas di depan Perth.

Perth menggeliat di atas tempat tidur, mulutnya yang di tutup dengan kain dan kedua kaki dan tangannya kini di ikat membuatnya semakin susah untuk bergerak bebas, apalagi untuk menerkam rusanya yang sekarang sudah mulai berulah dengan sedikit membuka kemejanya dengan gerakan sensual dan memperlihatkan pundak mulusnya.

Saint sama sekali tidak melihat kearah Perth yang sudah gelisah sendiri akibat ulahnya. Dia malah seolah menikmati sentuhannya sendiri pada tubuhnya.
Perth memejamkan matanya saat mendengar lenguhan yang keluar dari mulut Saint, ini benar-benar menyiksanya.

Saint yang sebenarnya sudah tau jika Perth sudah bangun dari pingsannya mencoba untuk tidak tertawa melihat ekspresi wajah Perth yang tersiksa di atas tempat tidur.
Saint kembali memakai kemejanya dan masih memperlihatkan tubuhnya yang mulus, karena ia tidak mengancingkan bajunya.
Ia berjalan mengikuti Perth yang sudah berkeringat dan terlihat kacau serta nafasnya yang memburu.

           "Apa phi menyukaiku?"

Tanya Saint tepat di depan wajah Perth.
Perth mengangguk antusias, ia berharap Saint akan membuka ikatannya dan ia bisa segera menerkam rusanya yang manis itu.

            "Bohong, Phi hanya menyukai tubuh ku."

Ujar Saint, kemudian ia naik ke atas tempat tidur dan duduk di atas kedua paha Perth, dan kini Saint mulai menikmati permainannya untuk membuat pria di depannya itu tidak akan bisa melihat kearah orang lain selain dirinya.

          "Apa phi ingin aku membuka ikatan ini?"

Tanya Saint sambil memasang wajah imutnya di depan Perth, Perth lagi-lagi hanya mengangguk saja.

            "Sayangnya aku tidak bisa membukanya.. sampai permainannya selesai."

Perth mengeryitkan keningnya dan menatap Saint yang tersenyum penuh arti di depannya.
Saint kembali beranjak dari tempatnya dan mengambil sesuatu yang berada di atas meja di depannya tadi.
Saint melepaskan hotpants yang ia kenakan dan juga celana dalamnya dan hanya menyisakan kemejanya saja yang masih berada di pundaknya. Perth semakin berkeringat melihat pemandangan di depannya itu.

'Sial!!'
Gerutu Perth dalam hatinya, ia tidak bisa di permainkan seperti ini. Perth terus saja meronta ingin membebaskan diri dari ikatan yang cukup kuat itu.
Apalagi saat ia melihat Saint kini memasukkan kedua jarinya ke dalam holenya sendiri dan mendesahkan namanya. Dan satu lagi tangannya mengocok penisnya sendiri.

          'Sial sial.. kenapa kau terus menggoda ku Saint.. arghh.."

Perth semakin meronta dan keringat semakin banyak mengucur di pelipisnya.

           "Ahh.. Ahh... Phi.. Perthhh.. aahh.."

Perth menggeleng, ia merasa sangat sesak di bawah sana.
Bahkan tanpa harus meminum obat perangsang ia tunduk di depan Saint.
Ia mengakui jika dirinya sudah tidak bisa lagi mengelak pesona Saint, jika di lihat dari mana pun, Saint lebih baik dari pada Aim.

Tanpa Perth sadari Saint kini kembali duduk di atas kedua pahanya dan sedikit mendorong tubuh Perth yang tadinya duduk dengan gelisah di atas tempat tidur, kini menyandar di sandaran tempat tidur.

             "Aku tidak bisa keluar.. apa phi mau membantuku?"

Saint memasang wajah imutnya dan meraba bagian bawah Perth yang sudah menegang sempurna, Perth memejamkan matanya menikmati sentuhan tangan Saint pada penisnya yang minta untuk di bebaskan dari sarangnya.

           "Tapi aku tidak bisa melakukan itu dengan orang yang hanya ingin mempermainkan ku saja."

Saint mempoutkan bibirnya. Perth menggeleng cepat seolah ingin mengatakan sesuatu, namun terhalangi oleh kain yang menutupi mulutnya.

Saint berpindah duduk di atas benda keras yang masih di tutupi oleh celana jeans yang Perth kenakan.
Kedua tangannya bertumpu pada pundak Perth, sebelum itu Saint sempat membuka resleting celana itu dan keras itu sedikit bernafas lega namun tidak dengan si empunya.

Perth memejamkan matanya saat Saint menggesekkan belahan pantatnya di atas penisnya yang masih di tutupi dengan celana dalamnya.

          'shiit!!'

Rutuk Perth dalam hati dan ia sedikit mengangkat pinggulnya.
Saint yang awalnya memejamkan matanya menikmati gesekan itu, kini menatap wajah Perth yang benar-benar sudah putus asa.

Kemudian Saint beranjak dari duduknya dan berjalan menjauh dari Perth.
Perth menatap kecewa Saat Saint kembali memakai pakaian satu persatu.
Dan kembali menghampirinya.

            "Ini sudah malam.. Saint tidak boleh pulang terlambat ke rumah phi.. jadi.. Saint harus segera pulang.."

Cupp.

Saint mencium pipi Perth dan tersenyum puas karena dia bisa mempermainkan seniornya itu.
Perth menggeleng dan kembali meronta-ronta.

           "Nanti akan ada yang membuka ikatan ini untukmu phi... Bersabarlah..
Saint pulang dulu na.. by by Phi Perth.."

Saint melambaikan tangan dan keluar dari kamar hotel itu, meninggalkan Perth dengan Penisnya yang masih menegang sempurna.


Di balik pintu  itu Saint memegangi dadanya yang bergemuruh, sebenarnya ia mencoba untuk tidak terlihat gugup di depan Perth agar rencananya berhasil dengan mulus, dan berhasil memberikan pelajaran kepada Pria yang ia cintai itu.

Dan bagaimana dengan nasip Perth d dalam sana?
Ia kembali pingsan karena siksaan itu, karena ia tidak bisa menyalurkan hasratnya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Rasanya ngakak sendiri bikin chapter ini.

Semoga kalian gc kecewa dengan chapter ini..
Dan masih ada siksaan lagi untuk para seme itu..

Tunggu di chapter selanjutnya..

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya.. 😘😘

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang