17

1.6K 229 13
                                    

Masih adakah yang menanti ff ini?
Hehehehe.. Maaf buat kalian menunggu lama..
Abaikan typo ifa dan selamat membaca.. 🤗🤗








Mean segera menarik tangan Plan agar menjauh dari Mark, karena pagi ini Mark dan Plan berangkat ke kampus bersama.
Mark hanya menggeleng melihat kelakuan Mean yang posesif terhadap Plan.

"Mulai besok aku yang akan menjemputmu!!" ujar Mean.

"Tapi phi.." belum selesai bicara, Mean sudah melotot ke arah Plan, sehingga membuat Plan menunduk.

"Wow.. Jangan sekejam itu padanya.. Kami melakukan ini, karena permintaan dari ayah Plan." sela Mark. Kemudian ia pergi meninggalkan Plan dan Mean yang masih berada di area parkir mobil.

Dari ke jauhan Perth melangkah keluar dari mobilnya dengan wajah yang muram, Saint sama sekali tak bisa di hubungi semalaman, karena ponselnya mati.
Lagi-lagi Perth menghela nafasnya, ia melihat Title dan Earth yang berjalan di depannya, mereka berdua terlihat sedang tak baik-baik saja.
Title terus berusaha membujuk Earth agar tak lagi marah padanya.
Namun berakhir dengan Earth yang berlari menjauh darinya.

Perth menghampiri Title yang berdiri sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
Perth menepuk pundak Title lalu mengucapkan Selamat padanya.
Setelah itu ia melenggang pergi meninggalkan Title yang mengumpat kesal.

"Perth sialan!!" umpat Title kesal.
Ia berlari menuju ke kelasnya dengan wajah yang muram sama seperti Perth.

Mean dan Mark yang sudah datang lebih dulu, hanya menatap keduanya heran.

"Ada apa dengannya?" tanya Mark pada Perth, sambil menunjuk Title yang terlihat frustasi menatap ponselnya.

"Dia sedang bertengkar dengan istrinya. Hahaha.." jawab Perth sambil mengejek ke arah Title.

"Seperti kau tidak saja!!" balas Mean kini.

Perth menatap tajam Mean yang duduk di belakangnya.
Kemudian tiba-tiba wajah Perth berubah sendu, Mark menepuk pundak Perth dari belakang sambil tertawa.

"Kalian sama saja." balas Mark, kemudian mereka akhirnya diam dan fokus pada pelajaran.

.
.
.
.
.

Perth memutuskan untuk menunggu Saint di depan kelasnya, kali ini ia tak ingin Saint menghindarinya lagi.
Begitu pula dengan Title, jadi sekarang ke dua seme tampan itu berdiri di sisi pintu kelas juniornya seperti seorang satpam.
Saat semua siswa di kelas itu keluar, Perth dan Title terlihat antusias, mereka mengabaikan beberapa gadis yang dari tadi menggunjingkan mereka dan menatap memuja pada keduanya.

Tak lama kemudian Saint dan ke 3 temannya keluar dari kelas bersama gadis yang kemarin Perth lihat bersama dengan Saint.
Gadis itu terlihat terkejut saat melihat Perth dan juga Title yang berdiri di ambang pintu.

"Phi Perth kha.. Kenalkan aku Pim_" belum sempat Pim memperkenalkan diri, Saint sudah menariknya ke belakang.

Pim terlihat kesal, begitu juga dengan Saint, dan itu membuat Perth menatap curiga ke duanya.
Entah apa yang di katakan Saint pada gadis itu, Perth sama sekali tak mendengarnya, karena Saint menarik lengan gadis bernama Pim itu kembali masuk ke dalam kelas.

"Awas kalau kau berani mendekatinya!!" ancam Saint pada Pim.

Pim mempoutkan bibirnya dan sedikit menghentakkan kakinya kesal.

"Dasar posesif!! Gerutu Pim.

Saint akhirnya kembali keluar dan menemui Perth yang sudah nampak emosi. Karena ia cemburu melihat Saint begitu dekat dengan gadis itu.
Tanpa mengatakan apapun, Perth menarik tangan Saint menjauh dari teman-temannya.

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang